Saturday 21 August 2010

Khawatir Langgar HAM, Polisi Tak Gegabah Tembak Mati Perampok Bersenjata

Jakarta - Meski aksi perampok bersenjata tergolong sadis, Polri tidak mau gegabah langsung menembak mati pelakunya. Sebab, ada prosedur tetap untuk menembak penjahat.

"Itu kan sesuatu teknis. Kita tidak bisa langsung dor saja. Ada aturan dan prosedurnya," ujar Kadivhumas Mabes Polri, Brigjen Iskandar Hasan, kepada detikcom, Sabtu (21/8/2010).

Menurut Iskandar, ada ukuran kapan petugas bisa menembak atau melumpuhkan penjahat. Yaitu, pada saat kondisi dan situasi yang membahayakan diri dan masyarakat sekitarnya.

"Semua ada ukurannya, kita ngga mau nanti malah melanggar HAM," tuturnya.

Iskandar berjanji pengusutan kasus perampokan bersenjata terus dilakukan. Polisi yakin bisa menangkap pelaku tersebut dengan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyrakat.

Sebelumnya, peristiwa perampokan bersenjata api kini marak terjadi. Mulai dari Jakarta, Depok, hingga Medan, Sumut para perampok beraksi dengan brutal. Polisi pun disarankan untuk bertindak tegas dalam menghadapi para perampok tersebut.

"Kalau polisi bertemu dengan perampok seperti itu tembak mati saja, agar jera yang lainnya," kata ahli hukum pidana, Eddy OS Hiariej kepada detikcom.
(ape/lh)

http://us.detiknews.com/read/2010/08/21/145547/1424861/10/kuatir-langgar-ham-polisi-tak-gegabah-tembak-mati-perampok-bersenjata

No comments:

Post a Comment