JAKARTA - Penangkapan 11 pelaku perampokan tiga toko emas di Pasar Bukit Duri Jakarta Selatan pada Jumat (6/8) lalu akhirnya dibeberkan jajaran Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya. Dalam operasi penangkapan itu, polisi juga menyita tujuh pistol rakitan yang diperoleh pelaku dari pasar gelap.
Kesebelas pelaku itu masing-masing terdiri 5 pelaku utama" yang menjadi eksekutor perampokan dimana salah satunya tewas ditembak polisi, yakni Puja Kesuma alias Kerisna alias Kris, 35, tewas ditembak petugas di Ambarawa Jawa Tengah, Afrizal alias Rizal alias Ardiansyah, 28, yang ditangkap di Padang Pariaman Sumatera Barat, Katono bin Rayianto, 38, yang ditangkap di Ambarawa Semarang Jawa Tengah, Dayat, 32, ditangkap di Lampung, Iwan, 35, ditangkap di lampung,.
Sedang tiga pelaku penadahan emas rampokan itu ditangkap di rumah persembunyiannya di kawasan Cimanggis Depok, yakni Junaedi alias Jhon, 32, Asep Sofyan, 42, dan Ahmad Khotip alias Hotip, 33. Polisi juga menangkap dua penghubung (makelar) antara eksekutor dan penadah, yakni Firdarmansyah alias Darman, 32, yang ditangkap di Kramat Jati Jakarta Timur dan "Hendrizal, 31, yang ditangkap di Cengkareng Jakarta Barat.
"Satu pelaku yang bertugas menyediakan safe house (rumah persembunyian) bagi eksekutor pasca perampokan bernama Margono alais Nano, 34, ditangkap di Ambarawa Jawa Tengah. Sedang tujuh pelaku yang masih kami buru adalah IP (Ipang), SMB (Samba), AL (Alex), RO (Roy), TAM (Tamir), BUY (Buyung), RUD (Rudi)," urai Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar.
Dari seluruh operasi penangkapan itu, turut disita pula 1,234 Kg emas dalam bentuk sebatang emas yang merupakan emas yang dilebur dari berbagai jenis perhiasan seperti cincin, kalung, liontin hasil jarahan pelaku, termasuk 5,6 Kg perhiasan emas yang belum sempat diedarkan penadah. "Kami sita pula tujuh pucuk pistol dan rakitan dan jenis 3 pistol FN, 2 pistol Revolver, 2 pistol Colt," ujarnya.
Sedangkan salah seorang pelaku, Afrizal mengatakan kalau kelompoknya selain merampok toko emas Ayung, Keris Mas dan Indah Baru, para pelaku juga beraksi di Tambun, Cibitung, Bogor, Wanaherang, Karawang, seluruhnya di Jawa Barat. ""
Ia juga mengatakan seusai merampok, semua anggota eksekutor masing-masing memperoleh bagian minimal Rp 50 juta. Uang tersebut diberi langsung penadah begitu emas rampokan disetorkan ke penadah. Sedang untuk perantara dan penampung persembunyian di bawah Rp 10 juta. "Tapi kalau hasil penjualan emas ada lebihnya, baru sisanya kami bagi-bagi lagi sama penadah," ujar Afrizal kepada wartawan.
Ia juga mengatakan setiap usai merampok dan mendapat uang bagiannya langsung pulang kampung ke Padang Pariaman, dan baru kembali ke Jakarta beberapa minggu atau bulan setelah ada perintah kembali merampok." Diungkap pula seusai merampok di toko emas Tebet itu, komplotannya berkumpul di sebuah taman di Cijantung untuk mengumpulkan emas-emas hasil rampokan mereka untuk kemudian disetor ke penadah yang telah menyiapkan uangnya.
Sedang pelaku yang bernama Kartono mengatakan kalau komplotannya melakukan survey lapangan pada Kamis (5/8) di sekitar Pasar Bukit Duri untuk mempelajari rute penyerbuan dan pelarian. "Saya dan Kris (pelaku yang sudah tewas ditembak) yang mensurvei lokasi dengan mobil rental," ungkapnya.
Terkait maraknya perampokan bersenjata api belakangan ini, Kabid Humas Kombes Pol Boy Rafli Amar menduga selain senjata rakitan, masuknya senjata selundupan lewat jalur laut juga termasuk dicurigai. - Indonesia ini?kan terdiri dari pulau-pulau. Sangat banyak celah bagi pihak-pihak yang bermaksud menyelundupkan senjata api ke wilayah kita," tukasnya.
Ia juga menegaskan sejak awal 2005 pihaknya tidak lagi mengeluarkan ijin kepemilikan senjata apai baru maupun perpanjangan ijin senjata api lama. "Yang jelas semua pistol yang ada di luar TNI/POlri jelas illegal," tegasnya.
Diungkapnya pula, dalam tiga bulan terakhir pihaknya mengamankan 19 orang terkait kepemilikan senpi illegal, yakni awal Juni lalu ditangkap Andi Dana alias Kopek dan Sahrudin alias Cabe di SPBU Parakan, Jalan Raya Pamulang, Tangerang atas percobaan perampokan dengan menggunakan senpi. Dari keduanya disita sepucuk pistol Revolver dan 6 pelurunya.
Pada 21 Juni 2010, ditangkap Sugeng dan Sutrisno alias Joko alias Alex di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur. Kedua pria ini ditangkap atas kepemilikan senjata api rakitan dan kendaraan tanpa surat-surat yang sah. Dari keduanya disita sepucuk senpi rakitan, sepucuk senpi jenis Revolver "berikut 18 pelurunya.
Lalu 19 Juli 2010 ditangkap Slamet Riyadi di Jalan Taman Sari Mahpar dengan barang bukti" 4 pucuk pistol Revolver berikut 4 butir pelurunya. Kemudian pada 4 Agustus lalu ditangkap Iswanto, Bambang dan Amir alias Anton di Jalan Kamboja Gang Dahlia Kebon Pala Rt 10/01, Makasar Jakarta Timur dengan barang bukti 2 pistol jenis Revolver dan 14 butir pelurunya.
23 Agustus 2010, ditangkap Didan Doni Caniago alias Jidan dan Anton dan Syahrial ditangkap di Jalan Gatot Subroto Jatake Tangeran. "Terakhir 11 pelaku perampokan toko emas dengan barang bukti tujuh pistol itu," pungkas Boy. ( ind )
http://www.jpnn.com/read/2010/08/26/70962/11-Perampok-Toko-Emas-Tebet-Dibeber
No comments:
Post a Comment