Tuesday, 5 July 2011

Polisi Tembak Warga, Kapolda Diminta Tanggung Jawab


TEMPO Interaktif
, Makassar - Keluarga Halisan alias Bagong minta Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan-Barat Inspektur Jenderal Johny Wainal Usman, bertanggung jawab terhadap kematian Halisan yang ditembak oleh oknum polisi dari Polsek Makassar.

Salah satu keluarga korban, Anto, mengatakan Halisan ditembak di alis sebelah kiri tembus otak belakang. "Ini merupakan pembunuhan murni, yakni dengan sengaja oknum polisi itu menembak korban," kata Anto, di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Senin 4 Juli 2011.

Anto, bersama keluarga lainnya, mengadukan tindakan semena-semena anggota polisi ini ke LBH. Pihak keluarga meminta bantuan LBH untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Anto menegaskan, selama ini korban tidak pernah terlibat masalah dengan anggota polisi.

Namun, saat polisi yang datang mengamankan balapan liar di Jalan Veteran Selatan, justru korban yang dijadikan sasaran oleh anggota polisi tersebut. "Sebenarnya korban pada malam itu ingin menghentikan aksi balap liar. Sebab, kemenakannya satu bulan lalu tewas karena ikut balapan liar. Tapi, dia justru jadi korban penembakan," kata Anto.

Pada Sabtu malam lalu, 2 Juli 2011, Halisan tewas ditembak anggota Polsek Makassar, di Jalan Veteran Selatan, tepat di depan toko Tanete. Saat itu, anggota polisi yang tidak mengenakan pakaian dinas tersebut datang untuk mengamankan balapan liar.

Menurut saksi mata AC, sekitar pukul 12.00, sekitar 5 anggota polisi berpakaian hitam memegang pistol mengejar korban mulai dari perbatasan Jalan Rappocini sampai di depan toko Tanete. Tepat di depan toko Tanete, korban dikepung dan anggota polisi lainnya memukul korban sampai jatuh. Saat terjatuh, korban dipegang di bagian lehernya lalu ditembak. "Saya lihat korban terkapar bersimbah darah," kata AC.

Direktur LBH Makassar Abdul Muttalib menegaskan, kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi ini menjadi peringatan bagi Kapolda. Sebab kasus penembakan ini bukan kasus pertama kalinya yang terjadi di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar. "Kami minta Kapolda menindak tegas anggotanya yang menyalahi penggunaan senjata api," kata Muttalib.
http://www.tempointeraktif.com/hg/makassar/2011/07/04/brk,20110704-344680,id.html

No comments:

Post a Comment