Laporan Wartawan Tribun Timur, Nashrudin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Anggota geng motor balapan liar, Halisan alias Bagong (28), tewas setelah diterjang peluru aparat kepolisian di bagian kepala dan tangan kirinya, Minggu (3/7/2011), dini hari.
Bagong ditembak polisi setelah menyerang dan berhasil menikam seorang personil Kepolisan Sektor Kota (Polsekta) Makassar, Briptu Sukur, yang saat itu membubarkan aksi balapan liar di Jl Veteran, Makassar. Usai mendapat tembakan, Bagong jatuh tersungkur kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan pertolongan di unit gawat darurat.
Namun, nyawa Bagong hanya bertahan satu jam lebih. Menurut keterangan salah seorang tim dokter yang menangani korban, korban meninggal diduga kuat akibat peluru yang bersarang di kepalanya dan mengenai otak kecilnya.
"Kami tidak dapat berkomentar banyak soal itu. Tapi kuat dugaan korban meninggal dunia akibat luka tembak yang mengenai otak kecil Bagong," ujarnya yang meminta namanya tidak ditulis.
Dari tangan korban, polisi mengamankan sebilah badik yang digunakan menusuk Briptu Syukur. Sedangkan Syukur yang terkena tikaman di bagian paha, juga harus menyusul ke rumah sakit setempat dengan sepeda motor untuk mendapatkan pengobatan.
Penembakan yang dilakukan Syukur terhadap Bagong sebagai pembelaan diri karena Syukur merasa keselamatannya terancam setelah Bagong menyerang dan menikamnya lebih dulu dengan badik.
"Ya kalau memang ada luka tembakan yang dialami korban itu adalah pembelaan diri. Polisi bisa saja menembak jika itu sudah merasa membahayakan dirinya," ujar salah seorang anggota polisi yang tak ingin disebutkan namanya.
Bagong sebelum dirawat di rumah sakit, juga dikabarkan babak belur dihajar aparat setelah diketahui menikam personil polisi yang berusaha mengamankannya bersama pelaku balap liar lainnya saat dilakukan pembubaran balapan di jalan raya tersebut. (*)
No comments:
Post a Comment