Wednesday, 27 July 2011

Korban Penembakan Laporkan Polisi

Kris R Mada | Robert Adhi Kusumaputra | Rabu, 27 Juli 2011 | 17:39 WIB

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Keluarga Saufil bin Usman Mansur (17) melaporkan anggota Polres Bangka Tengah ke Polda Kepulauan Bangka Belitung di Pangkal Pinang, Rabu (27/7/2011). Saufil ditembak punggungnya oleh anggota Polres Bangka Tengah karena dituduh mencuri burung.

Korban tidak tahu kapan dan di mana tepatnya penembakan terjadi. Tahu-tahu anak saya merasakan punggungnya basah. Setelah dipegang baru diketahui kalau itu darah.
-- Usman Mansur

Orangtua Saufil, Usman Mansur (55) mengatakan, anaknya ditembak pada Rabu (20/7) dini hari di Jalan Raya Koba, Bangka Tengah. Peluru menembus punggung kanan dan bersarang di paru-paru. "Kami kecewa dengan tindakan oknum polisi. Kami mohon keadilan," ujarnya.

"Saat ditembak, korban dan temannya, Hendra sedang naik motor dan dikejar sejumlah orang yang mengendarai mobil. Korban tidak tahu kapan dan di mana tepatnya penembakan terjadi. Tahu-tahu anak saya merasakan punggungnya basah. Setelah dipegang baru diketahui kalau itu darah," tuturnya.

Hendra membawa Saufil ke rumah orangtua Hendra. Selanjutnya orangtua Hendra memberi tahu keluarga Saufil tentang kondisi remaja tersebut. Polisi tidak memberi tahu soal anak kami yang ditembak. Sampai kami bawa berobat ke Pangkal Pinang, belum ada polisi datang ke kami, ujar Usman.

Kuasa hukum keluarga korban, Yudho Murod mengatakan, polisi baru datang setelah korban selesai dioperasi. Ironinya, polisi justru meminta keluarga korban tidak mengungkapkan penembakan itu pada pihak lain. Kami khawatir ada pelanggaran prosedur oleh polisi dalam proses penembakan, ujarnya.

Sementara Kepala Polres Bangka Tengah Ajun Komisaris Besar Kurdi mengatakan, penembakan sudah sesuai prosedur. Sebelum dikejar, korban diketahui akan mencuri burung di rumah warga di Kelurahan Arung Dalam, Bangka Tengah.

Anggota sudah memberi tembakan peringatan. Dia dan temannya malah lari dengan mengendarai sepeda motor. Mereka diketahui membawa pedang. Karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan polisi dan masyarakat, terpaksa ditembak dalam proses pengejaran, ujarnya.

Menurut dia, polisi sudah sedapat mungkin menembak pada bagian yang tidak membahayakan. Namun, peluru menembus punggung karena penembakan dalam kondisi bergerak dan gelap. Anggota menembak saat mengejar tersangka yang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, ujarnya.

Saufil sudah ditetapkan sebagai tersangka pencurian burung. Saufil dan Hendra diduga spesialis pencuri burung mahal. "Hasil penyelidikan kami menunjukkan tersangka sudah melakukan pencurian di 11 lokasi. Dari tersangka sudah disita barang bukti berupa sangkar burung, sepeda motor, dan senjata tajam," tuturnya.

http://regional.kompas.com/read/2011/07/27/17393971/Korban.Penembakan.Laporkan.Polisi..

No comments:

Post a Comment