Wednesday, 19 May 2010

Teroris Lebih Baik Ditangkap Hidup

Rabu, 19 Mei 2010 | 13:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengapresiasi prestasi Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam memberantas tindak pidana terorisme. Namun, Patrialis menegaskan, akan lebih baik jika teroris ditangkap dalam keadaan hidup daripada tertembak mati.

"Saya tetap berpikir dalam kapasitas hukum dan HAM, saya berharap banyak kalau bisa tetap ditangkap hidup-hidup," kata Patrialis saat ditemui di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (19/5/2010).

Hal ini dikatakan Patrialis saat dimintai tanggapan atas berbagai penindakan pelaku terorisme oleh polisi. Banyak dari para tersangka teroris akhirnya ditembak mati tim Densus 88 Antiteror karena melakukan perlawanan.

Mengenai hal ini, Patrialis mengatakan, ia sudah banyak berbincang dengan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri. Menurut Patrialis, Kapolri memang memberi jaminan bahwa tindakan penangkapan ataupun penyergapan yang dilakukan polisi sudah sesuai prosedur dan dilakukan dengan cermat.

"Kapolri selalu katakan bahwa tindakan itu dilakukan dengan penuh keyakinan dan data awal. Kalau Kapolri sudah bilang begitu yang tentu itu bisa dibuktikan," katanya.

Meski demikian, Patrialis kembali menegaskan, ia tetap beranggapan bahwa penangkapan teroris dalam keadaan hidup akan memberikan manfaat yang lebih besar dalam pemberantasan terorisme ke depannya.

"Pertama tentu untuk menghindari salah tangkap dan ada yang tewas. Kedua, jelas untuk menggali lebih dalam tentang jaringan teroris itu. Kalau dibunuh, kan, ya tentu saja putus hubungan," urainya.

Harapan ini, kata dia, sudah disampaikan kepada Kapolri. Namun, ia mengatakan, pihaknya tidak bisa banyak melakukan intervensi. "Saya tidak boleh intervensi tugas kepolisian. Selama itu diyakini polisi, ya itu kewenangan polisi," ujarnya.

http://nasional.kompas.com/read/2010/05/19/13145252/Teroris.Lebih.Baik.Ditangkap.Hidup

No comments:

Post a Comment