Tuesday, 4 May 2010

Polisi Salah Tembak Mahasiswa Unira

04 Mei 2010, 17:11:24| Laporan Karimata FM Pamekasan


suarasurabaya.net
| AHMAD MIFTAHUDIN Mahasiswa Fakultas Teknik Informatika (TI) Unira Pamekasan asal Dusun Karang Panasan Desa Ponteh Kecamatan Galis Pamekasan menjadi korban penembakan.

Penembakan diduga dilakukan oleh anggota Polres Pamekasan di Sepanjang Jalan Raya Konang Kecamatan Galis Senin (03/05) dini hari. Lokasi tersebut merupakan “daerah merah” atau daerah rawan karena sering terjadi tindakan kriminal seperti perampokan dan pencurian kawat telpon (Curwatpon).

Saat kejadian, MIFTAHUDIN (24) bersama kedua temannya yaitu NURUL MAULIDI (22) warga Dusun Pandian Desa Ponteh dan Trisno Warga Galis Pamekasan. Mereka baru pulang dari tempat kerja di Pamekasan. Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mereka dicegat orang tak dikenal, mereka menduga orang tersebut sebagai perampok. Karena ketakutan mereka berusaha melarikan diri hingga akhirnya ditembak.

“Kami menduganya itu perampok, karena di lokasi itu memang rawan perampokan dan pencurian, memang sempat diberi tembakan peringatan tapi saya ragu apa iya orang itu polisi, kalau bukan saya kan mati,” cerita MIFTAH .

Saat tertembak MIFTAHUDIN tetap kabur karena menyangka perampok, dan saat tertembak ia menduga tertembak peluru karet karena tidak sakit. Setelah diperiksa di rumahnya Ia mengalami 2 bekas luka tembakan di pantatnya tembus menyamping.

Sementara itu, NURUL MAULIDI salah satu teman korban saat ditemui di rumahnya yakin penembakan itu dilakukan Polisi, sebab ada pengakuan dari salah satu anggota yang memeriksanya di Mapolres Pamekasan.

“Saat saya melapor ke Polres justru ada polisi yang mengenali saya bahwa saya tadi malam tertembak,” cerita NURUL.

Sementara itu AKBP MAS GUNARSO Kapolres Pamekasan melalui layanan pesan singkat (SMS) kepada reporter FAUZI AHMAD, Selasa (04/05) siang, mengakui yang bersangkutan ditembak polisi.

Namun ia membantah sebagai korban salah tembak. Sebab mereka tidak mematuhi perintah polisi untuk berhenti saat melintas di TKP pencurian kawat telpon (Curwatpon), justru mau menabrak polisi.

Menurut Kapolres, polisi telah melaksanakan prosedur yakni dengan memberikan 3 kali tembakan peringatan ke udara tapi diabakan. Selanjutnya polisi berusaha menembak ban sepeda motor korban tapi mengenai pantatnya.

Kapolres menegaskan semuanya telah ditangani sesuai prosedur dan benar. Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di Tempat Perawatan Sementara (TPS) Klinik Polwil Madura.(hen/ipg)

Teks Foto:
- AHMAD MIFTAHUDIN mahasiswa Unira korban salah tembak.
Foto: Karimata FM


http://jaringradio.suarasurabaya.net/?id=69e528667743f02a086d11f61d37d75d201076104

No comments:

Post a Comment