RABU, 21 APRIL 2010 | 07:54 WIB
Surabaya - Surya- Masih ingat kasus pencurian yang dialami Ny Lie Pie Ing, 74, warga Jl Tidar 105 Surabaya, 2 April lalu? Wanita renta itu kehilangan perhiasan —mas kawin pernikahan tahun 1957— senilai Rp 400 juta. Pelakunya tiga orang pria tak dikenal, yang datang dan berpura-pura meminta bunga melati untuk campuran obat.
Kejadian dengan modus sama terjadi lagi, Selasa (20/4) sekitar pukul 14.00 WIB. Korbannya, Ny Sandra, 71, warga Jl Dinoyo 24, Surabaya. Tetapi kejadian itu dipergoki polisi sehingga digagalkan. Bahkan tiga dari lima tersangka pelaku dilumpuhkan polisi setelah ditembak pada kaki masing-masing.
Ketiga pelaku itu adalah Soni Syafi’i, 40, Haris, 35, dan Irfan, 45. Adapun dua lainnya, salah satunya berinisial T, kabur. Kapolsekta Tegalsari, AKP Ronny Tri Prasetyo Nugroho, bersama anggota dan jajaran Reskrim Polresta Surabaya Selatan kini masih memburu dua pelaku.
Informasi yang dikumpulkan Surya, komplotan itu terdiri atas lima pelaku, dan biasa disebut sebagai kelompok Makassaran. Sebelum beraksi, menurut Ketut, 23, tukang tambal ban tak jauh dari lokasi kejadian, mereka sudah mondar-mandir di daerah sekitar Jl Dinoyo, sejak pukul 13.00 WIB.
”Pertama saya melihat dua orang berboncengan naik sepeda motor Yamaha Jupiter MX berhenti di mulut Jl Pajajaran. Kedua, mereka telepon-teleponan, datang seorang lagi jalan kaki mendatangi keduanya. Ngomong sebentar, terus berpencar lagi,” jelas Ketut.
Sekitar 10 menit kemudian, keduanya datang lagi dan langsung memarkir kendaraan di samping rumah nomor 22, yang juga berada di mulut Jl Pajajaran. Seorang pria datang, dan bergabung. Kemudian ketiganya berjalan menuju rumah Ny Sandra.
Pada saat sama, Ketut kedatangan pria mengendarai sepeda motor Yamaha Vega hitam, bilang mau beli bensin atau oli. Tapi, karena tidak ada bensin atau oli, pria itu minta tambah angin untuk dua ban sepeda motornya.
Tak lama kemudian Ketut melihat orang semburat dari arah rumah Ny Sandra. Kemudian dua orang mengejar dan berteriak minta tolong. Ternyata ada dua polisi mengejar tiga orang dengan berlari. Melihat itu, pria di depan kios Ketut langsung mengambil motor, menyeberang ke sisi lain Jl Dinoyo, kemudian disusul satu pria lain yang langsung naik ke boncengan dan melarikan diri ke arah barat, atau Jl Darmo Kali.
Ternyata komplotan itu beraksi di rumah Ny Sandra dan ketahuan dua anggota reskrim Polsekta Tegalsari yang memang membuntuti. Tiga pelaku masuk rumah Ny Sandra dengan pura-pura minta daun ratu, yang memang ada di di halaman rumah.
”Saat itu mereka ada bertiga. ketuk pagar, bilang minta daun untuk ramuan obat. Mau saya petikkan, mereka bilang harus petik sendiri. Jadi saya bukakan pintu pagar,” jelas Sandra, ketika ditemui di rumahnya.
Tak beda dengan modus yang dipakai mengecoh Ny Lie Pie Ing, salah satu sibuk memetik, salah satu mengalihkan perhatian Ny Sandra dengan mengobrol, dan salah satunya masuk lam rumah, mengobok-obok isi kamar Ny Sandra, mengambil uang Rp 450.000 dan cincin emas seberat 5 gram.
http://www.surya.co.id/2010/04/21/pura-pura-minta-daun-lalu-merampok.html?utm_source=feedburner&utm_medium=twitter&utm_campaign=Feed%3A+surya-online+%28SURYA+Online+-Portal+Berita+Jawa+Timur+Sebenarnya%29&utm_content=Twitter
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment