Saturday, 10 April 2010

Dua Kali Ditembak, Residivis Beraksi Lagi

Sabtu, 10 April 2010

BALIKPAPAN. Wajahnya sangar dipenuhi tatto, seolah dia dilahirkan menjadi penjahat. Dialah Amat 88. Pria 25 tahun ini residivis (penjahat kambuhan) kasus pencurian HP. Dia sering berurusan dengan polisi bahkan ditembak dua kali. Namun semua itu tak membuat Amat kapok dan sadar menjadi orang baik-baik serta berguna bagi masyarakat.

Residivis bernama asli Achmad ini kembali berurusan dengan pihak kepolisian. Dia ditangkap Unit Buser Reskrim Polsekta Balikpapan Barat, Kamis (8/4) sekira pukul 23.00 Wita usai membobol rumah milik Andi (31), warga Jl 21 Januari RT 04, Balikpapan Barat, Minggu (28/3) lalu sekira pukul 01.30 Wita.

Kapolresta Balikpapan AKBP A Rafik melalui Kapolsekta Balikpapan Barat AKP M Rizal Muchtar mengatakan, ihwal penangkapan tersangka usai proses penyelidikan yang dilakukan selama sepekan lebih. "Berdasarkan ciri-ciri yang dipegang akhirnya kami mengetahui siapa pelaku berdasarkan laporan korbannya. Tersangka kini telah kita tahan dan masih menjalani proses pemeriksaan," kata Rizal kepada KPNN, Jumat (9/4) kemarin.

Tersangka berhasil diringkus tak jauh dari rumahnya dengan barang bukti berupa satu unit HP merek Nokia E71 sisa hasil aksi tersangka serta dua buah obeng sebagai alat tersangka saat beraksi. "Kami amankan tersangka bersama barang bukti satu unit HP milik korban yang nyatanya digunakan sendiri oleh tersangka, serta obeng yang digunakan untuk mencongkel jendela rumah korban," urainya.

Andi, pemilik rumah yang disatroni tersangka menjelaskan, Amat nekat masuk melalui jendela rumahnya. Oleh Amat, jendela tersebut dicongkel menggunakan obeng. Berhasil masuk, dia langsung menggasak HP yang berada di dua tempat terpisah. Tak hanya HP, Amat juga ikut menggasak uang tunai senilai Rp300 ribu. "HP ada di ruang tamu dan kamar. 3 HP merek Nokia sisanya Flexi. Uang saya juga diambil yang saya simpan dalam lemari," ujar korban kepada polisi.

Aksi Amat baru diketahui usai salah satu penghuni rumah kebingungan mencari HP yang sudah tak ada lagi di tempatnya. "Saya terbangun usai keluarga saya berteriak mencari HP mliknya yang tiba-tiba hilang," beber Andi.

Usai berhasil menggasak seluruh HP tersebut, Amat yang mengaku bahwa aksinya hanya ia lakukan sendiri menjual sebanyak 4 unit HP itu hanya dengan harga Rp400 ribu. Sementara hasil penjualan dan uang tunai yang ia curi telah dihabiskan untuk biaya hidup. "Buat beli makan dan minuman semuanya juga sudah habis," aku Amat.

Catatan kriminal Amat cukup meyakinkan. Tersangka pernah dua kali dilubangi timah panas pada kaki kanannya lantaran nekat kabur dari kejaran polisi. Bahkan gilanya lagi, saat tengah diperiksa penyidik, tersangka berhasil kabur.(bm-8/kpnn)

No comments:

Post a Comment