Thursday 29 November 2012

Penyerang Polisi di Cimanggis Kakak Beradik, Mengaku Punya Ilmu Kebal


Salah satu penyerang polisi di Cimanggis, Depok (Foto: hendrik ir/detikcom)
Rabu, 28/11/2012 15:32 WIB

Depok - Dua penyerang polisi di Cimanggis, Depok merupakan kakak beradik. Salah satunya mengaku punya ilmu kebal sehingga berani melawan polisi yang menggunakan senjata.

Kedua bersaudara itu bernama Ardiansyah (21) dan Taufik (20)--sebelumnya ditulis berusia 14 tahun. Mereka menyerang anggota tim Buser Polsek Cimanggis, Brigadir Puguh dengan celurit. Taufik tertembak di bagian dada.

Kepada polisi, Taufik mengaku berniat merampas motor di Jalan Raya Tapos. Kawasan tersebut terkenal sepi dan jauh dari permukiman. Sebagai 'bekal', ia membawa dua senjata tajam, sangkur dan celurit. 

"Pelaku bilang kakaknya punya ilmu kebal. Ya, tapi nggak pengaruh buat petugas," ujar Kapolsek Cimanggis Kompol Firman Andreanto kepada detikcom di Mapolsek Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Rabu (28/11/2012). 

Penyerangan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu (28/11/2012). Anggota Buser, Brigadir Puguh dan Brigadir Sisgiarto, sedang berpatroli di Jalan Raya Tapos. Keduanya melihat pelaku mendorong motor Mio yang tak bernopol. 

Saat akan diperiksa, Ardiansyah menyerang Puguh. Dia tak menggubris dua tembakan peringatan. Puguh pun menembak Ardiansyah, kena di dada kanan. Namun hal ini tidak membuat Ardiansyah tumbang. 

"Pelaku masih sempat menyuruh adiknya lari. Tapi cepat ditangkap," sebut Andre. 

Saat ini, Ardiansyah dirawat di RS Polri Kramatjati. Sedangkan adiknya, ditahan dan diperiksa di Mapolsek Cimanggis. Sementara Brigadir Puguh sempat dirawat di RS Polri Kramatjati. 

Andre membantah Brigadir Puguh mengalami luka parah dan kritis. "Hanya terluka di tangan saja. Ada beberapa jahitan. Sekarang sudah pulang ke rumah untuk istirahat. Dokter sudah memperbolehkannya pulang," tegas Andre.

(try/try) 


http://news.detik.com/read/2012/11/28/153216/2104001/10/penyerang-polisi-di-cimanggis-kakak-beradik-mengaku-punya-ilmu-kebal

Kena Tembak, Pembacok Polisi Tetap Membabi Buta


Sebulan Jadi TO Curanmor
TANJUNGPANDAN – Seorang warga Desa Buluh Tumbang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, RN, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas oleh anggota Polres Belitung, Selasa (27/11/2012) kemarin malam. Dia, ditembak polisi karena berusaha kabur saat akan dilakukan penangkapan. RN tersandung kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) milik warga dua bulan lalu.
“Kami terpaksa tembak pelaku, tepat mengenai kaki kiri. Karena pada saat akan ditangkap tersangka berusaha kabur, meskipun sudah diberi peringatan tembakan,” kata Kapolres Belitung Ajun Komisaris Besar Dian Herianto, kepada Rakyat Pos, Rabu (28/11/2012) kemarin.
Menurut Dian, dari data-data kejahatan yang dilakukannya, tersangka diketahui terlibat langsung pada pencurian sepeda motor milik salah satu warga Jalan Hasyim Idris, Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung.
Setelah pihaknya melakukan penyelidikan, dan mengembangkan kasus ini, ternyata RN telah menjual motor Yamaha F1 ZR warna biru yang dicurinya tersebut, kepada warga Kabupaten Belitung Timur.
Lewat pendalam kasus itulah, pihaknya yang bekerja sama dengan Polres Belitung Timur berhasil mengetahui pelaku penadah motor hasil pencurian yang dilakukan RN.
“Benar ada, keberadaan motor tersebut di Belitung Timur. Dari motor tersebutlah kita kembangkan kasus ini, dan mengetahui pelaku pencuri itu. Dan ternyata tersangka adalah warga Buluh Tumbang, dimana juga dikuatkan dengan beberapa informasi dari masyarakat dan kecocokan motor tersebut oleh korban. Tersangka kita tembak, karena sebelumnya sempat melarikan diri,” jelas Dian.
Usai dilumpuhkan dengan timah panas, RN malam kejadian itu juga dilarikan ke RSUD Kabupaten Belitung. Kini tersangka sudah mendekam di sel tahanan Mapolres Belitung guna mempertanggungjawabkan perbuatan kriminalnya.
“Tersangka RN saat ini telah ditahan di Mapolres Belitung dan barang bukti sepeda motor F1 ZR yang menjadi curian RN juga telah diamankan oleh pihak kepolisian Polres Belitung,” papar kapolres.
Disebutkan kapolres, tersangka RN sudah menjadi target operasi (TO) kepolisian sejak satu bulan lalu. Namun berkat bantuan warga yang menginformasikan alamat tempat tinggal tersangka, RN berhasil ditangkap polisi kemarin malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Kami juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu pihak kepolisian Polres Belitung, telah memberikan informasi untuk meringkus RN,” tambah Dian. (day/1)

http://rakyatpos.com/pencuri-motor-ditembak-polisi.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Oknum Polisi Diduga Tembak Wanita Hamil

Oknum polisi ini diduga cemburu karena Frederika punya kekasih lain.

Jum'at, 23 November 2012, 08:08

VIVAnews - Seorang wanita di Papua, Federika Metelmetti (38), tewas dengan luka tembak. Jasadnya ditemukan warga di dekat Pos Polisi Kalimak, Jalan Trans Papua, Distrik Mandobo, Bovendigul, Papua. Frederika diduga dibunuh oleh oknum polisi.

Dari data yang berhasil dihimpun, penembakan itu diawali percekcokan antara Frederika dan oknum polisi itu. Oknum polisi dan Frederika ada jalinan asmara. Sehingga, diduga pembunuhan itu berlatar belakang asmara. Oknum polisi itu diduga cemburu karena Frederika memiliki kekasih lain.

Penembakan ini menggegerkan warga Bovendigul. Mayat Frederika ditemukan tergeletak pada Rabu dini hari. Oknum polisi yang diduga menembak Frederika kemudian diamankan ke Markas Polres setempat. Sementara jenazah Frederika dievakuasi ke Merauke.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya, membenarkan peristiwa penembakan ini. "Dari tubuh korban ditemukan peluru kaliber 4.5," kata Sumerta saat dikonfirmasi pada Kamis malam, 22 November 2012.

Selain luka tembak di bahu kanan tembus belakang, rahang kiri Frederika juga patah. Diduga akibat hantaman benda tumpul. "Selain ditembak, korban juga dipukul," kata Sumerta. "Korban hamil lima atau enam bulan,"katanya.

Saat ini, kata Sumerta, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. "Pelakunya masih dalam proses lidik dan belum diketahui motif pembunuhan ini,"katanya. Sumerta memastikan bahwa kasus ini ditangani oleh Polres setempat.


http://us.nasional.news.viva.co.id/news/read/369475-oknum-polisi-diduga-tembak-wanita-hamil

Dua Pendekar Silat Ditembak Polisi


Kamis, 29 November 2012, 07:50Anggi Kusumadewi
Dua pendekar silat ditembak di Lamongan.
Dua pendekar silat ditembak di Lamongan.(ANTV)

VIVAnews – Arak-arakan anggota perguruan silat Setia Hati Terate (SHT) di pusat kota Lamongan, Jawa Timur, Rabu dini hari, 28 November 2012, diwarnai insiden penembakan terhadap dua anggotanya.

Dua orang anggota perguruan silat SHT yang kebetulan bersaudara, Rudi dan Heru, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri, Lamongan, setelah diduga tertembak oleh oknum polisi.
Kedua korban hingga kini masih dirawat di RS, sementara polisi menunggu hasil bedah terhadap mereka untuk mengetahui jenis peluru yang melukai adik-kakak itu.

Oknum polisi diduga melepaskan dua kali tembakan ke arah ribuan anggota perguruan silat SHT ketika arak-arakan memasuki Desa Dampit. Tembakan itu mengenai Rudi dan Heru yang sedang berboncengan motor. Mereka pun langsung terkapar.

Kapolres Lamongan menyatakan, polisi masih menyelidiki kasus penembakan itu. Mereka belum mengetahui penyebabnya dengan pasti. Lihat peristiwa penembakan itu di tautan video ini. (adi)

http://us.video.news.viva.co.id/read/22096-dua-pendekar-silat-ditembak-polisi

Dalam 3 Tahun, 11 Polisi Papua Tewas Ditembak



    KBR68H, Jayapura - Kepolisian Papua mencatat dalam tiga tahun terakhir, 11 personil mereka tewas ditembak oleh kelompok sipil bersenjata. Juru bicara Polda Papua I Gede Sumerta Jaya mengatakan, kesebelas polisi tersebut tewas saat bertugas. Dalam kurun yang sama polisi mencatat terdapat 30 kali kasus penembakan oleh kelompok sipil bersenjata yang menimpa 50-an polisi.
    “Karena anggota melaksanakan tugas baik di polres-polres maupun di polsek terutama yang paling banyak adalah Puncak Jaya dan Jayapura. (meninggal dunia?) sekitar 11 orang (luka berat berapa orang ndan?) luka berat ada 2 orang,” kata I Gede Sumerta Jaya.
    Juru bicara Polda Papua I Gede Sumerta Jaya menambahkan, data tersebut masih bisa bertambah sebab masih banyak Polres-polres di jajarannya yang belum melaporkan kekerasan terhadap polisi. Misalnya saja seperti di Wamena, saat terjadi kericuhan dalam demo KNBP. Selasa lalu, 3 polisi tewas akibat diserang sekitar 50-an orang.Salah satu yang tewas adalah Kepala Kepolisian Pirime.
    http://www.kbr68h.com/berita/papua/41262-dalam-3-tahun-11-polisi-papua-tewas-ditembak

    Wednesday 28 November 2012

    Begal Truk Angkut 7 Ton Jengkol, Nur Ditembak Polisi

    Rabu, 28 November 2012 10:41 wib


    BANDAR LAMPUNG - Satu dari tujuh pembegal spesialis truk di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, terpaksa ditembak petugas Unit Reserse Polsek Labuhanmaringgai.
     
    Kapolsek Labuhanmaringgai, AKP Rahmadi Asbi, menjelaskan, pelaku yang ditembak bernama Nur (30), warga Desa Jabung, Lampung Timur. Dua kaki pelaku terpaksa ditembak.

    “Dia kami tembak karena melawan dan membahayakan anggota saat akan ditangkap,” terang Rahmadi kepada Okezone, Rabu (28/11/2012).

    Selain itu, petugas juga menangkap rekan Nur, Tromil Hadi (37), warga Desa Tanjungaji, Lampung Timur.

    Rahmadi menjelaskan, para pelaku membegal truk Mitsubishi Colt diesel bermuatan jengkol seberat tujuh ton milik Nurhadi (50), warga Desa Jayamakmur, Tulangbawang.

    “Truk itu dirampas saat melintas di Labuhanmaringgai pada Rabu, 27 November kemarin sekira pukul 01.00 WIB,” katanya.

    Hingga kini petugas masih memburu lima pelaku lain yang saat kejadian berhasil melarikan diri.

    (ton)


    http://news.okezone.com/read/2012/11/28/340/724232/begal-truk-angkut-7-ton-jengkol-nur-ditembak-polisi

    Petinggi Polisi Bilang Bukan Ditembak, Tapi Terkena Benturan. Masak Sih?


    Selasa, 27 November 2012 | 15:39
    Dua Nelayan Serang Ditembak


    Beberapa bulan lalu, seorang nelayan juga ditembak saat menghadang kapal pengeruk pasir di Serang, Banten. [Foto: Media Indonesia]Beberapa bulan lalu, seorang nelayan juga ditembak saat menghadang kapal pengeruk pasir di Serang, Banten. [Foto: Media Indonesia]

    http://www.suarapembaruan.com/home/petinggi-polisi-bilang-bukan-ditembak-tapi-terkena-benturan-masak-sih/27431?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

    Ditembak tidak tewas


    PORTALKRIMINAL.COM - JAKARTA: Ardiansyah (20), satu dari dua perampok yang menclurit, Brigadir Sisgiarto dan  Brigadir Puguh Subiyanto anggota Buser Polsek Metro Cimanggis Depok diduga menggunakan ilmu kebal. Pasalnya, warga Tapos Bogor Jawa Barat tersebut masih bisa bertahan saat polisi melepaskan tembakan yang mengenai dada kanannya.

    "Ya, diduga gunakan ilmu kebal, padahal petugas kami sempat melepaskan tembakan dan mengenai dadanya bagian kanannya setelah ia (Ardiansyah) menclurit petugas kami  Brigadir Puguh. Dalam keadaan terhyung pelaku masih sempat menebaskan clurit ke arah Brigadir Sisgianto," ungkap Kapolresta Depok Kombes Pol Mulyadi Kahardi, Rabu (28/11)

    Memang, katanya lagi, Ardiansyah dirawat di  RS. Sentra Medika Depok dan masih bisa bertahan dan dirujuk ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

    Sedangkan, lanjutnya, satu anak buahnya Brigadir Sisgianto yang terluka di bagian perut sebelah kirinya dalam perawatan intesif di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Sedangkan Brigadir Puguh Subiyanto  yang terkena clurit di bagian tanggannya dijahit dengan 36 jahitan.

    Pihaknya, kata Kapolres sedang melakukan pengejaran terhadap temannya yang lain yang diduga masih berkeliaran di Depok, Bogor dan Jakarta.

    "Mereka ini spesialis pelaku curanmor," tambahnya.

    Brigadir Sisgiarto dan  Brigadir Puguh Subiyanto, anggota Buser Polsek Metro Cimanggis Depok, terluka setelah diclurit saat duel dengan dua perampok  yang saat itu sedang melakukan patroli di Pebayunan Tapos Cimanggis, Depok, Rabu (28/11) sekira pukul 02:00. (jak)

    http://portalkriminal.com/index.php/crime-story/2889-ditembak-tak-tewas-perampok-yang-menusuk-polisi-gunakan-ilmu-kebal-3

    Ini Penjelasan Kapolri Soal Tewasnya 3 Polisi Oleh OTK di Papua

    Selasa, 27/11/2012 14:39 WIB
    Jakarta - Tiga anggota Polri menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) di Papua. Ketiga korban adalah Kapolsek Pirime Ipda Rofli Takubesi dan 2 anggotanya. 

    Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan masih mendalami dan menyelidiki pelaku penembakan tersebut. Belum bisa dipastikan apakah pelakunya Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau bukan. 

    "Kita tunggu hasil penyelidikan. Itu yang masih kita dalami," ujar Timur sebelum mengikuti rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (27/11/2012). 

    Timur menjelaskan peristiwa penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIT. Lokasi Mapolsek Pirime berada di wilayah puncak Jaya Wijaya, sekitar 8 jam perjalanan dari kota Jayapura. 

    Timur juga membenarkan korban penembakan berjumlah tiga orang, yaitu Kapolsek Pirime dan dua anggotanya. "Kapolda Papua juga sudah mendekati TKP. Situasinya sudah bisa dikendalikan Kapolres," imbuhnya. 

    Timur juga mengatakan ketiga korban penembakan telah ditemukan, dan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Satu SSK Brimob juga sudah diterjunkan ke lokasi untuk pengamanan wilayah. 

    "Status keamanan tetap bahwa lokasi terlokalisir di satu lokasi Jaya Wijaya," kata Timur. 

    Penyerangan pagi tadi menambah catatan peristiwa berdarah di Papua. Sebelumnya pada Oktober lalu, penembakan juga terjadi. Kala itu, personel gabungan TNI/Polri diserang kelompok bersenjata di Muara Sungai Kebo, Distrik Kebo, Kabupaten Paniai, Papua. Dua orang prajurit TNI mengalami luka tembak.

    (rmd/try) 


    http://news.detik.com/read/2012/11/27/143936/2102729/10/ini-penjelasan-kapolri-soal-tewasnya-3-polisi-oleh-otk-di-papua

    Kena Tembak, Pembacok Polisi Tetap Membabi Buta


    Penulis : Lariza Oky Adisty | Rabu, 28 November 2012 | 17:07 WIB


    JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa pembacokan yang menimpa dua anggota polisi, yakni Brigadir Sisgianto dan Brigadir Puguh, di Kabayunan, Tapos, Depok, Rabu (28/11/2012) dini hari tadi, masih berada dalam penyidikan kepolisian.
    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, polisi belum dapat mengajukan pertanyaan kepada kedua korban serta kedua pelaku, yakni Ardiansyah (20) dan Taufik Hidayat alias Dower (24). "Kedua petugas serta tersangka Ardiansyah masih berada dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/11/12).
    Dalam peristiwa tersebut, Puguh mengalami luka bacok di kedua tangannya akibat menangkis sabetan celurit yang dilayangkan secara membabi-buta oleh Ardiansyah. Meski demikian, petugas polisi ini masih sempat melepaskan tembakan ke Ardiansyah.
    "Tembakan tersebut mengenai dada dan tembus ke punggung pelaku. Namun, pelaku tak merasakan apa-apa sampai ia tersungkur di semak-semak," kata Rikwanto.
    Setelah itu, Ardiansyah dibawa ke RS Sentra Medika, Depok. Puguh dan Sisgianto yang terluka di bagian perut juga dirawat di sana sebelum dirujuk ke RS Polri. Sekitar pukul 06.00 WIB, satpam RS Sentra Medika menelepon polisi dan memberi tahu bahwa ada pasien yang mengalami luka tembak di dada kanan. Polisi kemudian datang dan mengamankan orang itu, yang tak lain adalah Ardiansyah.
    Celurit yang dibawa oleh Ardiansyah kini telah diamankan oleh petugas kepolisian. Adapun sangkur yang turut dibawa pelaku hingga kini masih dalam pencarian polisi.
    Editor :
    Laksono Hari W


    http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/28/17072055/Kena.Tembak..Pembacok.Polisi.
    Tetap.Membabi.Buta

    Polsek Ditembaki OTK, Dua Polisi Tewas

    Selasa, 27/11/2012, 12:08 WIB
    Mapolsek Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Provinsi Papua, pada Selasa (27/11/2012) pagi sekitar pukul 05.00 WITA diserang dengan berondongan peluru oleh sekelompok orang tak dikenal yang menyebabkan dua anggota polisi tewas dan satu lainnya hilang. 

    Dari informasi yang dihimpun dari Jayapura, salah seorang anggota polisi yang tewas ditembak adalah Kapolsek Pirime berinisial T dan anggota lainya berinisial JR. Dan seorang anggota lainya berinisial DM masih dalam pencarian, demikian sepeti dikutip AntaraNews. 

    Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya ketika dikonfirmasi terkait informasi tersebut mengatakan pihaknya belum dapat data yang lengkap. 

    "Iya saya belum dapat konfirmasi, data yang lengkap dari sana," katanya. 

    Menurut dia, meskipun Polsek Pirime secara administrasi masuk dalam kabupaten Lany Jaya tetapi untuk wilayah hukum dan kerjanya masih menyatu dengan Polres Jayawijaya. (fat/an)


    http://www.berita8.com/read/2012/11/27/27/58707/Polsek-Ditembaki-OTK,-Dua-Polisi-Tewas----

    Lagi, Pelajar Kepergok Menjambret


    Lagi, Pelajar Kepergok Menjambret

    Senin, 26 November 2012 17:10 WIB
    TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA - Arif W (26), penjambret kawakan yang sudah enam kali beraksi akhirnya ndlosor. Kaki kanan warga Rungkut Medokan Ayu Gg Buntu ini ditembak polisi setelah kepergok menjambret di Jl Jagir Wonokromo.

    Kapolsek Wonokromo Kompol Indra Mardiana mengatakan Arif tertangkap kemarin siang. Saat itu Arif diketahui menjambret tas milik Dina Purwanti (27), warga Semampir AWS.

    "Arif beraksi tak sendiri. Dia beraksi bersama BS (17), pelajar kelas dua SMK Negeri di Sidoarjo yang tinggal di warga Kembang Kuning Jaya Gg III," kata Indra di Mapolsek Wonokromo, Senin (23/11/2012) siang.

    Mulanya, duo penjambret ini berkeliling di sekitar Jl Jagir Wonokromo. Setelah berada di depan SPBU Jagir, keduanya melihat Dina melintas. Saat itu mereka langsung beraksi sampai mengakibatkan Dina terjatuh.

    "Saat itu tas korban yang berisi ponsel, dompet yang berisi uang Rp 600.000 berhasil diambil pelaku," jelas Indra.

    Beruntung, penjambretan ini diketahui polisi. Setelah dikejar Arif dan BS yang kala itu mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX hijau dengan cepat ditangkap. Meski demikian upaya polisi kala itu tak mudah karena Arif melawan.

    "Kaki kanannya terpaksa kami tembak karena dia melawan dan mencoba kabur," lanjut Indra.

    Dalam pemeriksaan, Arif dan BS mengaku sudah enam kali menjambret. Hasilnya dipakai kedua pelaku untuk berfoya-foya.

    "Saya hanya ikut-ikutan bersama Arif. Yang punya ide itu Arif," aku BS di Mapolsek Wonokromo.


    Sumber    : Surya
    Reporter  : Adrianus Adhi

    http://jatim.tribunnews.com/m/index.php/2012/11/26/lagi-pelajar-kepergok-menjambret

    Friday 23 November 2012

    Residivis Pencuri Motor Ditembak





    BANDARLAMPUNG, RIMANEWS - Dedi Irawan (30) residivis pencuri kendaraan bermotor ditembak kaki kirinya oleh anggota reserse kriminal Polresta Bandarlampung saat mencoba melarikan diri.
    "Tersangka sudah sebelas kali melakukan pencurian kendaraan bermotor dan pernah mendekam di penjara," kata Kapolresta Bandarlampung Kombes M Nurochman saat gelar perkara kasus-kasus kriminal di Mapolresta di Bandarlampung, Kamis (22/11/2012).
    Pelaku warga Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur tersebut telah menjadi target operasi karena sering melakukan kejahatan di wilayah Bandarlampung dan tersangka tertangkap di rumah salah satu rekannya di Kecamatan Teluk Betung Barat (TBB).
    Ketika penangkapan, Nurohman mengungkapkan polisi telah mengepung rumah tersebut untuk mengantisipasi kaburnya pelaku dan saat itu tersangka berusaha kabur, tetapi berhasil ditangkap setelah polisi menembak kakinya.
    Pelaku saat beraksi menurutnya, selalu membawa senjata api rakitan dan mendatangi sejumlah tempat seperti rumah makan dan rumah warga yang terdapat kendaraan bermotor.
    "Tertangkapnya pelaku berdasarkan dari hasil pengembangan penyelidikan, pelaku sangat berbahaya karena dalam aksinya selalu membawa senjata api," katanya.
    Pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa dua unit kendaraan roda dua, satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver, lima butir amunisi FN, seperangkat alat hisap sabu-sabu, dan satu buah kunci leter T.
    "Pelaku akan dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," kata Nurochman.
    Berdasarkan informasi dari dari tersangka, pistol rakitan tersebut didapat dari temannya yang digunakan untuk menakuti para korbannya.
    "Saya pernah menjalani hukuman penjara tahun 2005," kata tersangka Dedi Irawan, saat ditanya polisi.
    Dia mengaku melakukan tindak kejahatan ini karena untuk memenuhi kebutuhan istri yang sedang mengandung dan dua anak yang tahun depan akan masuk sekolah dasar.
    "Istri saya sedang hamil delapan bulan dan tinggal dengan orang tua karena sebentar lagi akan melahirkan. Pernah berniat untuk bertobat tapi karena desakan ekonomi terpaksa mencuri lagi," ujarnya. Ia merasa sedih karena bakal tidak bisa mendampingi istrinya yang akan melahirkan.[ian/seruu]
    http://m.rimanews.com/read/20121123/82651/residivis-pencuri-motor-ditembak?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

    Thursday 22 November 2012

    Ditembak polisi, Marzuki bantah ada peringatan

    Selasa,  20 November 2012  −  16:35 WIB
    Sindonews.com - Warga Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur yang menjadi korban penembakan Polisi Sektor Mangkutana membantah kalau petugas memberinya tembakan peringatan. 

    Marzuki (19) warga Mangkutana yang menjadi korban penembakan menyatakan kalau polisi langsung mengarahkan senjata ke tubuhnya.

    "Tidak benar, ada tembakan peringatan yang di lepaskan aparat tetapi langsung menembak saya," kata Marzuki ketika ditemui di RSU I La Galigo Wotu, Selasa (20/11/2012).

    Marzuki menceritakan kronologis penembakan terhadap dirinya ketika dia mencoba kabur dengan melompat dari mobil karena salah seorang anggota polisi mengintimidasinya akan langsung membawa ke lembaga pemasyarakatan.

    Dia pun memprotes penangkapan dirinya namun protes yang disampaikan tidak digubris. Akhirnya Marzuki memutuskan lompat dari mobil polisi dan melarikan diri, disaat itulah tertembak dari belakang tanpa ada tembakan peringatan. 

    Belakang diketahui polisi yang menembak bernama Aiptu Sumantri yang bertugas di Polsek Mangkutana. 

    “Setelah tertembak saya hanyut di sungai dan polisi tidak menolong. Keesokan harinya saya ditemukan warga selanjutnya ibu saya membawa ke Puskesmas kemudian dirujuk ke RSU I La Galigo Wotu," ucapnya sedih.

    Sebelumya Kapolres Luwu Timur AKPB Andi Firman mengatakan, penembakan  Marzuki pemuda yang beralamat di Kompleks Perumahan Cendana Hitam tersebut Kamis 15 November 2012 sekira pukul 02.00 Wita dini hari berawal korban digelandang ke Polsek Mangkutana dan berusaha kabur.

    "Ketika dia (Marzuki) akan dimasukkan dalam tahanan melakukan perlawanan pada 3 petugas jaga yang tengah piket pada malam itu dan berhasil kabur dari Polsek setelah melompati posko penjagaan," ujarnya. 

    (ysw)


    http://daerah.sindonews.com/read/2012/11/20/25/689907/ditembak-polisi-marzuki-bantah-ada-peringatan?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

    Polisi ditembak perampok lintas provinsi


    Sabtu, 17 November 2012 17:19:00
    Seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Indragiri Hilir, Riau, menjadi korban penembakan pelaku perampokan yang diduga beroperasi lintas provinsi.

    "Benar, ada seorang anggota polisi yang menjadi korban penembakan. Yakni atas nama Brigadir Aulia Harahap," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau AKBP Anggaria Lopis seperti dilansir dari Antara, Sabtu (17/11).

    Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika sejumlah anggota polisi tengah melakukan penyergapan terhadap seorang perampok di Tembulihan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Jumat (16/11).

    Pelaku kata dia diketahui atas nama Hendro yang melakukan perlawanan saat akan disergap aparat berwajib.

    Bahkan pelaku ini, kata dia, melakukan perlawanan dengan cara meletuskan tembakan senjata api secara membabi buta ke arah petugas.

    "Akibatnya, salah satu anggota polisi atas nama Brigadir Aulia Harahap, mengalami luka tembak di bagian pelipis," katanya.

    Ketika itu, lanjut Anggaria, korban lansung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada yang kebetulan berjarak tidak jauh dari lokasi baku tembak antara aparat dengan pelaku perampokan.

    "Ketika itu, proyektil peluru sempat bersaranh di pelipis wajah korban anggota polisi. Namun kabar terakhir, telah berhasil dikeluarkan," katanya.

    Kepala Polres Indragiri Hilir, AKBP Dedi Rahmat yang dihubungi terpisah membenarkan peristiwa tersebut.

    "Saat ini kami tengah dalam upaya pemeriksaan tersangka yang berhasil ditangkap saat itu juga," katanya.

    Untuk sementara, demikian Dedi, dinyatakan benar bahwa pelaku perampokan ini merupakan pelaku kelas kakap yang kerap berpindah-pindah wilayah hingga antarprovinsi.

    "Informsi terakhir, pelaku sempat melakukan aksi perampokan di Air Molek, Riau. Kasusnya masih akan terus didalami," katanya.
    http://www.merdeka.com/peristiwa/polisi-ditembak-perampok-lintas-provinsi.html

    Pelaku Penembakan Papua Ditembak Mati



    Liputan6.com, Merauke: Sadis, seorang pendeta di Kabupaten Boven Digul, Papua, ditembak. Ia ditemukan dalam keadaan tewas tadi pagi, di Jalan Trans Asiki, Merauke.

    Menurut keterangan dari pihak keluarga, terdapat dua luka tembak di tubuh korban yakni pada bagian kepala dan bahu. Selain itu juga terdapat beberapa luka memar akibat pukulan dan sabetan benda tajam.

    Korban, Frederika Metalmeti atau pendeta Rika, diduga ditembak oleh teman dekatnya yang merupakan seorang anggota TNI. Kemungkinan terlibatnya anggota TNI dalam kasus itu, juga dibenarkan oleh Komandan Korem 174, Animti Waninggap, Merauke, Brigjen Edy Rahmadi. Hal itu diperkuat dengan penemuan sejumlah alat bukti di TKP.

    Kesedihan pun menyelimuti keluarga yang tengah menunggu kedatangan jenazah Pendeta Frederika Metalmeti, yang sudah bertugas di Gereja Betlehem Pantekosta, Boven Digul, sejak sepuluh tahun lalu. Saat ini jenazah korban sudah diberangkatkan menuju Merauke, dengan menempuh perjalanan darat sejauh lebih dari 400 kilometer.(TNT)

    http://news.liputan6.com/read/457318/sadis-pendeta-di-papua-ditembak

    Pergoki Pencuri, Polisi Malah Ditembak


    TEMPO.COJakarta - Mungkin sedang apes, seorang polisi, anggota Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, menjadi bulan-bulanan pencuri. Kejadian bermula saat Brigadir Dhanny Isriyono mencurigai tingkah laku sekelompok orang di sebuah rumah di kawasan Jatirangon, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis pagi, 22 November 2012.

    Sekitar pukul 04.30 tadi, Brigadir Dhanny melewati sebuah rumah di Jalan Ganceng RT 03/06, Jatirangon. Saat itu, ia memperhatikan gelagat empat orang yang diduga hendak mencuri di rumah itu. Dua orang perampok itu berusaha memasuki rumah, dan dua lagi berjaga di depan.

    Penasaran, Brigadir Dhanny perlahan mendekati rumah itu untuk mengetahui apa yang terjadi. Sialnya, tiba-tiba salah satu pencuri yang berjaga di depan rumah mengeluarkan senjata api.

    Mengetahui keselamatannya terancam, Brigadir Dhanny lari dan bersembunyi di sebuah kebun yang tak jauh dari rumah itu. "Para pencuri sempat mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali ke arah Brigadir Dhanny," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis 22 November 2012.

    Dihujani tembakan, Brigadir Dhanny balas menembak. Sayang, satu kali muntahan pelurunya meleset. Pencuri yang mengetahui tembakannya berbalas tembakan lalu melarikan diri. "Tidak ada korban dan kerugian," ujar Rikwanto. Kasus ini ditangani Kepolisian Sektor Pondok Gede.

    SYAILENDRA
    http://www.tempo.co/read/news/2012/11/22/064443378/Pergoki-Pencuri-Polisi-Malah-Ditembak

    Seorang dari Enam Rampok Tewas di Inhu Berindentitas Palsu

    Senin, 19 Nopember 2012 17:58

    Jajaran Polres Inhu menembak mati enam rampok. Salah seorang dari mereka dipastikan menggunakan indentitas diri palsu.

    Riauterkini -RENGAT-Satu dari enam perampok yang ditembak mati Tim Anti Bandit Polres Inhu di Desa Gumanti, Kecamatan Peranap, Minggu (18/11/12) dini hari kemarin dipastikan menggunakan identitas palsu. Hal ini diketahui setelah anggota keluarga datang menjemput jenazah korban di kamar mayat RSUD Indrasari Rengat.

    Hal ini disampaikan Kapolres Inhu AKBP. Hermansyah kepada wartawan di Mapolres Inhu Senin (19/11/12) mengatakan, perampok yang menggunakan identitas palsu tersebut berinisial PM (28), warga Keritang, Kabupaten Inhil. Sebelumnya berdasarkan identitas yang diperoleh polisi, PM menggunakan identitas berinisial JI (57), warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

    “Ternyata setelah di lihat oleh anggota keluarga, mayat tersebut bukanlah JI, melainkan PM, warga Keritang, Kabupaten Inhil. Saat ini jenazah PM sudah dibawa oleh anggota keluarganya,” ujarnya.

    Menurut Kapolres, selain PM, tiga jenazah perampok lainnya juga sudah diambil anggota keluarga, yakni WR (34), warga Keritang Kabupaten Inhil, SD (28) dan SR (32), sama-sama warga Lempuing Jaya, Ogan Kemirin Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Keduanya rekan satu kampung.

    Sedangkan jenazah IR (38) warga Padamaran OKI Sumsel dan AR (34), warga Bababatan Lampung Selatan masih berada di kamar mayat RSUD Indrasari Rengat. “Jadi dari enam jenazah perampok tersebut, empat sudah diambil oleh anggota keluarganya, sedangkan dua lainnya masih berada di kamar mayat RSUD Indrasari Rengat,” tegasnya.

    Dijelaskan Kapolres, enam kawanan rampok ini tercium sebelum melakukan perampokan terhadap salah seorang taoke sawit di Kecamatan Peranap. Informasi itu diperoleh dari masyarakat yang curiga dengan keberdaan mereka di sebuah rumah di Desa Gumanti sejak dua pekan terakhir. Selain itu, SR, SD dan WR merupakan DPO Polsek Lemping Jaya atas kasus yang sama.
    Saat penggerebakan dilakukan para perampok ini melawan dan melepaskan tembakan kearah personil polisi. Akibatnya terjadi baku tembak antara polisi dan perampok. “Dalam suasana gelap dan hujan, kita tidak ingin mengambil resiko, apalagi kawanan perampok ini melakukan perlawanan. Makanya kita mengambil tindakan membalas tembakan hingga enam kawanan rampok ini meninggal dunia. Beberapa diantaranya meninggal saat akan dibawa ke Puskesmas Peranap,” ungkapnya.

    Polres Inhu, terus melakukan pengembangan terhadap enam kawanan rampok ini, termasuk mencari siapa yang mengundangnya datang ke Peranap. Sebab tidak mungkin mereka datang sendiri di daerah tersebut. “Biasanya kalau kawanan rampok dari luar masuk ke satu daerah, pasti ada penunjuk jalannya. Ini masih kita selidiki. Namun yang jelas, modus yang akan mereka gunakan hampir sama dengan aksi perampokan terhadap empat toko emas di Pasar Airmolek. Sebab sebelum beraksi mereka menyewa rumah terlebih dahulu untuk memantau situasi sekitar,” urainya.

    Dari penggerebekan terhadap enam perampok itu, polisi berhasil menyita dua pucuk senpi rakitan, dua pucuk air softgun, amunisi, dua bilah parang, sebo, lakban, handphone dan tali yang ditengarai akan digunakan saat beraksi. *** (guh)


    hansip
    mantap polres inhu,habisi perampok.ini baru polisi melindungi rakyat.jangan berubah lagi

    Genk Motor
    Mana berani polisi pekanbaru nembak. Bapak kami anggota juga...

    h tengku aril
    tinggal giliran poltabes pekanbaru berantas ngeng motor yang tidak tuntas2

    POLISI 
    Kalau perlu semua penjahat ditembak mampus aja terima kasih sobat.........berani ngak ya buat rekan polis dipekanbaru.....????????????????

    Jefry hansen
    Salut buat Polisi wilayah hukum polda Riau dalam menuntaskan dan memberantas perampok perampok yang sangat sadis, semoga hal ini jadi pengajaran buat penjahat penjahat yang mencoba coba melakukan perampokan di Riau ....sekali lg salut buat Polisi Polda Riau

    Jefry hansen
    Salut buat Polisi wilayah hukum polda Riau dalam menuntaskan dan memberantas perampok perampok yang sangat sadis, semoga hal ini jadi pengajaran buat penjahat penjahat yang mencoba coba melakukan perampokan di Riau ....sekali lg salut buat Polisi Polda Riau

    salim
    asal jangan sembarang tembak saja