Tuesday 2 August 2011

Polisi Waspadai Penembak Misterius

BOGOR - Kasus penembakan yang menewaskan anggota Polsek Sukolilo, Bangkalan, Briptu Eriek Setyo Widodo (26), menambah daftar teror yang ditujukan kepada aparat kepolisian. Erick ditembak pria misterius yang menggunakan seragam Provost saat menjalankan tugasnya.

Menyikapi hal tersebut, Polres Bogor dan Bogor Kota langsung meningkatkan kewaspadaan. Kapolres Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hilman mengimbau jajarannya agar ekstrasiaga dan meningkatkan kewaspadaannya saat menjalankan tugas di lapangan, terutama saat mengatur arus lalulintas. Hal itu dilakukan untuk mencegah aksi brutal yang ditujukan kepada aparat kepolisian.

Hilman menegaskan, selain meningkatkan kewaspadaan anggota lalulintas, reskrim dan satuan kerja (satker) lainnya, kapolres juga meminta anggotanya bertugas sesuai aturan. "Saya juga memerintahkan agar seluruh anggota melaksanakan tugasnya sesuai standar operasional prosedur (SOP). Hal ini dilakukan untuk mencegah sesuatu yang bisa merugikan keselamatan, baik anggota di lapangan maupun masyarakat itu sendiri," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk mengawasi jajarannya yang tengah bertugas, pihaknya akan lebih mengingatkan kembali petugas Provost untuk melakukan patroli, dengan memantau jajarannya yang tengah bertugas.

Kapolres Bogor Kota juga telah memerintahkan jajaran reskrim dan lainnya untuk lebih waspada di mako masing-masing. ”Mako harus diwaspadai agar peristiwa di Bangkalan tidak terjadi di sini. Bahkan di Mapolres sendiri, setiap orang yang keluar atau masuk dicek dengan teliti dan harus meninggalkan kartu identitasnya yang diganti dengan kartu kunjungan untuk tamu,” terangnya.

Hal senada dikatakan Kapolres Bogor, Ajun Komisaris besar Polisi (AKBP) Hery Santoso. Ia juga memerintahkan semua anggotanya agar waspada dan mengantisipasi ancaman serangan dari pihak luar yang ingin mengacaukan ketenteraman, dan membahayakan keselamatan masyarakat atau petugas polisi. “Saya berharap anggota saya lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan serta lebih peka lagi terhadap situasi yang sedang terjadi di lapangan. Hal ini penting untuk mengantisipasi kejadian yang bisa mengancam keselamatan pada saat mereka bertugas,” imbuhnya.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi dan mencegah sesuatu hal yang dapat mengancam keselamatan polisi, pihaknya meminta agar anggotanya tidak sendirian saat menjalankan tugas. “Bila keluar menjalankan tugas yang lebih berisiko, saya meminta agar anggota didampingi rekan kerjanya. Jadi, minimal berdua saat bertugas,” terangnya.

Seperti diketahui, Briptu Eriek Setiabudi menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Anggota Lantas Polsek Sukolilo Polres Bangkalan ini ditemukan tewas dengan kondisi telanjang menggunakan celana dalam warna biru muda dengan luka memar di dahi dan luka tembak di punggung korban, pada Senin (1/8) sekitar pukul 16:15.

Sebelum ditemukan tewas, Briptu Eriek melaksanakan patroli ke Jalan Petapan. Sekitar pukul 15:30, Eriek sempat menilang Muh Farid, seorang pelajar yang juga warga Larangan Kabupaten Pamekasan yang mengendarai sepeda motor nopol M 3440 AV. Informasi dari Farid, Eriek sempat berbicara dengan dua orang mengenakan seragam Polri dengan tutup kepala baret Provost serta satu orang berpakaian safari yang mengendarai Kijang kapsul warna hitam. (sdk)

No comments:

Post a Comment