Monday 28 May 2012

Jenderal Polisi Dilaporkan KDRT

MINGGU, 27 MAY 2012
Seorang perwira tinggi kepolisian berinisial Y dilaporkan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Y dilaporkan Anita Agnes Alexandra, perempuan yang mengaku sebagai isteri Y. Anita melaporkan suaminya ke Bareskrim dan Divisi Propam Mabes Polri, Kamis (24/5) lalu.
“Saya melaporkan  tindak kekerasan yang dilakukan suami saya kebetulan anggota polisi berpangkat Brigjen,” ujarnyakepada wartawan.Menurut ibu empat orang anak ini, suaminya kini bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN).
Berdasarkan cerita Anita, sang suami ringan tangan. Bukan saja kepada Anita tetapi juga terhadap Alif dan Natasya, dua anak kandung mereka. Kekerasan dilakukan acap karena persoalan sepele seperti lupa mematikan lampu. Alif dan Natasya ikut mendampingi sang bunda melaporkan ayah mereka ke polisi. “Aku disuruh sit up sembilan puluh sembilan kali di saat aku lagi asma,” jelas Alif.
Dalam laporannya bernomor TBL/213/5/2012/Bareskrim, Anita memboyong sejumlah bukti. Diantara foto ketika luka yang diderita Alif. Tidak hanya itu, Anita memboyong dua pucuk senjata api milik sang suami untuk diserahkan ke Bareskrim. Senjata itu diambil anak lelakinya secara diam-diam sebelum meninggalkan kediaman sang ayah.
Langkah itu, kata perempuan yang juga berprofesi sebagai model itu, lantaran keselamatan anak dan dirinya terancam. Sebab, Anita mengaku sempat mendapatkan perlakuan serupa dari Y. Bahkan, Anita mengaku pernah ditembak, namun peluru senjata itu tak mengena dirinya. Anita mengaku pisah rumah dari sang suami sejak 2004 silam kendatipun masih resmi sebagai istri Y. Sejak itulah Anita tidak mendapatkan nafkah dari sang suami.
Selang sehari, Anita melaporkan suaminya ke DivisiPropam. Dalam laporannya bernomor STPL/152/V2012/Yanduan, Anita berharap laporannya dapat ditindaklanjuti. Sebab, Anita sebelumnya pernah melaporkan ke Polda Metro Jaya pada 2004. Namun laporannya tak mendapatkan respon. Makanya untuk kesekian kalinya, Anita melaporkan Y. Kalau tidak ditindaklanjuti, Anita menegaskan, “Yang pasti Komisi III semua mengetahui. Kalau tidak ditindaklanjuti berarti Polri yang tercoreng. Karena kan yang ngelakui seorang Brigjen, harusnya jadi panutan,” imbuhnya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution menegaskan Polri tunduk pada hukum yang berlaku. Polri akan menegakan hukum secara konsisten. Anggotanya yang melakukan tindakan pelanggaran disiplinakan diproses melalui sidang kode etik.”Kalau pidana kita akan proses pidana biasa,” ujarnya, Jumat (25/5).
Menurut jenderal polisi bintang dua itu Bareskrim akan menindaklanjuti laporan Anita. Langkah pertama adalah menelisik untuk membuktikan apakah laporan tersebut terdapat unsur pidana atau terdapat motif lain. “Kita akan melaksanakan ini secara profesional dan konsisten,” janjinya.
Saud menegaskan Polri tidak akan tebang pilih terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran hukum sekalipun yang diduga pelaku perwira tinggi. “Siapapun dia, walaupun pangkat penting, kalau melanggar hukum akan kami proses. Tetapi kalau tidak melanggar ya tidak dapat dipaksakan,” pungkas mantan Kadensus 88 Anti Teror itu.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4fc20a16646a3/jenderal-polisi-dilaporkan-kdrt

3 Pengedar Sabu Dibekuk di Tanjung Priok, 1 di Antaranya Ditembak



Law and Crime Mon, 28 May 2012 10:24:00 WIB
Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta 3 Pengedar sabu yang sudah menjadi target operasi akhirnya dibekuk petugas Polsek Sawah Besar. Seorang di antaranya terkena timah panas karena melawan saat hendak ditangkap.

"Petugas unit narkoba Polsek Metro Sawah Besar berhasil meringkus 3 pengedar narkotika jenis sabu di Jl Simpang VI/24 RT 15/02, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara," kata humas Polda Metro Jaya dalam situsnya, Senin (28/5/2012).

3 Pengedar sabu ini ditangkap pada Sabtu (26/5) malam. Ketiga tersangka yakni UB (44), HH (39), dan MH (40). Tersangka yang tertembak adalah UB. UB hendak menyerang petugas dengan celurit saat hendak ditangkap.

Seorang polisi terkena recoset (pantulan) peluru sesama polisi dalam operasi ini. Hal itu terjadi saat anggota Unit Narkoba yang dipimpin Ipda Sawali bersama 3 anggota Briptu M. Yasin, Briptu Wahyu dan Brigadir Sukirno, melakukan penggerebekan di TKP.

Tersangka UB melawan sehingga diberikan tembakan peringatan. Namun tembakan peringatan tersebut memantul dan mengenai betis kiri Brigadir Sukirno. Akibatnya polisi terpaksa menembak paha kiri pelaku.

Dari penangkapan ketiganya, petugas menyita barang bukti 4 kantong plastik bening berisi narkotika jenis sabu. 3 Tersangka serta barang bukti dibawa ke Polsek Sawah Besar. Sementara Brigadir Sukirno dibawa ke RS Siaga, Pejaten, Jakarta Selatan, untuk mendapat perawatan.

(gus/nrl)
Sumber: detikcom

http://cybernews.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/detail.aspx?x=Law+and+Crime&y=cybernews%7C0%7C0%7C12%7C3593

Melawan Polisi, Pengedar Narkoba Dibedil

Senin, 28 Mei 2012 12:34 WIB
WartaNews, Jakarta - Satu dari tiga orang pengedar narkoba ditembak kakinya oleh aparat reserse Polsek Metro Sawah Besar, Jakarta Pusat, karena melawan saat akan dibekuk. Dari tangan para tersangka disita empat bungkus plastik sabu.

Informasi dari aparat polsek itu, Senin (28/5), menyebutkan, pengerebekan terhadap tiga tersangka dilakukandi Jalan Simpang VI, Kebonbawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (27/5) dini hari.

Tiga orang yang jadi target penangkapan adalah Umar Bohari (44), Hansen Harsono (39), dan Moh Muhtar (40), yang semuanya warga Kebonbawang.

Upaya penangkapan mereka yang dipimpin Inspektur Dua Sawali, mendapat perlawanan dari para tersangka. Salah seorangnya, yakni Umar Bohari, menyerang petugas dengan sebilah celurit.

Tembakan peringatan pun diletuskan, namun menurut polisi, tersangka tetap melawan. Salah satu peluru dari tembakan peringatan itu memantul, lalu mengenai betis seorang reserse anggota tim pengerebek.

Pelaku tetap melakukan penyerangan dengan celuritnya. Tembakan dilakukan lagi mengarah ke kaki pelaku. Salah satu peluru mengenai paha kiri Umar. (*/bok)



http://www.wartanews.com/monaspolitan/9e2b1091-e1be-a4c5-2d5c-fbdabd79c03c/melawan-polisi-pengedar-narkoba-dibedil

Thursday 24 May 2012

DPRD Dukung Polisi Tembak Di Tempat Perampok


 | Dilihat: 1077 Kali


SEMARANG–Anggota DPRD Jateng mendesak aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku perampokan yang semakin marak dan sadis dalam aksinya.
“Bila perlu polisi menerapkan tembak di tempat terhadap perampok. Kami mendukung langkah ini untuk memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan,” ujar anggota Komisi A DPRD Jateng, Prajoko Haryanto kepada wartawan di Gedung Berlian, Semarang, Senin (21/5/2012).
Pernyataan legislator ini, menanggapi pelaku perampokan yang bertindak kejam terhadap korbannya, seperti kasus di Pemalang, Sabtu (19/5/2012), di mana seorang pedagang kelontong, Aryani ditembak penjahat hingga meninggal dunia.
Polisi lanjut Prajoko, tak perlu ragu melumpuhkan pelaku perampokan dengan timah panas untuk memberikan shock therapy bagi pelaku kejahatan lain.
“Kapolda jangan ragu perintahkan anggotanya untuk tembak di tempat terhadap pelaku perampokan. Polisi dilindungi undang-undang,” tandasnya.
Meski begitu, ujar anggota Dewan dari Fraksi Partai Demokrat ini, berharap dalam menerapkan tembak di tempat ini polisi jangan sembarang, tapi benar-benar terhadap pelaku kejahatan yang indikasi kuat melakukan perampokan dengan kekerasan.
Sebab bila polisi tak bertindak tegas, dikhawatirkan pelaku perampokan yang melengkapi dirinya dengan senjata api semakin bertindak sadis terhadap korbannya.
“Kalau kondisi ini dibiarkan bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat polisi, karena dinilai tak dapat memberikan keamanan dan kenyamanan,” ujarnya.
Di samping bertindak tegas terhadap pelaku perampokan, Prajoko juga mengingatkan supaya polisi terus mengembangkan sistem pengamanan sebab pelaku kejahatan terus mengembangkan modus operasinya.
”Polisi harus cekatan untuk melakukan antisipasi tindak kejahatan yang ada,” pungkasnya.
Berdasarkan data Polda Jateng, selama Januari-April 2012 terlah terjadi 186 kasus perampokan atau kejahatan dengan kekerasan (Curas).
Kapolda Jateng, Irjen Pol Didiek S Triwidodo, sebelumnya menyatakan pihaknya kekurangan personil polisi sehingga belum bisa memberikan perlindungan keamanan maksimal terhadap masyarakat.
“Rasio polisi di Jateng masih rendah yakni 1:4.000, idealnya 1:400,” kata dia.
http://www.solopos.com/2012/channel/jateng/dprd-dukung-polisi-tembak-di-tempat-perampok-187505

2 Orang Pencuri Tewas Ditembak Polisi

2 Orang Pencuri Tewas Ditembak Polisi




Kamis, 24 Mei 2012 17:44:36 WIB



Komhukum (Jember) - Dua orang pencuri sapi, Musari (36) dan Saturi (40), keduanya warga Kabupaten Probolinggo tewas ditembak oleh anggota Kepolisian Resor (Polres) Jember, Jawa Timur, Senin (21/5).

Sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dan kawanan pencuri di Desa Tutul, Kecamatan Balung.

Namun, polisi berhasil menghadang pencuri yang mengendarai mobil Avanza bernomor polisi N 978 RB di kawasan hutan jati Kaliputih di Jalan Raya Rambipuji.

Polisi juga menembak dua pelaku lainnya, yakni Kusnadi (35) dan Rohman (32), keduanya warga Probolinggo.

"Kami terpaksa melumpuhkan keempat pencuri hewan dengan tembakan karena mereka berusaha kabur dan melawan petugas," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Makung Ismoyo.

Bahkan, salah seorang pencuri hewan itu merebut senjata anggota polisi Briptu Heru Puspito yang mendekati mobil dan menodongkan ke arahnya sehingga sejumlah anggota polisi lain melepaskan tembakan ke arah mobil tersebut hingga menewaskan dua pelaku.

Menurut Makung, empat pelaku tersebut mencuri sapi limosin betina milik Sutomo (46) warga Desa Bagon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. "Awalnya kami mendapat informasi ada pencurian kendaraan bermotor. Namun, setelah dicek dan diselidiki ternyata pencurian sapi limosin," ujarnya.

Dalam pemeriksaan lebih lanjut, kata dia, salah seorang pencuri hewan, Saturi, merupakan residivis dan pernah terlibat pencurian ternak di Jawa Tengah. "Mereka semuanya berasal dari Probolinggo dan memang spesialis pencurian ternak. Salah satu pelaku merupakan residivis dalam kasus serupa," paparnya.

Ia menjelaskan bahwa polisi mendapatkan seekor sapi betina jenis limosin di bagian belakang mobil dengan empat kaki sapi yang dipatahkan oleh kawanan pencuri sehingga tidak bisa berdiri di bagian belakang mobil. "Dua orang pencuri yang tewas dikirim ke instalasi kamar mayat RSD dr. Soebandi Jember, sedangkan dua orang yang berhasil ditangkap menjalani pemeriksaan," terangnya.

Sementara itu, salah seorang pencuri yang ditembak kakinya, Kusnadi, mengatakan bahwa sapi hasil curian tersebut rencananya akan dijual kepada tukang potong sapi (jagal) untuk diambil dagingnya. "Mobil yang digunakan untuk mencuri merupakan mobil pinjaman dari tetangga. Kami gunakan mobil untuk mencuri hewan agar tidak diketahui," katanya singkat. (K-4/EIO)



http://www.komhukum.com/kriminal-feed-23694#.T7qW1gXMVYE.twitter

5 Bandit Jalanan Ditembak Polisi


Rivki - detikNews
Senin, 21/05/2012 18:44 WIB
Jakarta Polisi menangkap lima bandit jalanan yang kerap merampok motor di wilayah Jakarta dan Bekasi. Polisi harus menembak kaki 5 bandit itu karena berusaha lari.

"Pelaku dengan inisial IS, LW, TJ, MF, dan SR, mereka ditangkap terpisah ada yang di Cakung, Rawamangun, hingga Garut," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Didi Hayamansyah, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (21/5/2012).

Menurutnya, para pelaku kerap beraksi di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Bekasi. Modusnya, mereka mengejar pengendara motor yang melintas di jalanan yang sepi.

"Salah satunya kasus perampasan sepeda motor di Jalan Rorotan Grand Garden, Cilincing pada awal Januari 2012 lalu yang berakhir dengan kematian korban, Redy Sunaryo," ucap Didik.

Ia menjelaskan, saat ini kelimanya masih dimintai keterangan terkait aksi-aksi lainnya. Tim Jatanras Polres Jakut berhasil melacak identitas para pelaku berdasarkan keterangan salah seorang saksi korban. Polisi pun bergerak menangkap kelima pelaku di berbagai tempat.

"LW pertama kali kita tangkap di Garut, Jabar, menyusul kemudian TJ di Cakung, Jaktim, MF dan SR di Koja, terakhir IS di Rawamangun," papar Didi.

(rvk/mok)
http://news.detik.com/read/2012/05/21/184408/1921199/10/5-bandit-jalanan-ditembak-polisi

Dua Pembobol Bank Ditembak Polisi


Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rino Syahril
Bangkapos.com - Selasa, 22 Mei 2012 14:59 WIB

BANGKAPOS.COM, PEKANBARU - Tiga dari dua tersangka spesialis pembobol bank dan brankas yang berhasil ditangkap Tim Opsnal Satuan Reskrim Polresta Pekanbaru yakni Aw dan Ef terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas.

Saat ini kedua tersangka tersebut masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau.

"Kedua tersangka AW dan Ef terpaksa kita tembak kakinya karena coba kabur dan melakukan perlawanan saat ingin kita tangkap," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim AKP Arief Fajar kepada wartawan, Selasa (22/5/2012).

Arief mengatakan, rencananya ketiga tersangka yang berhasil ditangkap tersebut bersama 4 rekannya yang masih DPO akan beraksi di Kantor Bank BRI Jalan Jenderal Sudirman. "Saat ingin beraksi itulah tiga tersangka berhasil kita ringkus," ungkapnya.

Otak pelakunya kata Arief adalah tersangka AW, dan tersangka inilah yang menggambar lokasi.

"Setelah ketemu lokasi tersangka AW langsung mengundang rekan-rekannya yang tinggal di Palembang," ujar Arief.

Editor : suhendri
Sumber : Tribunnews

http://bangka.tribunnews.com/2012/05/22/dua-pembobol-bank-ditembak-polisi?utm_medium=twitter&utm_source=twitterfeed

Bandit Jalanan Bersenjata Celurit Ambruk Didor


Selasa, 22/05/2012 17:20 WIBBaban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Asep Adi Kurnia alias Ucok (24) ambruk ditembak anggota Polsek Astanaanyar. Timah panas bersarang pada betis kaki kiri bandit jalanan itu. Dalam aksinya Asep berbekal celurit. Ia sudah berhasil 8 kali merampas sepeda motor di wilayah Kota Bandung.

Selain mencokok Ucok, polisi meringkus penadah motor curian, Heri Laso (29), yang masih satu komplotan. Ucok dilumpuhkan saat sedang nongkrong di salah kawasan Kota Cimahi, Senin (21/5/2012). Waktu hendak disergap, Ucok berlari dari buruan sejumlah anggota Reskrim Polsek Astanaanyar.

"Tersangka kabur dan dikejar anggota. Saat itu tersangka malah melakukan perlawanan kepada anggota dengan menggunakan senjata tajam. Tembakan peringatan tak digubris. Karena sudah membahayakan, anggota terpaksa satu kali menembak kaki tersangka," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso didampingi Kapolsek Astanaanyar AKP Irfan Nugraha di Mapolsek Astanaanyar, Selasa (22/5/2012).

Abdul menjelaskan, tersangka Ucok merupakan target operasi polisi. Ia pernah mencuri motor di Pagarsih, Sumur Bandung, dan Cimahi. Belum lama ini Ucok merampas satu sepeda motor di kawasan Cibadak. Korban saat itu melaporkan tindakan pencurian tersebut ke Polsek Astanaanyar. Singkat cerita, polisi menyelidiki dan memburu pelaku berdasarkan ciri-ciri diungkapkan korban.

"Tersangka ini sudah delapan kali melakukan tindakan pidana curanmor di Kota Bandung. Modusnya memepet dan menodong korban. Setelah itu merampas sepeda motor dan tidak segan-segan melukai korbannya," ucap Abdul.

Polisi lalu mengembangkan kasus dan mengamankan Heri Laso yang bertindak sebagai penadah motor curian.

Ucok kepada wartawan beralasan mencuri motor lantaran faktor ekonomi. Pemuda warga Baleendah, Kabupaten Bandung, itu mengaku butuh uang guna menghidupi kebutuhan sehari-hari. "Sudah lama menganggur. Pernah 2004 punya usaha bikin gambar tato, tapi bangkrut. Bisnis tato cuma enam bulan," ujar Ucok yang sekujur tubuhnya dipenuhi tato.

Dibekali celurit, Ucok mengaku hanya sekadar menakuti-nakuti guna memuluskan aksinya. Biasanya, ungkap dia, celurit seharga Rp 200 ribu itu dikalungkan ke leher korban. Mendapat ancaman, korban ketakutan sehingga terpaksa menyerah. Motor curian selanjutnya dijual seharga Rp 1 juta kepada penadah.

"Kalau beraksi malam. Sasarannya pengendara motor yang lagi mengemudikan sendirian. Mau itu pria atau wanita, saya ambil motornya. Uang hasil penjualan motor dipakai kebutuhan sehari-hari dan buat foya-foya," paparnya.

Kali pertama ini Ucok berurusan dengan polisi. Kiprahnya menjadi penjahat jalanan mesti dibayar oleh luka tembak. Ia dan Heri harus meringkuk di sel Mapolsek Astanaanyar karena melanggar Pasal 363 dan 365 KUH Pidana. Ancaman hukumannya 15 tahun bui.




http://bandung.detik.com/read/2012/05/22/172033/1922072/486/bandit-jalanan-bersenjata-celurit-ambruk-didor

Tangkap 11 Penjahat, Polres Purwakarta Tembak 1 Pelaku


Tangkap 11 Penjahat Polres Purwakarta Tembak Satu Pelaku
MI/Reza Sunarya/vg
Rabu, 23 Mei 2012 01:49 WIB     




PURWAKARTA--MICOM:
 Kepolisian Resor Purwakarta, Jawa Barat, menangkap 11 pelaku kejahatan. Seorang di antaranya terpaksa ditembak polisi karena melawan petugas saat akan ditangkap. 

Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan di Mapolres Purwakarta untuk penyidikan lebih lanjut. Sebagian besar merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). 

Dari 11 pelaku yang di tangkap, Syamsul, 34, warga Cipaisan Purwakarta, harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kakinya ditembak polisi. 

Itu disampaikan Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Bachtiar Ujang Permana, Selasa (22/5), di Mapolres Purwakarta. 

Polisi juga menyita sembilan sepada motor, kunci T, dan sejumlah uang tunai sebagai barang bukti. 

Polisi masih mengembangkan kasus tersebut karena masih ada tersangka lain yang masih dalam pengejaran. (RZ/OL-5)



http://www.mediaindonesia.com/read/2012/05/23/321432/289/101/Tangkap-11-Penjahat-Polres-Purwakarta-Tembak-Satu-Pelaku-

Pencuri Baterai BTS Telkomsel Ditembak


Banjarmasin – Pelaku dalam komplotan pencuri baterai BTS (Base Transceiver Station) milik PT Telkomsel ternyata tak hanya berasal dari Kalimantan Selatan (Kalsel). Komplotan ini juga melibatkan pelaku asal Balikpapan, Kalimantan Timur.
   
Kawanan pencuri tersebut beraksi di kawasan hulu sungai dan sekitarnya. Pelakunya adalah Setiawan alias Boy (15), warga Jln MT Harmona, Balikpapan, Misran Chandra (19), warga Jln Jenderal Sudirma, Balikpapan, Rudiansyah alias Vera (32), warga Djohor, Balikpapan, dan Rudiansyah alias Rudi (31), warga Komplek PGRI, Balikpapan. Keempat pelaku ini ditangkap di rumahnya masing-masing, Minggu (20/5).
   
Dari laporan polisi, aksi pencurian ini dilakukan pelaku sejak April 2012. Ada 14 lokasi pencurian baterai BTS yang dilakukan komplotan ini. Yakni di kawasan Hulu Sungai Selatan ada 4 lokasi dengan barang bukti baterai BTS yang dicuri berjumlah 36 unit baterai BTS.
   
Kemudian wilayah Tapin ada 2 lokasi dengan barang bukti 19 baterai BTS. Selanjutnya wilayah Hulu Sungai Tengah ada 4 lokasi dengan barang bukti 40 baterai BTS. Terakhir, wilayah Tabalong di 4 lokasi dengan barang bukti 24 baterai BTS.
   
Dari pengakuan Vera, ia hanya diajak Agus (ditangkap di Balikpapan kasus judi). Ketika itu ia ditawari Agus bekerja di tambang batubara di kawasan hulu sungai. Karena tak curiga, ia bersama dengan ketiga temannya berangkat ke Kalsel. “Setiba di Kalsel, ternyata kami diajak mencuri baterai BTS oleh Agus,” ujarnya.
   
Diungkapkannya, setiap beraksi ia selalu berhasil membawa 8 hingga 16 unit baterai BTS. “Lokasi pencurian yang kami lakukan selalu berpindah-pindah. Setiap BTS ada sekitar 8 baterai,” beber Vera.
   
Setelah terkumpul, lanjutnya, baterai BTS tersebut dijual kepada pengumpul besi dengan harga Rp7.500 perkilogram. “Saya mendapat bagian sekitar Rp5 juta dari seluruh baterai yang dijual,” ucapnya.
   
Lain halnya dengan Rudi. Pemuda ini terpaksa ditembak anggota Ditreskrimum Polda Kalsel di bagian kaki kanannya karena berusaha melarikan diri ketika ditangkap. “Saya juga diajak Agus melakukan pencurian baterai BTS. Saya bertugas mencabut kabel sedangkan yang membawa baterainya adalah Vera,” tuturnya yang mengaku mendapat bagian Rp500 ribu.
   
Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Winarto membenarkan jajaran Ditreskrimum Polda Kalsel menangkap komplotan pencuri baterai asal Balikpapan. “Sebelumnya Polda Kalsel menciduk 5 orang tersangka pencuri baterai BTS asal Kalsel yang beraksi di kawasan Batulicin, Tanah laut, dan Kotabaru,” tegasnya. (hni)
http://www.jpnn.com/read/2012/05/23/128168/Pencuri-Baterai-BTS-Telkomsel-Ditembak-#

Perampas Motor di Masjid Agung Jawa Tengah Ditembak Polisi


Semarang- Seorang pelaku perampasan yang sering melakukan aksinya di kawasan sekitar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang,  ditangkap tim Reskrim Polsek Gayamsari, kamis (24/5) siang . Polisi terpaksa menghadiahi tersangka dengan timah panas karena hendak kabur saat akan ditangkap di rumah tinggalnya di sebuah lapak di daerah Pati Unus Semarang.
tersangka Maruto
Modus yang dilakukan tersangka yang bernama Maruto alias Bebek (31) ini yaitu dengan mengaku sebagai pihak keamanan MAJT, lalu tersangka meminta HP dan motor korban, lalu si korban disuruh mengambil di pos penjagaan di dalam area masjid.
”Sasaran saya remaja yang sedang pacaran di kawasan sekitasaya Masjid Agung, lalu dengan senjata tajam saya mengancam korban untuk menyerahkan motor dan HP”, terang Maruto .
Dalam melakukan aksinya, Maruto tidak sendirian, dia dibantu sekitar 4 orang rekannya yang saat ini sedang buron. Dari tangan tersangka sendiri polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa  1 unit motor, 2 buah hp, 1 celurit dan 1 buah pisau dapur.
Wakapolsek Gayam sari, AKP Deddy Kurniawan,  mengatakan bahwa selain sering mengaku sebagai keamanan masjid, pelaku juga kadang mengaku sebagai anggota kepolisian untuk menakuti anak-anak yang tengah berpacaran. Bahkan, salah satu pelaku yang masih buron juga ada yang pernah melakukan aksi pemerkosaan.
Untuk saat ini baru satu tersangka yang berhasil ditangkap. Polsek Gayamsari masih terus mengembangkan penyelidikan dan memburu pelaku lainnya. (fer/jak)

http://kabar17.com/2012/05/perampas-motor-di-masjid-agung-jawa-tengah-ditembak-polisi/