MUARA
BUNGO - Pelaku
perkosaan sadis di Bukit Telago, Pelepa, Kabupaten Bungo 16 Februari lalu, Amin
(30) akhirnya ditangkap Polisi. Ia ditangkap saat berada di rumahnya di
Pelepat, sekitar pukul 14.00 WIB kemarin (13/3).
Karena
berusaha melawan, tersangka yang mengaku sudah dua kali berbuat yang sama ini
akhirnya dilumpuhkan dengan timah panah. Menurut pengakuan pelaku yang sudah
punya istri ini, modus yang ia lakukan adalah dengan cara membuat perjanjian
dengan seorang perempuan.
Dalam
perundingan ini, kalau perentara ini nantinya bisa mencari perempuan untuk ia
perkosa, akan mendapatkan sebotol minyak mani gajah. Minyak ini sendiri ia
dapat dari seorang warga Suku Anak Dalam (SAD), yang sudah lama ia temani.
“Kalau
sudah ada perempuannya, kamudian kami membuat perjanjian untuk bertemu di suatu
tempat,” kata pelaku, yang menanam benda bulat di alat kelaminnya ini.
Katanya,
sebelum korbannya Bunga (18), seorang sisiwi SMK Pelepat Ilir medio Ferbuari
lalu, ia juga sudah pernah berbuat yang sama pada seorang janda, sebut saja
Melati (30). Untuk Bunga, ia dapatkan dari seorang lelaki yang tidak lain
mantan pacar Bunga sendiri, yaitu Toton.
Lelaki
yang juga sudah diamankan Polisi kemarin ini, mendapat imbalan sebotol minyak
manih gajah dari pelaku. Perkosaan terhadap Bunga dilakukan selama tiga hari
berturut-turut di sebuah pondok dalam hutan. Agar tidak melarikan diri, korban
dirantai oleh pelaku di pondok tersebut.
“Bunga
saya setubuhi sebanyak 5 kali. Sebelum saya lakukan, terlebih dahulu saya
memakai minyak mani gajah itu,” kata pelaku.
Hal yang
sama ia lakukan pada Melati. Perantara yang sering dipanggil Mak Etek ini,
katanya, juga mendapat imbalan minyak mani gajah itu. Melati sendiri ia
setubuhi sebanyak 7 kali dalam hutan itu.
“Kalau
dengan Melati 7 kali, namun ada lagi 3 PSK yang saya pakai, kemudian saya bayar
300 ribu setiap kali usai,” katanya.
Sebagaimana
diberitakan pada 17 Februari lalu, seorang siswi SMK di Pelepat menjadi korban
pemerkosaan. Berawal pada Senin (13/02), sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu
korban diantar oleh Toton, petani karet setempat yang merupakan teman pelaku
dan korban.
Bunga
diantar ke simpang Dusun Bukit Telago, untuk menemui pelaku. Pelaku beralasan
hanya ingin bertemu, karena dikabarkan keduanya sudah terlibat hubungan asmara
dulunya.
Setelah
saksi pulang, korban kemudian dibawa ke dalam hutan Bukit Telago. “Yang jelas
dalam laporannya, korban mengatakan dibawa ke dalam kebun karet itu,” kata
Harbunas waktu itu.
Niat bejat
pelaku yang sudah direncanakan ini, kemudian berlanjut dengan diikatnya kaki
dan tangan korban dengan menggunakan rantai. Dalam keadaan terikat inilah,
korban kemudian diperkosa beberapa kali oleh pelaku, yang juga berprofesi
sebagai tukang sadap karet ini.
Korban
yang tidak berdaya ini, terus diikat dan diperkosa hingga berhasil melarikan
diri sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (15/02). Dalam keadaan lemas, korban
langsung pulang ke rumahnya dan melaporkankan kejadian ini kepada kedua orang
tuanya.
Atas saran
orang tuanya inilah, sekitar pukul 18.00 WIB, ia diantar untuk melaporkan kasus
ini ke Mapolsek setempat.
(fad/sla/jenn)
http://www.jambiekspres.co.id/buser/21723-pelaku-perkosaan-ditembak-polisi.html
No comments:
Post a Comment