Wednesday, 14 March 2012

Pelaku Perkosaan Ditembak Polisi

DIPERIKSA : Tersangka perkosaan sadis saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Bungo kemarin

MUARA BUNGO - Pelaku perkosaan sadis di Bukit Telago, Pelepa, Kabupaten Bungo 16 Februari lalu, Amin (30) akhirnya ditangkap Polisi. Ia ditangkap saat berada di rumahnya di Pelepat, sekitar pukul 14.00 WIB kemarin (13/3).

Karena berusaha melawan, tersangka yang mengaku sudah dua kali berbuat yang sama ini akhirnya dilumpuhkan dengan timah panah. Menurut pengakuan pelaku yang sudah punya istri ini, modus yang ia lakukan adalah dengan cara membuat perjanjian dengan seorang perempuan.
Dalam perundingan ini, kalau perentara ini nantinya bisa mencari perempuan untuk ia perkosa, akan mendapatkan sebotol minyak mani gajah. Minyak ini sendiri ia dapat dari seorang warga Suku Anak Dalam (SAD), yang sudah lama ia temani.
“Kalau sudah ada perempuannya, kamudian kami membuat perjanjian untuk bertemu di suatu tempat,” kata pelaku, yang menanam benda bulat di alat kelaminnya ini.
Katanya, sebelum korbannya Bunga (18), seorang sisiwi SMK Pelepat Ilir medio Ferbuari lalu, ia juga sudah pernah berbuat yang sama pada seorang janda, sebut saja Melati (30). Untuk Bunga, ia dapatkan dari seorang lelaki yang tidak lain mantan pacar Bunga sendiri, yaitu Toton.
Lelaki yang juga sudah diamankan Polisi kemarin ini, mendapat imbalan sebotol minyak manih gajah dari pelaku. Perkosaan terhadap Bunga dilakukan selama tiga hari berturut-turut di sebuah pondok dalam hutan. Agar tidak melarikan diri, korban dirantai oleh pelaku di pondok tersebut.
“Bunga saya setubuhi sebanyak 5 kali. Sebelum saya lakukan, terlebih dahulu saya memakai minyak mani gajah itu,” kata pelaku.
Hal yang sama ia lakukan pada Melati. Perantara yang sering dipanggil Mak Etek ini, katanya, juga mendapat imbalan minyak mani gajah itu. Melati sendiri ia setubuhi sebanyak 7 kali dalam hutan itu.
“Kalau dengan Melati 7 kali, namun ada lagi 3 PSK yang saya pakai, kemudian saya bayar 300 ribu setiap kali usai,” katanya.
Sebagaimana diberitakan pada 17 Februari lalu, seorang siswi SMK di Pelepat menjadi korban pemerkosaan. Berawal pada Senin (13/02), sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu korban diantar oleh Toton, petani karet setempat yang merupakan teman pelaku dan korban.
Bunga diantar ke simpang Dusun Bukit Telago, untuk menemui pelaku. Pelaku beralasan hanya ingin bertemu, karena dikabarkan keduanya sudah terlibat hubungan asmara dulunya.
Setelah saksi pulang, korban kemudian dibawa ke dalam hutan Bukit Telago. “Yang jelas dalam laporannya, korban mengatakan dibawa ke dalam kebun karet itu,” kata Harbunas waktu itu.
Niat bejat pelaku yang sudah direncanakan ini, kemudian berlanjut dengan diikatnya kaki dan tangan korban dengan menggunakan rantai. Dalam keadaan terikat inilah, korban kemudian diperkosa beberapa kali oleh pelaku, yang juga berprofesi sebagai tukang sadap karet ini.
Korban yang tidak berdaya ini, terus diikat dan diperkosa hingga berhasil melarikan diri sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (15/02). Dalam keadaan lemas, korban langsung pulang ke rumahnya dan melaporkankan kejadian ini kepada kedua orang tuanya.
Atas saran orang tuanya inilah, sekitar pukul 18.00 WIB, ia diantar untuk melaporkan kasus ini ke Mapolsek setempat.
(fad/sla/jenn)    


http://www.jambiekspres.co.id/buser/21723-pelaku-perkosaan-ditembak-polisi.html

No comments:

Post a Comment