Tribunnews.com - Selasa, 27 Maret 2012 16:48 WIB
Laporan Wartawan Pos Kupang, Jumal Hauteas
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Naas dialami Anwar. Nelayan asal Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat ini tewas ditembak polisi kehutanan Taman Nasional Komodo (TNK), Senin (26/3/2012) sekitar pukul 12.15 WITA.
Tiga rekan Anwar, yakni Ucok (13), Arifudin (15) dan Abdul Muis (18) menderita luka tembak di kaki, lengan dan ibu jari kaki. Sementara, empat nelayan lainnya, Jaharudin (18), Arifin (30), Arhama dan Riyan selamat.
Nelayan ditembak delapan polisi TNK karena kedapatan mengebom ikan di perairan laut Loh Seloka, sebelah barat Pulau Komodo, termasuk dalam kawasan TNK di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Delapan nelayan itu menggunakan satu perahu motor berkapasitas muatan 1,5 ton. Juragan perahu, Anwar meninggal di tempat setelah peluru dari pistol Metralium (PM) 1-A1 yang digunakan politi TNK bersarang di lehernya.
Nelayan yang luka-luka dan selamat kini diamankan polisi TNK di Labuan Bajo.
Ucok yang mengalami luka tembak, saat ditemui di Puskesmas Labuan Bajo, Selasa (27/32012) dini hari, menjelaskan, saat petugas TNK mendekat lalu memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali, juragan kapal Anwar langsung menggerakkan perahu motor meninggalkan lokasi pengeboman ikan.
Namun karena perahu motor kalah cepat sehingga Speed Boat yang digunakan polisi TNK merapat dari sisi kanan perahu motor. Polisi TNK langsung menembak leher Anwar sehingga dia meninggal.
Saat itu mesin perahu langsung mati. Perhau oleng. Karena ketakutan, Ucok bersama teman-temannya tiarap di dalam perahu.
Menurut Ucok, polisi TNK yang sudah berjarak sekitar 10 meter, terus menembak ke arah perahu mereka. Peluru menembus body perahu dan mengenai kaki, ibu jari dan lengan kanan Ucok, Arifudin dan Abdul Muis.
Hal senada dituturkan Ryan (15), saat ditemui Mapolres Manggarai Barat, Selasa (27/3/2012) dini hari.
Ryan mengaku, mereka sudah tiga kali bom ikan di kawasan tersebut, menghasilkan ikan sebanyak satu box.
Menurut Ryan, saat mendengar tembakan peringatan petugas, mereka sedang merakit bom untuk diledakan lagi.
Seorang polisi TNK yang ikut menembak nelayan, mengatakan, apa yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP).
Polisi yang tidak mau namany disebutkan, menjelaskan, nelayan melakukan perlawanan. Mereka berniat melempar bom kearah petugas sehingga petugas menembaki nelayan.
"Mereka baru saja selesai melakukan pemboman, dan sesuai dengan SOP, terhadap pelaku kita hendak melakukan sweeping utk penggeledahan. Namun pelaku mencoba melarikan diri dengan dua boatnya dan hendak melawan dengan mencoba menabrak speed boat, dan melempar bom ke arah petugasm" jelas polisi TNK itu.
Menurutnya, nelayan tidak mau menyerah. Terjadi pengejaran kurang lebih dua jam meski telah diberikan tembakan peringatan.
"Kami berhasil melumpuhkan pelaku sebanyak delapan orang. Satu orang tewas dan tiga orangmenderita luka tembak," katanya.
Editor: alfons nedabang | Sumber: Pos Kupang
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
http://www.tribunnews.com/2012/03/27/nelayan-sape-tewas-ditembak-polisi-taman-nasional-komodo
No comments:
Post a Comment