15 March 2012
Lhokseumawe | Acehtraffic.com – Pelaku pembantain ibu dan anak di Dusun Arasiloe, Gampong Riseh Tunong, Kecamatan Sawang, Aceh Utara dalam waktu 12 jam setelah melakukan pembantaian, pelaku pun berhasil dibekuk oleh Polisi dengan timah panas yang mengenai kaki kirinya. Rabu, 14 Maret 2012.
Pelaku dibekuk pada saat memberikan uang kepada calon istrinya yang baru di Gampong Simpang Mulieng, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Galih Indragiri kepada reporter The Aceh Traffic mengatakan, bahwasannya pelaku pembantaian tersebut bernama Muzakir [40], alias Marahet yang tinggal di Gampong yang sama dengan korban, pelaku ditangkap pada saat duduk di rumah calon istrinya yang baru bernama Mariza [35], di Gampong Simpang Mulieng, Kecamatan Syamtalira Aron.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Galih Indragiri kepada reporter The Aceh Traffic mengatakan, bahwasannya pelaku pembantaian tersebut bernama Muzakir [40], alias Marahet yang tinggal di Gampong yang sama dengan korban, pelaku ditangkap pada saat duduk di rumah calon istrinya yang baru bernama Mariza [35], di Gampong Simpang Mulieng, Kecamatan Syamtalira Aron.
Sebelum kerumah calon istrinya yang baru, Muzakkir juga telah menjual emas sebanyak 5 manyam di salah satu toko mas yang berada di Pasar Geudong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Jarak Pasar itu dengan tempat lokasi dilumpuhkan hanya berjarak sekitar 3 Km. “ Ketika kami hendak mendekat, Muzakir mencoba untuk lari dan menghindar dari polisi. Kemudian kami langsung menembak kaki kiri Muzakir,” Ujar AKP Galih Indra Giri.
Setelah terkena tembak, pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Darah Cut Meutia [RSUDCM] Lhokseumawe pada pukul 10:30. Setiba di Rumah Sakit kaki Muzakir yang kena peluru langsung dijahit oleh petugas medis. Setelah menjalani perawatan medis, pelaku pun langsung diamankan ke Mapolres Lhokseumawe dengan mobil pick up kepolisian.
“Selain menangkap pelaku pembantaian, Kepolsian juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, yaitu: emas lima manyam dari pembeli di pasar Geudong, serta sebilah parang ukuran mata sepanjang 35 cm, uang tunai Rp5 juta dan jeans yang sudah sobek”. Terang Kasar Reskrim Polres Lhokseumawe.
Setelah terkena tembak, pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Darah Cut Meutia [RSUDCM] Lhokseumawe pada pukul 10:30. Setiba di Rumah Sakit kaki Muzakir yang kena peluru langsung dijahit oleh petugas medis. Setelah menjalani perawatan medis, pelaku pun langsung diamankan ke Mapolres Lhokseumawe dengan mobil pick up kepolisian.
“Selain menangkap pelaku pembantaian, Kepolsian juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, yaitu: emas lima manyam dari pembeli di pasar Geudong, serta sebilah parang ukuran mata sepanjang 35 cm, uang tunai Rp5 juta dan jeans yang sudah sobek”. Terang Kasar Reskrim Polres Lhokseumawe.
Saat ini, istri pelaku pembantain itu dan calon istrinya yang baru telah diamankan oleh pihak Kepolisian. “Kita tidak hanya mengamankan barang bukti saja, akan tetapi kita juga telah mengamankan istri Muzakir dan calon istri barunya,” Ungkap AKP Galih.
Pelaku pembantaian tersebut terancam dengan hukuman seumur hidup, karena sudah pernah terlibat pada ksus lainnya dan Muzakir juga merupakan sebagai buronan polisi, karena telah meloloskan diri dari LP Banda Aceh terkait pembunuhan pada 20 tahun silam.
Pelaku pembantaian tersebut terancam dengan hukuman seumur hidup, karena sudah pernah terlibat pada ksus lainnya dan Muzakir juga merupakan sebagai buronan polisi, karena telah meloloskan diri dari LP Banda Aceh terkait pembunuhan pada 20 tahun silam.
“Apabila pelaku pembantain tersebut tidak kami tangkap hari ini, maka dia akan dihajar massa apabila pulang ke Gampongnya, menurut keterangan warga dia sangat dibenci oleh masyarakat kampungnya sendiri,” ujar Galih.
Saira [36] merupakan sebagai Istri pelaku pembantaian, di Mapolres Lhokseumawe, mengaku bahwasannya dirinya sungguh menyesal telah menikah dengan Muzakir. Menurutnya semenjak menikah dengan pelaku dirinya telah dikarunia seorang anak. Saat mareka berprofesi sebagai petani kebun di Gampong nya. Penyesalan itu terjadi pada saat dua tahun setelah kawin, karena dirinya telah mengetahui bahwasannya kekasih hatinya itu pernah masuk penjara dan kabur.
Sementara itu Mariza [35] calon istri baru pelaku pembantaian, yang sangat dekat dengan istri pelau pembantaian mengaku bahwa dirinya baru mengenal Muzakir pada dua bulan lalu melalui Hand Phone. Semenjak itulah mereka saling telepon, dan hubungan pun semakin erat serta ketemuan sekitar tiga kali dengan hari kejadian.
“Pada hari ini Bang Muzakiri mengajak saya tunangan dan saya diberi uang sebesar Rp1,5 juta,” ungkap Mariza.
Ketika diberi uang, sambung Mariza, saya menjadi kaget, karena selama ini abang Muzakir tidak punya uang untuk menikah. Akibat dari kejadian itu Mariza tidak akan pernah mau untuk dinikahi oleh Muzakir.| AT | KH |
Ketika diberi uang, sambung Mariza, saya menjadi kaget, karena selama ini abang Muzakir tidak punya uang untuk menikah. Akibat dari kejadian itu Mariza tidak akan pernah mau untuk dinikahi oleh Muzakir.| AT | KH |
http://www.acehtraffic.com/2012/03/pelaku-pembantaian-ibu-dan-anak.html
No comments:
Post a Comment