Thursday, 30 May 2013

Pencuri Kawasaki Ninja milik tukang ikan ditembak polisi

Rabu, 29 Mei 2013 20:15:00

Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara membekuk komplotan pencuri dan penadah kendaraan bermotor. Mereka komplotan yang biasa beroperasi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok serta kawasan Sunda Kelapa.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adisaputra mengatakan penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari kasus di wilayahnya pada setahun terkahir. Dua pelaku sebagai pencuri dan tiga diantaranya bertugas sebagai penadah.

"Salah satu pelaku pencurian, inisial S, 24 tahun berasal dari Grobogan, Jawa Tengah terpaksa ditembak di paha kiri karena mau melarikan diri," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adisaputra kepada wartawan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/5).

Dari pengejaran pihak kepolisian dua pelaku berinsial S (24) dan M (24) di Ringin Pitu, Grobogan, Jawa Tengah. Dan ketiga penadah DP (38), ES (23), G (20) di Pesangrahan, Pondok Aren, Tanggerang Selatan.

Dari salah satu pengakuan korban, Mukhit (19), warga Muara Angke, salah satu korban pencurian, pemilik Kawasaki Ninja warna hijau, B 3577 BMV, melaporkan kehilangan sepeda motornya pada pos kepolisian Muara Angke.

"Lagi diparkir di depan kontrakan saya, pagi jam 4.30 WIB hilang, kata teman kontrakan, saya sendiri lagi jual ikan di pelelangan muara angke," bebernya

Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa enam unit sepeda motor, yaitu, Suzuki Satria Hitam B 6796 UDS, Suzuki Satria Hitam B 3876 TGH, Yamaha Vixion Merah BE 7715 HN, Honda Scoopy Coklat B 6660 USS, Kawasaki Ninja Hijau B 3577 BMV, Kawasaki Ninja Hijau B 6876 SGM.

Saat ini pihak kepolisian masih mengembangkan kasus tersebut. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman pidana penjara maksimal 7 tahun.

Sedangkan tiga penadah diancam dengan pasal 480 KUHP tentang pertolongan jahat atau penadahan dengan ancaman pidana penjara maksimal 4 tahun.

[ian]

http://www.merdeka.com/jakarta/pencuri-kawasaki-ninja-milik-tukang-ikan-ditembak-polisi.html

Tuesday, 28 May 2013

Indonesian counter-terrorist unit accused of mass killing in disputed Papua province


Indonesian counter-terrorist unit accused of mass killing in disputed Papua province

Updated Fri May 24, 2013 10:28pm AEST
An elite counter-terrorist police unit in Indonesia has been accused of carrying out a mass killing in a village in the central highlands of Indonesia's disputed Papua province.
Activists says 11 people were killed and 20 more are missing after a combined military and police crackdown on support for the Free Papua separatist movement in April.
The names of victims and several grisly photographs have been provided to ABC's PM by the armed wing of the movement.
It is impossible to verify the claims, but Indonesia's Embassy in Canberra has agreed to take up the matter.
Indonesian police say the claims are untrue. The Papua police spokesman, I Gede Sumerta Jaya, says the killings did not happen and that unit does not operate in the Papua provinces anymore.
The disputed Indonesian Papua province is the least populated but most restive corner of Australia's vast near neighbour.
For 50 years Papuans have agitated for independence from their Javanese masters in a campaign fought bitterly on both sides.
In recent weeks the pace of violence has quickened, especially in the central highlands.
Shootings have become so frequent that locals have taken to calling it the Gaza Strip.
It is from this territory that the shocking claims of extra-judicial killings are emerging.
The ABC conducted an interview with the spokesman for the military wing of the Free Papua organisation, Jonah Wenda, via an exchange of text messages after telephone communications failed.
He said that an entire village was targeted.
"Indonesian government fear this village is a strong hold of Freedom Fighters in the centre highlands of West Papua," he said.
"TNI and police did this. They were picked from different places like school, gardens, on the road and even taken from their home and kill them and throw them in the bush, side of the road and through in the river."
Mr Wenda emailed the names of the 11 people he says were killed in the crackdown, all civilians.
He also provided several photographs of corpses that appeared to have been beaten and suffered serious injuries.
He also said there were two instances of rape.
None of the claims can be verified, though they are strikingly similar in nature to allegations of human rights abuses by the Indonesian security forces.
One of the most notorious units known as Densus 88 is partially equipped and trained by the Federal Police.

Killings account accords with growing intimidation

Professor Damien Kingsbury from Deakin University has been studying the decades long struggle by the Indonesian state to exert its will over the Papua province.
He believes the claims of a mass killing are consistent with an upswing of violence and intimidation across the province.
"The information we've received today from West Papua is consistent with information we've been receiving over the past couple of weeks. This is more detailed," he said.
"It's more comprehensive but it's absolutely in line with the other information we've received and it comes from a reliable source, so we believe it to be accurate."
He says the violence is being fuelled by increasing separatist intent.
"There's always been a background of violence in West Papua and the Indonesian military and the police in particular. The anti-terror group there have always taken a very strong line against what they perceive to be separatists sentiments by West Papuans," he said.
"But the West Papuans themselves are really looking for a negotiated settlement to the problems of the province and they're pushing that agenda by engaging in things like flag-raising ceremonies to demonstrate their unhappiness.
"That's perceived to be a sign of separatist intent and the army and police are cracking down on it."
Professor Kingsbury says it is possible residents of one particular village are being targeted for showing sympathy to separatist sentiment.
"That may be the case or that may be what they believe but of course, if anybody is engaged in unlawful activities, of course they should be arrested and charged and taken through a due process rather than primarily execute," he said.
"I think this is the nub of the problem in West Papua, that he military and the anti-terror police take it into their own hands to engage in trial and execution on the spot without going through due process.
"It's not based on evidence. It's based on supposition, on rumour, on belief and there's huge problems with this and it only builds further resentment."
First posted Fri May 24, 2013 7:49pm AEST

Ditembak Polisi, Pencuri Ternak Terkapar


Ditembak Polisi, Pencuri Ternak TerkaparKOMPAS.com/Hendra Cipto 
Pencuri ternak yang telah lama meresahkan masyarakat Kabupaten Jeneponto, Radjaming Daeng Inti (37) warga dusun Bungung Konci akhirnya dilumpuhkan dengan peluru timah panas di kakinya. Tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) ditembak, lantaran berusaha melarikan diri dari sergapan polisi, Senin (27/05/2013).

Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Senin, 27 Mei 2013 | 18:28 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pencuri ternak yang telah lama meresahkan masyarakat Kabupaten Jeneponto, Radjaming Daeng Inti (37) asal Dusun Bungung Konci dilumpuhkan dengan peluru timah panas di kakinya, Senin (27/05/2013). Tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) ditembak lantaran berusaha melarikan diri dari sergapan polisi.
Kepala Polsek Batang Inspektur Satu (Iptu) Priyo yang dikonfirmasi mengatakan, tersangka Radjaming dicari hampir satu tahun. Namun setelah melakukan penyelidikan intensif, tersangka akhirnya diketahui tempat persembunyiannya dan diringkus.
"Kita tembak tersangka karena berusaha kabur. Jadi peluru timah panas bersarang di betisnya dan kemudian kita bawa ke RSUD Takalar untuk mendapatkan perawatan tim medis. Tersangka sudah lama kita cari, berdasarkan banyaknya laporan dari masyarakat. Dari tangan tersangka polisi menyita sebilah badik," singkatnya.
Editor :
Farid Assifa


http://regional.kompas.com/read/2013/05/27/18285544/Ditembak.Polisi..Pencuri.
Ternak.Terkapar

Monday, 27 May 2013

Polisi Bandar Sabu Tewas Ditembak Polisi


Sumutdaily.ComIMedan. Seorang bandar narkoba berinisial BS warga Sibolangit terpaksa ditembak hingga tewas, karena melakukan perlawanan saat Unit Reskrim Polsek Pancur Batu melakukan penggerebekan di salah satu rumah di Jalan Medan-Brastagi tepatnya di belakang rumah makan ardini, Jumat (24/5) sekira pukul 03.20 WIB.
Sebelum melakukan penembakan yang dilakukan oleh Bripka Tupak Sihombing, anggota polisi itu sebelumnya telah memberikan tembakan peringatan ke arah atas sebanyak dua kali namun pelaku tetap melarikan diri. Bahkan, saat ditangkap pelaku dan Bripka Tupak sempat bergumul.
"Sudah diberikan tembakan dua kali ke arah atas tapi pelaku terus melarikan diri. Setelah dikejar dan dapat ditangkap, anggota dan pelaku sempat berkelahi," kata Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Heru Prakoso, Jumat (24/5) sekira pukul 08.00 Wib
Saat itulah, BS memukul kepala Tupak dengan batu dan menikam tangan Bripka Sihombing sehingga robek tujuh jaitan. Disitulah Bripka Sihombing terpaksa menembak pelipis kiri BS hingga tembus.
"Saat bergumul, kepala Bripka Sihombing dipukul dengan batu dan tanggannya ditikam pisau. Disitulah anggota menembak pelipis kiri pelaku hingga tewas," jelas dia.
Setelah bandar narkoba itu tewas ditempat, polisi menggeledah tas warna putih yang dibawa pelaku saat kabur dan ternyata berisi daun ganja 8 bungkus yang seberat 5 kilogram.
"Setelah BS tewas, anggota menggeledah tas yang dibawanya dan ternyata isinya ganja seberat 5 kilogram," ungkap Heru.
Sementara itu, saat Unit Reskrim Polsek Pancur Batu yang melakukan penggerebekan di rumah itu, polisi juga mengamankan tiga pelaku yang berinisial AS, KP dan KT.
Selanjutnya ketiga pelaku dan barang bukti diboyong ke Polsek sementara BS dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan Briptu Tupak Sihombing di terpaksa dilarikan ke RSU Adam Malik untuk menjalani perawatan.
"Anggota kita terpaksa dirawat di rumah sakit Adam Malik, kalau BS dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Kalau tiga pelaku lainnya dan barang bukti berupa ganja 5 kilogram, batu dan pisau telah di Mako," ungkapnya.
Lokasi rumah ini, sambung Kabid Humas, telah lama menjadi sasaran polisi. Pasalnya rumah ini merupakan tempat lokasi judi, tempat penyimpanan hasil curian dan bandar narkoba. "Ini sudah jadi target Operasi Antik 2013," tambahnya.(aw)

http://sumutdaily.com/sumut-metro/380-polisi-bandar-sabu-tewas-ditembak-polisi.html?cid=dlvr.it

Dua Pelaku Jambret Dibekuk, Satu Terpaksa Ditembak Polisi


Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan
25052013.jpg

Dua orang pelaku penjabretan diwilayah Toboali yang diamankan tim Resintel Polres Basel, 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tim gabungan Resintel Polres Basel, Minggu (26/5/2013) dinihari berhasil membekuk dua orang pelaku penjambretan yang selama ini beroperasi di wilayah Toboali.

Dua penjambret yang meresahkan masyarakat Toboali tersebut masing-masing Car alias Cilik (18) dan rekannya Jo (16) yang merupakan warga jalan Damai Toboali.

Dalam penyergapan keduanya, polisi terpaksa melumpuhkan Cilik dengan tembakan pada bagian kaki karena berusaha kabur saat disergap polisi.

Selain mengamankan dua tersangka, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti yaitu satu unit yamaha Bison warna biru, yamaha Vega dan dua unit Blacberry.

Hingga berita ini diturunkan, tim Resintel Polres Basel masih memburu Nim, pelaku penjambretan kawanan Cilik.

Penangkapan terhadap Cilik dan Jo sendiri berawal dari diamankannya Ic (15) warga jalan Damai di wilayah pelabuhan Toboali, pada Sabtu (25/5/2013) sekitar pukul 21.00 WIB.

Ic diamankan lantaran kedapatan membeli Blackberry hasil penjambretan di wilayah Toboali. Saat diperiksa, Ic mengaku membeli Blackberry tersebut dari Cilik dengan harga Rp 500 ribu.

Selanjutnya, tim gabungan Resintel Polres pada Minggu (26/5/2013) dinihari langsung bergerak dan berhasil mengamankan Cilik di kediamannya di Jalan Damai dan Jo rekan Cilik.

Hasil pemeriksaan sementara, Cilik mengaku telah melakukan penjambretan sebanyak 2 kali di wilayah Toboali. Aksi penjambretan yang dilakukannya antara lain dilakukan bersama Nim (masih buron--red) pada 9 April lalu terhadap Elizabeth di jalan Ampera Toboali.

Aksi penjambretan lainnya dilakukan Cilik bersama Jo di jalan Kampung Padang Toboali dengan korban Ria Febria pada 13 Mei lalu.

Kabag ops Polres Basel Kompol Didit BW seizin Kapolres AKBP M Yusup membenarkan dibekuknya dua pelaku penjambretan yang beraksi di wilayah Toboali.

"Ci melakukan setiap aksinya dengan rekannya Jo dan Ni. Sekarang yang diamankan Ci dengan Jo, untuk Ni masih dalam penyelidikan dan ditetapkan sebagai DPO," ungkap Didit, kepada bangkapos.com, Minggu (26/5/2013).

Penulis : IwanS
Editor : asmadi
Sumber : bangkapos.com

http://bangka.tribunnews.com/2013/05/26/dua-pelaku-jambret-dibekuk-satu-terpaksa-ditembak-polisi

Pencuri Mobil di Indramayu Tewas Ditembak Polisi



Minggu, 26 Mei 2013 20:55

CIREBONTODAY (26/05) - Petugas Satreskrim Polres Indramayu, berhasil menembak mati satu dari empat pelaku pencurian Mobil, di dua lokasi berbeda. Tersangka tewas setelah terkena timah panas akibat melawan dan menyerang saat akan diamankan di sebuah lapangan Janggleng tepatnya di Blok Pedati, Desa Jatimulya, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Polisi berhasil mengamankan dua mobil yang dicuri oleh komplotan mereka. 
Tersangka yang tewas itu adalah Daryono (30 tahun), warga Desa Panyindangn Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Dan pelaku lainnya yakni Sug ((50 tahun), warga Desa Pabean udik, Kecamatan Indramayu yang dibekuk petugas Polsek Sukagumiwang. Sedangkan dua pelaku lainnya kabur yang kini sedang diburu polisi. Jasad pelaku oleh polisi dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan proses identifikasi. 
Polisi terpaksa melakukan penembakan terhadap pelaku yang diketahui bernama Daryono itu bermula saat sejumlah anggota Sat-Reskrim Polres Indramayu melakukan pengintaian terhadap aksi para pelaku, Sabtu (25/5) kemarin. Dilokasi yang sudah diketahui, polisi langsung mengawasi dari berbagai penjuru untuk mengintai gerak-geriknya. Tak berapa lama datang sebuah mobil pick up dengan nomor polisi B 9357 UAC warna biru. 
Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi G Pangarso Rahardjo Winarsadi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pelaku diduga pencuri spesialis kendaraan roda empat yang sering melakukan aksinya di Indramayu serta wilayah lainnya. Menurut dia, pihaknya masih terus melakukan penyidikan terhadap pelaku yang diamankan serta masih memburu pelaku yang melarikan diri.
" Barang bukti dan pelakunya sudah kami amankan. Untuk pedalaman, kita masih meminta keterangan beberapa saksi, " jelasnya. (CT-810)
- See more at: http://cirebontoday.com/berita/item/1663-pencuri-mobil-diindramayu-tewas-ditembak-polisi#sthash.lo0kV9Tn.rkG71vjF.dpuf


http://cirebontoday.com/berita/item/1663-pencuri-mobil-diindramayu-tewas-ditembak-polisi#

Sunday, 26 May 2013

Preman Pedurungan Ditembak Polisi

Diposkan sekitar 1 hari yang lalu
Semarang – Heri Santoso alias Bangak (22), warga Gemah Pedurungan, Semarang, ambruk setelah kakinya diterjang timah panas polisi, kemarin (24/5).
Nasib lebih beruntung dialami Frans S Tanaka (23) warga Bugangan Semarang Timur, walau digelandang petugas namun ia tak ditembak lantaran tak memberikan perlawanan saat Polisi menangkapnya.
Kedua pelaku merupakan rampok jalanan yang tak segan-segan melukai korbannya. Salah satu korban keganasan dua pelaku ini yakni Dama Stiyawan (20) warga Gemah Selatan I, Gemah, Pedurungan, Semarang.
Korban dibacok pada bagian lengan kanan dan motor Yamaha Mio miliknya dibawa lari pelaku saat berada di Jalan MT Haryono Semarang.
“Kami menangkap dua pelaku perampok jalanan dan terpaksa silumpuhkan dengan tembakan karena ketika ditangkap mencoba melawan,” tegas Kapolresta Semarang Kombes, Elan Subilan saat gelar perkara di Mapolresta setempat.
Selain kedua tersangka, juga disita dua senjata tajam jenis parang panjang 40 cm dan 50 cm, helm warna putih, serta uang tunai Rp 350 ribu dan motor. (krj/tyo)

http://www.kabarsemarang.com/preman-pedurungan-ditembak-polisi

Kepala Polisi Ditembak, Diduga Bunuh Diri



JAKARTA - Brigadir Jeremi Manurung, anggota Unit V Subdit Dit Reskrimum Polda Metro Jaya nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menembak kepalanya dengan senjata api miliknya, Jumat 24 Mei 2013 siang. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto melalui pesan singkatnya kepada wartawan, menjelaskan Brigadir Jeremi ditemukan di rumahnya di Jalan Kusen, Kelurahan Kayuputih, Kecamatan Pulogadung, Sekitar pukul 13.30 WIB.
Jeremi diduga bunuh diri dengan pistol, sebab saat ditemukan ada bekas tembakan di pelipis mata sebelah kanan. Sang istri, Yuli pertama kali menemukan suaminya sudah tewas.
Menurut ketua RT, Endang saat Yuli ingin masuk ke dalam rumah, dia merasa kesulitan karena dikunci dari dalam. Yuli pun mencoba memanggil sang suami sambil menggendong buah hatinya yang baru berumur 1,5 tahun.
"Karena penasaran Yuli mencoba mengintip kamarnya, dia panik karena dari dalam kamar terlihat ada darah," kata Endang.
Setelah itu, Yuli langsung menghubungi mertuanya yang tinggal tidak jauh dari rumah tersebut. Dibantu warga, mereka akhirnya mendobrak jendela kamar itu. "Dia ditemukan sudah tewas dengan banyak mengeluarkan darah, pelipis mata kanan bolong dan masih memegang senjata di tangannya," tambah Endang.
Menurut Rikwanto, Jeremi pada Kamis malam masih bekerja di kantor bersama dengan rekannya dan pulang sekitar pukul 22.00 WIB.
Menurut keterangan istri korban, sesampai di rumah korban langsung masuk ke kamar dan mengunci diri, tidak mau membuka pintu. "Untuk motif sementara bunuh diri diduga stres. Petugas sudah mendatangi lokasi dan jasad akan dibawa ke RS Polri untuk dilakukan autopsi," kata Rikwanto.[ian/vns]

http://www.rimanews.com/read/20130524/104045/kepala-polisi-ditembak-diduga-bunuh-diri?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

Tawuran Warga, Polisi Kena Tembak Senapan Angin


Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Sabtu, 25 Mei 2013 | 14:46 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sedikitnya tiga anggota Polsekta Bontoala terluka saat berusaha meredam tawuran antarwarga Kecamatan Bontoala melawan Kecamatan Tallo di Jalan Kandea 3, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/05/2013) siang.
Dua polisi terkena panah di kakinyadan seorang lagi tertembus peluru senapan angin di dadanya. Ketiganya langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan pertolongan tim medis.
Kepala Polsekta Bontoala, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Nawu Thayeb yang ditemui di lokasi tawuran, membenarkan bahwa tiga anggotanya terluka saat berusaha meredam tawuran. "Ketiga anggota saya langsung dilarikan ke RS Bhayangkara. Saya juga kena lemparan batu sebanyak dua kali, di kepala dan punggung. Tapi beruntung, saya mengenakan helm," tandasnya.
Nawu menjelaskan, tawuran kembali pecah hari ini, setelah adanya iring-iringan jenazah dari Kecamatan Tallo. Sebagian pengantar jenazah singgah di tempat itu dan membakar jembatan bambu. "Nah, di situlah memicu kemarahan warga di Kecamatan Bontoala sehingga tawuran kembali pecah," katanya.
Editor :
Kistyarini


http://regional.kompas.com/read/2013/05/25/14460487/Tawuran.Warga..
Polisi.Kena.Tembak.Senapan.Angin

Mantan Pacar Dibonceng, Polisi Pukul Polisi


Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Kamis, 23 Mei 2013 | 15:30 WIB
MAKASSAR, KOMPAS.com — Seorang oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan-Barat BSR memukul rekannya, Bripda IR, karena membonceng mantan kekasih BSR, IT (19). Aksi itu terjadi di Jalan Veteran Selatan, Makassar, Kamis (23/5/2013). Bahkan saking emosinya, BSR sempat mengeluarkan pistol dan mengancam IR.
Kejadian itu bermula ketika IT yang merupakan mantan pacar BSR meminta tolong kepada Bripda IR untuk dibonceng menggunakan motor untuk mencari makanan. Melihat mantan pacarnya dibonceng IR, BSR cemburu. BSR yang saat itu mengendarai mobil Toyota Avanza memepet motor IR. Setelah itu, BSR turun lalu memukul IR lima kali tepat di bagian wajah dan ulu hati.
IR pun berusaha mempertahankan diri dengan melawan. Namun, tiba-tiba BSR mengeluarkan pistol jenis revolver krom berwarna putih dan mengancam IR. Bukan hanya itu, BSR juga sempat memukul wajah IT, sang mantan kekasihnya.
"Saya dipukul sebanyak lima kali sama BSR. Saya coba melawan, tapi sempat dia mengeluarkan senjata jenis revolver. Jadi saya diam di tempat. Teman saya yang wanita juga dipukul wajahnya," kata IR saat dikonfirmasi di rumah rekannya.
Kasus pemukulan sesama anggota polisi ini telah dilaporkan ke Propam Polda Sulselbar dan masih dalam proses pengembangan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengatakan, jika ada laporan korban ke Propam Polda Sulselbar, tentunya akan ditindaklanjuti oleh penyidik. Jika terbukti bersalah, tentu yang bersangkutan akan diproses sesuai dengan ketentuan dan aturan hukum yang berlaku.
Editor :
Farid Assifa


http://regional.kompas.com/read/2013/05/23/15302931/Mantan.Pacar.Dibonceng..Polisi.Pukul.Polisi

Bahtera tewas ditembak polisi saat digerebek

FRIDAY, 24 MAY 2013 12:04   
MEDAN – Bahtera Sembiring tewas ditembak polisi saat penggerebekan,  empat tersangka pengedar narkoba dan pelaku perjudian di Pancurbatu, Deli Serdang tadi pagi dini hari.

Polisi menembak mati pelaku, karena menyerang petugas saat berusaha menangkapnya. Kepala tersangka  ditembak jebol, setelah belakang pelipis kirinya diterjang timah panas.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Heru Prakoso saat meninjau jenajah tersangka di RS Bhayangkara Polda Sumut mengatakan, kejadian itu berawal dari penggerebekan yang dilakukan petugas Polsek Pancurbatu di Jalan Djamin Ginting, Sibolangit, Deli Serdang, tepatnya di belakang Rumah Makan Andini.

Disebutkan, kalau Lokasi itu sudah lama diintai sebagai tempat peredaran narkoba dan perjudian.  Saat penggerebekan berlangsung, tiga orang, yaitu KS, AP dan KT, langsung tertangkap. Mereka diamankan bersama barang bukti uang judi Rp65 ribu, 2 set kartu joker, dan mangkuk dadu.

Namun, Bahtera yang ada di dalam rumah nekat melarikan diri saat penggerebekan itu. Dia dikejar Bripka Tumpak Sihombing. Diberi tembakan peringatan 2 kali. Setelah dekat langsung ditangkap dan terjadi pergumulan. Tersangka yang melarikan diri ini kemudian mengambil batu dan memukul kepala Bripka Tumpak yg mengejarnya hingga memar.

Ternyata tersangka juga membawa pisau dan melukai Bripka Tumka, namun hanya kena tangan kirinya. Heru melanjutkan, Tumpak yang merasa terancam melepaskan tembakan ke arah pelaku dan mengenai pelipis sebelah kiri tembus ke bagian kanan. Tersangka meninggal di TKP.

Sementara itu dari tersangka yang tewas ditembak, bukan cuma pisau, polisi juga menemukan satu tas berisi 8 bungkus ganja dari tangan Bahtera dengan berat brutonya diperkirakan 5 kg

Setelah olah TKP, jenazah Bahtera dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan. Sementara itu  Bripka Tumpak Sihombing dilarikan ke RSUP Adam Malik untuk mendapatkan perawatan.

Sementara, tersangka  AS, KT dan KP kini ditahan di Mapolsek Pancurbatu beserta Barang buktinya diamankan.

Editor: SASTROY BANGUN

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=290782:bahtera-tewas-ditembak-polisi-saat-digerebek&catid=14:medan&Itemid=27

Karena Ingin Melarikan Diri, Bandar Narkoba di Deliserdang Ditembak Mati Polisi



DELISERDANG, RIMANEWS - Petugas Satreskrim Polsek Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menembak mati seorang bandar narkoba jenis ganja di kawasan Bandar Baru, Deliserdang. Pelaku ditembak karena berusaha kabur dan melawan saat akan ditangkap.
"Tersangka BS ditembak karena melawan saat akan ditangkap. Dia meninggal di tempat karena kehabisan darah," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso, di Medan, Jumat (24/5/2013).
Dia menjelaskan, penggerebekan berawal saat petugas Satreskrim Pancur Batu menerima laporan dari warga akan ada transaksi narkoba di kawasan tersebut. Sebagai tindak lanjut, dibentuklah tim berjumlah delapan polisi.
Saat digerebek sekira pukul 03.20 WIB dini hari tadi, petugas mendapati empat orang, termasuk BS. Tiga lainnya berinisial KS, AP, dan KP. BS berusaha kabur sambil membawa tas hingga sempat terjadi pengejaran.
Lantaran takut tergetnya kabur, Bripka Tupak memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali ke udara, namun BS tidak menghiraukannya. Meski sudah berhasil ditangkap, BS kembali melawan dengan memukul petugas menggunakan batu serta  menusukkan senjata tajam ke lengan Bripka Tupak.
"Sempat terjadi pergumulan antara pelaku dan anggota, namun karena posisi tidak seimbang Tupak terpaksa menembaknya dan mengenai kepala bagian kiri," paparnya.
BS akhirnya tewas di tempat. Dari pelaku, disita barang bukti ganja seberat lima kilogram, senjata tajam, dan batu yang digunakan untuk memukul polisi.
Tiga tersangka lainnya sudah diboyong ke Mapolsek Pancur Batu serta barang bukti lainnya, yaitu uang Rp65 ribu dan kartu remi. Sementara jenazah BS dibawa ke RS Bhayangkara, Medan.
Bripka Tupak sendiri kini menjalani perawatan di RSUP Adam Malik. [12/oke]

http://www.rimanews.com/read/20130524/103996/karena-ingin-melarikan-diri-bandar-narkoba-di-deliserdang-ditembak-mati-polisi?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

Tersangka Curanmor 20 TKP Ditembak Polisi

Selasa, 21 Mei 2013 17:05

Seorang aksi curanmor di banyak tempat berhasil dibekuk. Polisi terpaksa melumpuhkan dengan tembakan, karena tersangka berusaha melarikan diri.

Riauterkini-PEKANBARU- Karena akan melarikan diri, tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di tembak polisi. Tersangka yang kerap disapa Kicuk (21) warga Kelurahan Tanjung Rhu yang ditangkap anggota Polsek Limapuluh itu sudah melancarkan aksi di 20 tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.

Hal ini sesuai yang diungkapkan Kapolsek Limapuluh, Kompol Defrianto SIK melalui Kanit Reskrim Iptu Herman Pelani SH. Dikatakannya, pelaku ditangkap di Jalan Kuantan, pukul 22.00 WIB, tadi malam.

"Kita melacaknya. Dan mendapatkan informasi dia sedang berada di Kuantan. Dia terpaksa kita tembak karena mau melarikan diri," jelasnya.

Dikatakan Kanit, biasanya korban melakukan aksinya bersama temannya. "Sudah 20 tkp. Masih ada beberapa rekanannya yang belum tertangkap. Dan sedang kita kejar," katanya.

Tersangka terpaksa ditahan di rumah tahanan (rutan) Mapolsek Limapuluh untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan pemberatan dengan ancaman diatas 5 tahun penjara. ***(gem)


http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=60115

Tuesday, 21 May 2013

Residivis Curanmor Ditembak Polisi Depok

Senin, 20 Mei 2013 18:57 wib
DEPOK- LW (27), residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terkapar ditembak anggota Polresta Depok. LW mencoba kabur setelah melakukan transaksi hasil kejahatan di daerah Cimanggis.

Polisi juga menyita hasil kejahatan berupa empat motor dari tangan tersangka dan penadah. Tersangka  tak berkutik saat betis kanannya ditembus timah panas yang menjebaknya dalam transaksi jual beli motor curian. 

Kompol Ronald Purba membenarkan, anggotanya berhasil mengungkap komplotan pencurian bermotor di wilayah Cimanggis dengan menangkap dua tersangka pemetik dan penadahnya berikut empat motor disita.  "Kami masih menyelidiki kasus ini, kasus ini masih dalam pengembangan," katanya kepada Okezone, Senin (20/5/2013).

Penembakan tersangka diawali penangkapan seorang pencuri motor RM (27), dilanjutkan penyergapan penadah NN (35) beserta empat motor. Terakhir LW menghubungi NN untuk menjual motor hasil curian.

Catatan kriminal tersangka telah melakukan tindak kriminal di puluhan lokasi. Sementara barang buktinya dibuang ke Karawang. Dari tangan tersangka diamankan seperangkat kunci T, dan total kerugian sementara hanya empat motor yang bisa dibuktikan.

(ugo)


http://news.okezone.com/read/2013/05/20/501/809913/residivis-curanmor-ditembak-polisi-depok