Tribunnews.com - Kamis, 20 September 2012 10:53 WIB
TRIBUNNEWS,COM, CIREBON -- Polisi ternyata masih belum mengetahui identitas asli pria yang tewas di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (14/9/2012). Pekan lalu, polisi terpaksa menembak pria yang masuk dalam daftar pencarian orang karena kasus pencurian dan penipuan tersebut karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Menurut Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar, polisi mengantongi tiga identitas berbeda dari pria yang tertembak itu.
"Dengan tiga identitas yang berbeda, polisi belum mendapatkan identitas asli tersangka," ujarnya seusai upacara serah terima jabatan Kapolsek Gunung Jati, di Mapolres Cirebon, Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/9/2012).
Sejauh ini, kepolisian masih mencatat identitas pria itu dengan Bil, seperti yang tertera pada pelat mobilnya, Derek sesuai dengan data di paspor, dan Jorgen sesuai identitasnya yang tercantum pada tanda pengenal Singapore Air Lines. Polisi juga mengecek alamat pria itu di Matraman, Jakarta Timur, tetapi tak ada yang mengenalnya. "Belum ada keluarga yang mengakui tersangka," katanya.
Menurut Hero, kasus Bil sepenuhnya ditangani Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Jakarta. Setelah diautopsi di Rumah Sakit Losarang, Kabupaten Indramayu, jenazah lelaki itu dibawa ke Polda Metro. Kemungkinan, ucap Hero, jenazah Bil telah dikuburkan pihak Polda Metro.
Polda Metro pun memeriksa dua laporan pengaduan (LP) atas nama tersangka. Keterangan beberapa saksi korban penipuan itu dicatat dalam BAP.
"Ada LP dari seorang dokter bernama Diah di Jakarta Timur. Ia melaporkan kehilangan mobil Terrios putih yang kemudian digunakan tersangka," ujar Hero. Seperti diberitakan sebelumnya, DPO Polda Metro Jaya itu menggunakan mobil Daehatsu Terios putih bernomor polisi B 1 L pada saat disergap.
Selain itu, ucapnya, ada laporan lain dari seorang perempuan dari Kota Bekasi, Neneng, yang mengaku kehilangan Rp 50 juta lebih dan perhiasan karena ditipu Bil. Hero mengatakan ada dua laporan lagi di luar perkara Jakarta Timur dan Kota Bekasi. Keberadaan Bil di Cirebon terutama untuk mencari korban berikutnya, termasuk pegawai di Kantor Pegadaian Syariah Tukmudal, Kecamatan Sumber, berinisial II.
Beberapa menit sebelum peristiwa nahas Jumat pekan lalu itu, Bil sempat mengantar II ke kantornya.
Hero mengatakan, dari pengakuan II di hadapan polisi, Jorgen sempat merayu II untuk jadi pacarnya. Polisi menduga, modus penipuan dan pencurian ala Jorgen melalui hubungan pacaran seperti itu. "Targetnya adalah perempuan-perempuan berada dengan pendapat cukup, minimal memiliki mobil," ujar Hero.
Tersangka melakukan pendekatan seperti itu dengan cara mengaku sebagai pilot dan penampilan fisik termasuk memakai mobil hasil curian. Saat ada kesempatan, Bil pun berusaha untuk mengambil barang-barang berharga milik perempuan yang menjadi pacarnya. Selain memeriksa perkara Bil, Polda Metro Jaya juga menyelidiki peristiwa penyergapan terhadap Bil. Kala itu, seorang anggota polisi sendirian menyergap Bil dan menembakinya.
http://www.tribunnews.com/2012/09/20/tersangka-kasus-penipuan-yang-mati-ditembak-di-cirebon