Keadilan di negeri ini sedang ditimbang. Seorang pencuri kelapa ditembak mati ketika Gayus – terdakwa mafia pajak ratusan miliar –divonis jauh lebih ringan dari tuntutan. Peristiwa itu terjadi di Desa Singgamanik Kecamatan Munthe Kabupaten Tanah Karo, Rabu (19/1) siang. Pencuri kelapa malang yang belum diketahui identitasnya itu, tewas diterjang peluru pistol Kapolsek Munte, AKP J Tarigan. Berawal, ketika pencuri yang menjadi korban penembakan itu mengambil kelapa milik Amri Pelawi warga Desa Singgamanik. Pemilik keberatan, lalu melarangnya. Namun pria yang memakai celana training bertuliskan SMAN 1 Tigabinanga itu malah mengacungkan sebilah parang dengan menyerang secara membabi buta. Melihat situasi tersebut, Amri berteriak minta tolong kepada warga. Peristiwa itu dilaporkan warga ke Polsek Munte. Mendapat laporan, Kapolsek Munte AKP J Tarigan beserta anggotanya langsung datang ke tempat kejadian.
Keterangan diperoleh, saat itu AKP J Tarigan berusaha mendekati pria itu yang tengah duduk berjongkok di sebuah perladangan. Dikabarkan, sang pencuri langsung menyerang perwira polisi itu dengan senjata tajam. "Sudah kita keluarkan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan," ujar Tarigan.
Merasa terancam AKP J Tarigan melakukan tembakan mengarah bermaksud melumpuhkan, namun tidak disangka peluru mengenai tubuh pria itu hingga tewas. Korban pun diboyong ke RSU Kabanjahe untuk divisum. Pemeriksaan sementara korban mengalami beberapa luka di tubuhnya antara lain luka di hidung berdiameter 0,5 cm dan luka di bagian kepala sebelah kiri tembus ke tempurung dengan panjang lebar 2,5 cm x 0,5 cm.
Sampai tadi malam identitas pria tersebut belum diketahui. Namun ciri-cirinya, tinggi lebih kurang 150 cm, di leher memakai tali plastik dan gantungan besi celana dalam warna kuning.
Kapolres Tanah Karo, AKBP Ignatius Agung Prasetyoko membenarkan peristiwa tersebut. Namun, soal adanya tembakan, Kapolres mengaku masih mengadakan penyelidikan. "Soal adanya korban tewas, itu benar tapi saya belum mengetahui secara pasti," katanya.
Kepala Polda Sumut Irjen Pol Drs Oegroseno SH memastikan, penembakan yang dilakukan anggotanya sudah sesuai prosedur. “Alasannya, pelaku menyerang terlebih dahulu. Dalam keadaan terdesak, polisi boleh menembak dari pada menghilangkan nyawa orang ya lebih baik nyawa pelakunya saja," ucap Oegroseno yang mengaku masih berada di Jakarta, saat dihubungi Global via telepon, tadi malam.
http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=53362:pencuri-kelapa-ditembak-mati&catid=30:dunia&Itemid=55 |
No comments:
Post a Comment