Saturday, 22 January 2011

Polisi Tembak Pencuri

Sabtu, 22 Januari 2011 | 04:35 WIB

Bekasi, Kompas - Polisi menggagalkan pencurian sepeda motor di kawasan Cikarang Baru, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/1). Tersangka pencuri sepeda motor, Nzr, kakinya ditembak polisi. Dia beralamat di Pasar Kemis, Tangerang, Banten.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bekasi Kabupaten Komisaris NT Nurohmad, Jumat (21/1), menjelaskan, polisi menembak Nzr karena dia membawa senjata api. ”Kami tidak mau anggota menjadi korban,” kata Nurohmad.

Dari tersangka, polisi menyita alat pembobol lubang kunci sepeda motor berbentuk huruf T dan sepucuk senjata api laras pendek jenis revolver berikut enam butir peluru. Polisi juga menyita sepeda motor milik korban yang sudah dirusak lubang kuncinya.

Nzr diperkirakan bertugas sebagai pemetik atau pengambil sepeda motor. Kelompok Nzr beranggotakan sedikitnya empat orang. Kawan-kawan Nzr masih buron. Nzr dan kelompoknya beraksi di kawasan Cikarang Baru, Cikarang.

Aksi Nzr diketahui beberapa polisi reserse Kepolisian Sektor Cikarang yang menyamar dan memantau kawasan Cikarang Baru. Ketika Nzr mendorong sepeda motor milik seorang pengunjung warung dari tempat parkir, polisi melumpuhkannya.

Kini polisi sedang menyelidiki asal senjata api yang dibawa Nzr dan keterkaitan kelompoknya dengan kelompok pencuri sepeda motor yang menembak Ferry Arnanda (16), warga perumahan Bekasi Regensi 2, Cibitung, Rabu (12/1). Untuk itu, polisi mengirim senjata api jenis revolver dan peluru ke Laboratorium Kriminal. (COK)

http://cetak.kompas.com/read/2011/01/22/04354471/Polisi.Tembak.Pencuri

Friday, 21 January 2011

Pencuri Kelapa Ditembak Mati

WRITTEN BY DANIEL MANIK
thursday, 20 january 2011 05:40

Keadilan di negeri ini sedang ditimbang. Seorang pencuri kelapa ditembak mati ketika Gayus – terdakwa mafia pajak ratusan miliar –divonis jauh lebih ringan dari tuntutan.

Peristiwa itu terjadi di Desa Singgamanik Kecamatan Munthe Kabupaten Tanah Karo, Rabu (19/1) siang. Pencuri kelapa malang yang belum diketahui identitasnya itu, tewas diterjang peluru pistol Kapolsek Munte, AKP J Tarigan.


Berawal, ketika pencuri yang menjadi korban penembakan itu mengambil kelapa milik Amri Pelawi warga Desa Singgamanik. Pemilik keberatan, lalu melarangnya. Namun pria yang memakai celana training bertuliskan SMAN 1 Tigabinanga itu malah mengacungkan sebilah parang dengan menyerang secara membabi buta. Melihat situasi tersebut, Amri berteriak minta tolong kepada warga. Peristiwa itu dilaporkan warga ke Polsek Munte. Mendapat laporan, Kapolsek Munte AKP J Tarigan beserta anggotanya langsung datang ke tempat kejadian.


Keterangan diperoleh, saat itu AKP J Tarigan berusaha mendekati pria itu yang tengah duduk berjongkok di sebuah perladangan. Dikabarkan, sang pencuri langsung menyerang perwira polisi itu dengan senjata tajam. "Sudah kita keluarkan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan," ujar Tarigan.


Merasa terancam AKP J Tarigan melakukan tembakan mengarah bermaksud melumpuhkan, namun tidak disangka peluru mengenai tubuh pria itu hingga tewas. Korban pun diboyong ke RSU Kabanjahe untuk divisum. Pemeriksaan sementara korban mengalami beberapa luka di tubuhnya antara lain luka di hidung berdiameter 0,5 cm dan luka di bagian kepala sebelah kiri tembus ke tempurung dengan panjang lebar 2,5 cm x 0,5 cm.


Sampai tadi malam identitas pria tersebut belum diketahui. Namun ciri-cirinya, tinggi lebih kurang 150 cm, di leher memakai tali plastik dan gantungan besi celana dalam warna kuning.


Kapolres Tanah Karo, AKBP Ignatius Agung Prasetyoko membenarkan peristiwa tersebut. Namun, soal adanya tembakan, Kapolres mengaku masih mengadakan penyelidikan. "Soal adanya korban tewas, itu benar tapi saya belum mengetahui secara pasti," katanya.


Kepala Polda Sumut Irjen Pol Drs Oegroseno SH memastikan, penembakan yang dilakukan anggotanya sudah sesuai prosedur. “Alasannya, pelaku menyerang terlebih dahulu. Dalam keadaan terdesak, polisi boleh menembak dari pada menghilangkan nyawa orang ya lebih baik nyawa pelakunya saja," ucap Oegroseno yang mengaku masih berada di Jakarta, saat dihubungi Global via telepon, tadi malam.


http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=53362:pencuri-kelapa-ditembak-mati&catid=30:dunia&Itemid=55

Seorang Tersangka Curanmor Ditembak

21/01/2011 20:53 | Curanmor
Liputan6.com, Semarang: Seorang tersangka pencurian kendaraan bermotor di Semarang, Jawa Tengah, ditembak polisi karena berusaha kabur saat akan ditangkap. Heru, warga Pergiwati Semarang Utara, Jateng, nekat mencuri motor milik Kuncoro, tetangganya sendiri, karena ingin memiliki kendaraan roda dua itu. Selain membawa lari kendaraan tersangka juga menyikat sebuah telepon genggam dan jam tangan.

Alasan tersangka mencuri karena ia terbiasa meminjam kendaraan milik Kuncoro sehingga timbul niatnya untuk memiliki motor yang setiap hari dipakainya. Tersangka melakukan aksinya saat si pemiliknya sedang tidur.(IAN)

http://buser.liputan6.com/berita/201101/316987/Seorang.Tersangka.Curanmor.Ditembak

Lawan Polisi, Rampok Lintas Kabupaten Ditembak

SUMSEL (BP) – Gembong rampok bersenpi lintas kabupaten bernama Jumali (28), ditindak tegas Satreskrim Polres OKU Timur pimpinan AKP Fitriadi Asnawi. Warga Desa Tugu Mulyo, Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini tewas, setelah dua butir peluru polisi menembus belikat dan punggung kanannya, Rabu (19/1).

Selain menangkap sang gembong, polisi juga meringkus satu komplotannya bernama Tarman (38), warga Desa Pandan Sari, Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur. Tersangka Tarman juga dihadiahi polisi dengan timah panas di kaki kirinya, karena mencoba kabur saat ditangkap.

Kedua tersangka ditangkap di waktu dan tempat berbeda. Pertama, polisi membekuk tersangka Tarman, Selasa (18/01), sekitar pukul 17.00 WIB, dikawasan Lapangan KONI, Belitang, Kabupaten OKU Timur.

Sedangkan, tersangka Jumali diringkus polisi, Rabu (19/1), sekitar pukul 02.00 WIB, di tempat persembunyiannya, kawasan Desa Rawasari, Buay Madang, Kabupaten OKU Timur atau setelah polisi melakukan pengembangan kasusnya.

Dari kedua tersangka, polisi menyita sepucuk senpi rakitan laras pendek beserta lima butir peluru milik tersangka Jumali dan uang tunai Rp5 juta milik tersangka Tarman. Kedua tersangka bersama empat komplotannya yang lain, sudah lama menjadi target operasi (TO) Polres OKU Timur. (jpnn


http://www.batampos.co.id/2011/jan/20/lawan-polisi-rampok-lintas-kabupaten-ditembak.html

Wednesday, 19 January 2011

Tahanan Kabur Ditembak

Rabu, 19-01-2011
Rabu, 19-01-2011

BIRINGKANAYA, UPEKS---Dua tahanan yang kabur tiga hari lalu dari Polsek Biringkanaya, Selasa (18/1) dinihari tertangkap.
Dari dua tahanan tersebut, satu diantaranya, Lukman (22) terkapar ditembak karena berupaya melawan dan mengabaikan tembakan peringatan. Sementara itu, Rijal (22) tidak ditembak, karena menyerahkan diri.
Kedua tahanan itu, sejak desember 2010 lalu berurusan polisi, terkait pencurian Laptop dan HP.
Pengejaran terhadap tersangka yang kabur, Minggu (17/1) tersebut dipimpin Wakil Kapolsekta Biringkanaya, AKP Amran Allobaji.
Setelah kabur, tim khusus disebar dan hasilnya Lukman dan Rijal diketahui bersembunyi di rumah Hasan (50) di Bili- Bili, Kabupaten Gowa.
Menurut catatan kepolisian, lelaki Hasan (50) juga dicurigai banyak mengetahui sepak terjang Lukman dan Rijal selama ini.
"Kami terpaksa lumpuhkan, karena tersangka melakukan perlawanan dan berusaha kabur serta mengabaikan tembakan peringatan,'' ujar Amran di ruang kerjanya, Selasa (17/1).
"Pengejaran ke Bili- Bili, tak lepas dari bantuan masyarakat. Selanjutnya, Kapolsek Biringkanaya memerintahkan tim Unit Khusus melakukan pengejaran,'' ujarnya.
''Kami benar-benar bekerja ekstra, karena Kapolsekta memberikan waktu, 3 x 24 jam, tim Unit Khusus harus mampu meringkus tahanan yang kabur itu,'' kata Amran.
Kedua tahanan itu kabur setelah menggergaji terali besi sel. Hasil penyelidikan sementara, gergaji itu konon pemberian ibu kandungnya, Si'na Daeng Tarring.
Ditemui terpisah, Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim, berterima kasih atas bantuan informasi warga.
''Polisi tak mungkin mampu kerja optimal tanpa partisipasi masyarakat,'' ujar mantan Kasat Reskrim Polres Makassar Barat itu.
Untuk semenetara Lukman dan Hasan dijerat pasal 363 KUH Pidana (pencurian) dan pasal 223 KUH Pidana (kabur dari tahanan).
Khusus Hasan, akan dijerat pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman pidana 4 tahun penjara.
Sebelumnya, Lukman dan Rijal ditangkap 23 Desember setelah berkasi di Komplek Gubernuran JL Perintis Kemerdekaan.
Selain Lukman dan Rijal, waktu itu, polisi juga mengamankan, Iccan (16) dan Asdi (18).

http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=59789

Tuesday, 18 January 2011

Polisi Diduga Tembak Dagu Istrinya

DENPASAR.KOMPAS.com Sutini, seorang istri dari oknum polisi, Senin (17/1/2011), mendatangi RSUP Sanglah, Denpasar, untuk meminta visum. Dia mengaku ditembak di bagian dagu, tepatnya di bawah rahang, oleh suaminya sendiri yang anggota Polri, dengan revolver milik suaminya itu.

Hingga Selasa malam ini, korban masih dirawat intensif di RSUP Sanglah, Denpasar, untuk penyembuhan lukanya.

Kepala Bagian Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan tidak mengetahui kronologi peristiwa yang diduga penembakan itu. Namun, ia memang mendapat permintaan dari Sutini untuk melakukan visum.

“Sesuai keterangan korban, dia memang mengaku terkena tembakan. Tapi, saya tidak bisa menyimpulkan apakah itu memang benar-benar luka tembak atau bukan,” ujar Putu Alit di RSUP Sanglah.

Dari hasil visum, tim dokter forensik menemukan luka lecet dan terbuka di bagian dagu wanita yang tinggal di Jalan Gatot Subroto 4, Gang Turi Barat, Denpasar, ini.

“Ia mengaku ditembak menggunakan revolver dari jarak dekat. Yang kita temukan memang tidak khas luka tembak, tetapi ada juga kemungkinan peluru itu menyerempet dagunya,” katanya Putu Alit.

Tim dokter juga telah mengambil tindakan operasi, tetapi tidak menemukan peluru di dalam tubuh korban. Secara umum, luka pada dagu korban adalah luka akibat benda tumpul.

Pascaoperasi, korban masih menjalani perawatan intensif di Ruang Ratna RSUP Sanglah. Sampai saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait kejadian yang diduga penembakan ini.

http://regional1.kompas.com/read/2011/01/18/21192332/Polisi.Diduga.Tembak.Dagu.Istrinya.

Monday, 17 January 2011

Polisi Berondong Pelaku Curanmor

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Petugas Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat terpaksa memberodong mobil tersangka pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dalam suatu pengejaran di Jalan Jatipulo, Tomang, Jakarta Barat pada Minggu (16/01/2011) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pusat Komunikasi dan Informasi Polda Metro Jaya, Senin (17/1/2011) dalam peristiwa tersebut, pelaku bernama Herman tertembak di pipi tembus ke tangan.

“Tersangka bernama Herman, 32 tahun, kini dirawat di RS Polri Kramat Jati. Lelaki asal Indramayu, Jawa Barat ini menderita luka cukup serius. Bahkan lengan kirinya patah,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Ferdy Sambo.

Petugas Unit Ranmor Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat tidak hanya meringkus Herman. Dalam pengejaran yang dipimpin Kasat Reskrim Jakarta barat, polisi membekuk Tarsudi dan Delik. Dari mereka disita mobil Toyotan Avanza, Toyota Yaris, senjata api mainan, bor, dan alat kejahatan lainnya, termasuk celurit.

Komplotan ini diciduk berawal dari ditangkapnya Tarsudi yang mengendarai Avanza silver dengan nomor polisi B1140WU. Dari pengakuan tersangka, diketahui gembong pencuri mobil ini adalah Herman. Petugas selanjutnya mengejar Herman.

Saat Herman diketahui sedang berada di Jalan Jati Pulo, Tomang dengan mengendarai Sedan Yaris B1453TKI. Polisi lalu meminta tersangka berhenti. Namun kata Ferdy Sambo, tersangka bukannya menyerah, tetapi malah kabur tancap gas.

Tembakan peringatan pun dilepaskan petugas namun pelaku tetap tidak mau menyerah. Akhirnya polisi bertindak tegas. Sedan Yaris itu lalu ditembak hingga kacanya berantakan. Rupanya timah panas itu juga mengenai pipi Herman yang tembus ke tangannya. Mobil lalu oleng kemudian berhenti. Tak lama kemudian, polisi juga meringkus Delik. Hingga saat ini Polisi masih terus mengembangkan kasus ini.

http://www.tribunnews.com/2011/01/17/polisi-berondong-pelaku-curanmor

Polisi Ditembak Mati Pencuri

Penulis : Ratih P Sudarsono | Editor : Marcus Suprihadi
Senin, 17 Januari 2011 | 21:05 WIB

BOGOR, KOMPAS.com Brigadir Mari Amara (31), anggota Satuan II Pelopor Brimob Polri, tewas ditembak pencuri yang masuk ke rumah Ny Eem di Kampung Cibeber, Desa Cikarupian, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/1/2011) sekitar pukul 04.00. Kecuali senjata korban yang dibawa pencuri tersebut, tidak ada barang lain yang hilang dari rumah Eem.

Sampai malam ini jenazah korban masih disemayamkan di Aula Detasemen D Markas Brimob di Kedunghalang, Kota Bogor. Rencananya, jenazah akan diberangkatkan ke Palembang, Sumatera Selatan, untuk dimakamkan di sana. Almarhum meninggalkan seorang istri, Nita, dengan tiga anak. Anak sulungnya bernama Sarah baru duduk di kelas II SD.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Dadang Rahardja mengatakan, korban diduga ditembak pelaku dengan menggunakan senjata korban sendiri.

"Sampai sekarang senjata milik korban belum kami temukan. Ia berada di rumah itu karena sudah biasa datang ke sana. Itu rumah seorang rekan almarhum," kata Dadang, Senin sore.

Informasi yang terkumpul dari sejumlah sumber mengungkapkan, Brigadir Mari berada di rumah Eem dalam kaitan bertugas menjaga rumah tersebut. Saat kejadian ia berada di tempat jaganya dekat garasi. Diduga ia tertidur sehingga tidak menyadari dua orang masuk ke rumah.

Pada dini hari itu Eem yang bangun untuk membuat susu bagi anaknya yang balita tengah di dapur saat mendengar suara ribut di luar. Ia pikir, itu suara dari permainan Play Station yang dimainkan sopirnya atau Mari. Ia pun bermaksud untuk mengingatkan keduanya agar memelankan suara Play Station itu.

Ternyata, suara itu suara dari perkelahian antara Mari dan dua laki-laki yang tidak dikenalnya. Eem yang sangat terkejut tidak dapat berbuat banyak. Apalagi seorang pelaku menodongkan senjata api dan mendorongnya untuk masuk ke kamar.

Tidak lama kemudian terdengar sebuah letusan senjata api. Suasana hening. Sejurus kemudian terdengar orang bergegas pergi yang diikuti dengan suara motor meninggalkan rumah.

Warga sekitar ada yang sempat mendengar keributan dan suara tembakan. Warga juga sempat melihat sebuah sepeda motor di parkir di bawah pohon rambutan di kebun dekat rumah Eem. Namun, tidak ada yang berani mengejar pelaku yang kabur dengan motor itu karena mendengar suara tembakan tadi.

http://megapolitan.kompas.com/read/2011/01/17/21051575/Polisi.Ditembak.Mati.Pencuri

Warga Bentrok Dengan Polisi, 4 Tewas

Sabtu, 15 Januari 2011 - 20:18 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Warga Tual, Maluku terlibat bentrok dengan petugas Polres Kepulauan Aru, Jumat (14/1) sore. Akibatnya tiga warga dan seorang polisi tewas tertembak.

Insiden ini bermula saat salah satu warga bernama Alibaba Raharusun tewas dianiaya oknum polisi. Korban sebelumnya diketahui melanggar lalu lintas. Oleh oknum petugas Polantas, korban dibawa ke pos jaga kemudian dianiaya.

Karena mengalami luka ukup parah, korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Korban meninggal dunia di rumah sakit tersebut.

Warga yang mengetahui kejadian ini tidak bisa menerima. Dalam waktu singkat, berkumpul ratusan warga. Mereka menyerbu kantor Polres Kepulauan Aru. Selain itu, dua pos polisi lalulintas di Kota Dobo dibakar. Suasana pun mencekam.

Petugas kepolisian tidak tinggal diam dalam mengatasi massa tersebut. Tembakan peringatan dilepaskan, dengan harapan, warga menghentikan aksinya. Tapi, tembakan tidak dipedulikan warga. Mereka menyerang polisi.
Suasana semakin panas. Tak ada jalan lain, petugas melepaskan tembakan ke arah warga. Akibatnya tiga orang tewas tertembak. Mereka, Wilman Walten, Arman Mawar, dan Majid. Selain itu, polisi bernama Jhon Maitimu, juga tewas tertembak.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam membenarkan kerusuhan di Tual, Maluku. Akibat kericuhan tersebut seorang petugas kepolisian dan tiga warga tewas.

“Seorang petugas dan warga tewas dalam kejadian tersebut,” jelas Anton, saat dikonfirmasi, Sabtu (15/1). Kasus ini ditangani Polda Maluku yang berhasil menenangkan massa dan mengamankan lokasi kejadian.(edi/adin/B)

Sunday, 16 January 2011

Polisi Tembaki Petani Kelapa Sawit

JAMBI--MICOM: Enam warga Desa Karangmendapo, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi ditembaki polisi karena dituding mencuri buah kelapa sawit di areal perkebunan yang diklaim milik PT Kresna Duta Agrindo (KDA), Sabtu (15/1).

Karena luka cukup parah, keenam warga Sabtu sore terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Raden Mattaher, Kota Jambi, untuk menjalani perawatan intesif. Keenam korban yang menderita luka di beberapa bagian tubuh, seperti pinggang, pipi, dan paha, bernama Suhen,35, Saipul,46, Munawir,30, Fahmi,32, Agus,27, dan Nurdin,35.

Menurut Kepala Desa Karangmendapo, Rusdi, warganya ditembaki dengan peluruh karet oleh polisi ketika melakukan panen di kebun plasma milik warga sendiri.

Selain menembaki warga, puluhan anggota polisi dari satuan Brimob yang bertugas mengamankan lokasi lahan warga yang diklaim milik PT KDA itu juga menangkap tujuh warga lainnya dan dibawa ke Kantor Polres Sarolangun.

"Warga diusir dan ditembaki ketika memanen buah sawit di kebun mereka sendiri. Bukan di kebun PT KDA," kata Rusdi.

Dia menjelaskan, kemelut lahan antara warga dengan pihak PT KDA sudah berlangsung semenjak 2008. Berawal dari kerjasama pembangunan kebun kelapa sawit melalui program KKPA sekitar 2000. Namun karena program tidak jalan, dan cenderung menguntungkan perusahaan, kemudian timbul konflik berkepanjangan antara petani dengan PT KDA hingga sekarang.

"Dulu kami sudah serahkan ribuan hektare kebun karet dan lahan pertanian lain kepada PT KDA untuk program itu. Namun yang diberikan hanya 400 hektare. Sisanya tidak jelas hingga sekarang. Meskipun sudah dilaporkan ke pemerintah dan pihak berkompeten, konflik lahan tidak kunjung selesai," kata Ujang, petani setempat.

Menurut Kapolres Sarolangun AKBP Rosidi, dalam insiden itu, petugas terpaksa melepaskan tembakan ke udara lantaran sekitar seratus warga yang memanen di lahan bermasalah sulit dikendalikan dan melawan petugas.

"Dua polisi pun dilaporkan terluka pada bagian tangan dan punggung kena sabetan senjata tajam warga," ujarnya. (SL/OL-3)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/16/196057/126/101/Polisi-Tembaki-Petani-Kelapa-Sawit

Spesialis Curat Ditangkap Polisi


Minggu, 16 Januari 2011 , 09:51:00

Pontianak. Sedang nyenyak tidur, Dedy Januardi, 29, dibangunkan polisi. Melihat Warga YM Sabran tersebut terkejut dan langsung melompat ke sungai tak jauh dari rumahnya.

Ternyata sungai yang dilompati Dedy dangkal. Tak bisa menyelam, kaki kiri pelaku pencurian dan pemberatan (Curat) ditembak polisi, Sabtu(15/1) dini hari. Dedy merupakan salah satu pelaku pembobolan Toko Global Teleshop, Jalan Nusa Indah, milik Mikail JR Tamar. Dua rekannya, Agus Rongak dan Andi Gepeng masih diburu petugas.

“Dedy sudah beberapa hari ini kami incar, sejak korban pembobolan melaporkan kasusnya ke Mapolresta Pontianak, Kamis (13/1) lalu,” kata Kompol Puji Prayitno, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, kemarin.

Sebelum menangkap Dedy, polisi terlebih dahulu menangkap Agus Rongak di rumahnya, Gang Semut, Tanjung Hilir. Sayangnya, Agus berhasil kabur dari kejaran petugas. Dari keterangan Mul, istri Agus, terungkaplah Dedy, rekan Agus ketika membobol Toko Global Teleshop.

Terungkapnya kasus tersebut, polisi mendapatkan laporan dari warga yang mengatakan, istri Agus menjual HP curian di Jalan Sultan Hamid II. Petugas langsung mendatangi lokasi tersebut. Polisi membuntuti Mul, istri Agus hingga ke rumahnya. Kedatangan polisi diketahui Agus. Pria tersebut melompat ke sungai dan berhasil kabur.

Plangsung melakukan pengeledahan di rumahnya dan menemukan enam unit HP hasil pencurian di Toko Seluler Nusa Indah. Enam HP yang ditemukan, nomor seri sama dengan nota pembelian Mikail, pemilik toko.

”Kami langsung membawa Mul istri Agus untuk dilakukan interogasi. Istri tersangka mengakui, HP yang dicuri suaminya sebagian masih disimpan di rumah Dedy, Jalan YM Sabran. Mendengar keterangan Mul, anggota kembali melakukan penggerebekan di kediaman Dedy,” tegas Puji.

Dedy mengakui masuk ke toko setelah merusak pintu belakang. Setelah berhasil meraup HP di Toko Global Teleshop, komplotan Curat tersebut membobol counter di Jalan Pancasila dan curi 29 unit HP. Setelah itu membobol toko komputer Jalan Hijas dan mengambil 15 unit komputer. ”Di Toko Selular Global Teleshop Jalan Nusa Indah, Dedy dan rekan-rekannya mengambil 133 unit HP,” ungkap Puji. (sul)

http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=84599

Dua Penyerang Pos TNI di Merauke Ditembak Mati

Tribunnews.com - Jumat, 14 Januari 2011 20:39 WIB

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan, dua pelaku penyerangan terhadap Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgaspamtas) TNI di wilayah Kabupaten Merauke, Papua, dinyatakan tewas. Satu penyerang lainnya berhasil ditangkap.

Sementara akibat serangan kelompok tersebut, salah satu anggota TNI, Pratu Sukirman mengalami luka panah pada bahu dan pinggang saat diserbu kelompok tersebut sekitar pukul 05.45 WIT, Jumat (14/1/2011).

Tidak hanya melumpuhkan pelaku penyerangan, beberapa senjata yang awalnya sempat dibawa kabur oleh kelompok tersebut dapat diamankan kembali pihak TNI.

Saat ini, anggota kelompok penyerang yang meninggal dunia tersebut telah dikoordinasikan dengan ketua RT, kepala desa, serta tokoh adat setempat.

"Di samping itu juga telah dilaksanakan penyelidikan secara terbatas terhadap anggota kelompok penyerang yang tertangkap untuk selanjutnya diserahkan ke Polres setempat," ujar Kapuspen TNI dalam pernyataan resminya.

Dari hasil penyelidikan sementara, dua pelaku penyerangan yang tewas tertembak diketahui bernama Amandius Basik-basik dan Klemans basik-basik. Sedangkan seorang pelaku lainnya yang tertangkap hidup-hidup bernama William Basik-basik.

Hingga kini belum diketahui motif penyerangan sekelompok warga yang mengunakan panah dan berbagai senjata tersebut.(*)


Penulis: Alie Usman | Editor: Juang Naibaho

http://www.tribunnews.com/2011/01/14/dua-penyerang-pos-tni-di-merauke-ditembak-mati

Polisi Tidak Menganiaya hingga Tewas

Sabtu, 15 Januari 2011 | 03:55 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Kapolda Maluku Brigjen Pol Syarief Gunawan menegaskan, bentrokan yang terjadi antara warga Dobo, Kepulauan Aru, dan aparat kepolisian, Jumat siang, karena warga terprovokasi isu menyesatkan yang diembuskan pihak tidak bertanggung jawab.

"Bentrokan ini terjadi karena warga terprovokasi isu menyesatkan dan sengaja diembuskan pihak tidak bertanggung jawab, terkait meninggalnya pegawai kantor Camat Aru Selatan Alibaba Raharusun," kata Kapolda saat dimintai keterangan di Ambon, Jumat (14/1/2011).

Kapolda menegaskan, ada upaya pihak-pihak tertentu memprovokasi warga dengan memutarbalikkan fakta dan peristiwa kematian Raharusun yang sebenarnya.

"Perlu saya tegaskan bahwa Alibaba Raharusun meninggal bukan karena dianiaya oknum polisi di Pos Lalu Lintas seperti isu yang beredar, tetapi murni karena kecelakaan tunggal," katanya.

Kapolda mengatakan, korban menderita luka kritis akibat terjatuh dari motornya yang dikendarai dalam kecepatan tinggi saat dikejar seorang anggota polisi lalu lintas Polres Aru.

Korban sebenarnya tertangkap tidak menggunakan helm oleh polisi yang sedang melakukan razia kelengkapan kendaraan di depan Pos Lalu Lintas Tugu Cenderawasih pada Kamis siang pukul 14.00 WIT.

"Saat hendak ditahan, Raharusun kemudian lari dengan sepeda motornya dan dikejar petugas, dia akhirnya terjatuh dari sepeda motor sehingga ditahan dan dibawa ke pos lalu lintas," katanya.

Korban ditahan di Pos Lalu Lintas Tugu Cenderawasih dan baru dibawa ke RSUD Dobo untuk mendapatkan perawatan pada Jumat sekitar pukul 03.00 WIT, tetapi kemudian meninggal pada pukul 08.00 WIT.

"Sekali lagi saya tegaskan, kematian Raharusun bukan karena dianiaya oknum polisi lalu lintas Polres Aru, tetapi murni akibat kecelakaan lalu lintas saat dikejar aparat," kata Kapolda.

Ia meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi serta memercayakan penyelesaian masalah tersebut kepada aparat kepolisian.

Namun, keluarga korban bersama warga menduga kematian Raharusun karena dianiaya oleh oknum anggota polisi lalu lintas Polres Aru hingga sekarat baru kemudian dibawa ke RSUD Dobo untuk dirawat intensif pada Jumat subuh.

Mereka terprovokasi dan melakukan unjuk rasa ke Polres Aru untuk meminta dilakukan visum terhadap jenazah korban.

Warga yang telah emosi kemudian melakukan perusakan dan pembakaran terhadap Pos Lalu Lintas di depan Tugu Cenderawasih serta Pasar Jargaria.

Melihat aksi massa yang beringas, Kapolres AKBP Solichin kemudian memerintahkan anak buahnya untuk turun dan melakukan pengamanan di lokasi kejadian, tetapi kehadiran aparat polisi malah disambut massa dengan lemparan batu.

Melihat situasi yang tidak memungkinkan, aparat Polres Aru kemudian melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa.

Kapolda mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terprovokasi serta memberikan kesempatan bagi aparat untuk menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.

"Percayakan penyelesaian masalah ini kepada aparat kepolisian. Kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap kasus ini, termasuk penyebab kematian Alibaba Raharusun. Jika ada oknum polisi yang terlibat, akan ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku," katanya.

Bentrokan itu mengakibatkan empat orang mengalami luka-luka akibat terkena timah panas, yakni Santo Mangar (17), siswa SMA Negeri 1 Dobo; Wajid Kalliem (32) dan Wilman Walten (35); serta seorang anggota Polres Dobo John Maitimu.

Semua korban mengalami luka tembak di kaki sebelah kiri dan dirawat di Puskesmas Dobo, tetapi karena luka yang diderita tergolong serius sehingga dirujuk ke RSUD Dobo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Suasana di Kota Dobo hingga Jumat malam dilaporkan masih mencekam, aparat kepolisian melakukan penjagaan ekstra ketat di ruas Jalan Cederawasih, Dobo, sedangkan massa masih bergerombol di sejumlah ruas jalan.


http://regional.kompas.com/read/2011/01/15/03553950/Polisi.Tidak.Menganiaya.hingga.Tewas

Wednesday, 12 January 2011

David Tanduk Dipelor

Pelarian David Chaniago alias David Tanduk (24), berakhir setelah betis kanannya diterjang pelor polisi karena berusaha kabur saat disergap tim gabungan Unit Reskrim Polsekta SU I dan SU II Palembang. Residivis kambuhan itu, merupakan buronan aparat Polsekta SU I dalam kasus pembunuhan, dan DPO Polsekta SU II dalam kasus pencurian dengan kekerasan (curas).
Warga Jl HM Ryacudu, Lr Sadar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I itu disergap polisi di jembatan Sei Lumpur, Kelurahan 12 Ulu, Kecamatan SU II, Jumat (7/1) dini hari. Berdasarkan catatan kepolisian, tersangka David pernah ditangkap atas kasus curas pada tahun 2004 dan betis kirinya ditembak polisi, atas kasus itu dia dihukum 10 bulan penjara di Rutan Merdeka. Tahun 2005, terlibat kasus pengeroyokan dan dibui lagi di Rutan Merdeka selama satu tahun.
Dalam kasusnya kini, tersangka David Tanduk diburu dalam kasus pembunuhan terhadap Kahar Muzakar (25), warga Jl KH Azhari, Lr Kenduruan, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang. Kejadiannya di kawasan Dermaga 9-10 Ulu, Kecamatan SU I, Minggu (21/6/2009) sekitar pukul 17.00 WIB. Korban Kahar tewas dengan luka bacok di dada kanan, rusuk kiri, perut dan betis.
Ditanya motif pembunuhan itu, tersangka David Tanduk mengaku saat itu dia dan korban sama-sama sedang minum tuak itu di kawasan dermaga 9-10 Ulu. Tanpa sengaja, tersangka menumpahkan tuak. Korban marah, dan menantang tersangka berkelahi. ”Waktu duel, langsung aku cabut pisau dari pinggang. Kalau idak salah sebanyak empat kali aku nujah dio. Sudah kejadian itu aku belari ke Jambi, di sano aku kerjo jadi buruh perkebunan, baru seminggu inilah balek ke Palembang. Anak istri aku, balek ke Jawo samo mertuo, sejak aku kabur ke Jambi,” tandasnya.
”Kita berkoordinasi dengan jajaran Polsekta SU II melakukan penangkapan terhadap tersangka. Sebab, tersangka David juga menjadi DPO atas kasus curas di wilayah SU II. Kita sekarang sidik kasus pembunuhannya, nantinya tersangka akan kita limpahkan ke sana (Polsekta SU II,red) guna penyidikan kasus curasnya,” terang Kapolsekta SU I Kompol Richard B Pakpahan SIk, melalui Kanit Reskrim Ipda K Sembiring. (mg19)

http://sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=12778:david-tanduk-dipelor&catid=41:dor&Itemid=91

Terobos Polisi, Pencuri Mobil Ditembak

SUMSEL (BP) – Tersangka pelaku pencurian mobil, Efendi (32), terkulai setelah kedua pahanya ditembak polisi. Pasalnya warga Kelurahan Tungkal, Kabupaten Muara Enim, menerobos hadangan aparat Polsek Tanjung Agung yang menghadangnya, Selasa (11/1).

Tersangka lalu meninggalkan mobil Daihatsu Carry hasil curiannya, dan lari masuk ke dalam hutan di Desa Pandan Bulan, Tanjung Agung, sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (11/1). Namun pelariannya terhenti, setelah kedua pahanya ditembus timah panas polisi.

”Tersangka berikut mobil hasil curian telah diserahkan di Polres Muara Enim untuk diproses secara hukum,” ujar Kapolres Muara Enim AKBP Budi Suryanto. (jpnn)

http://www.batampos.co.id/2011/jan/12/terobos-polisi-pencuri-mobil-ditembak.html

Gembong Curanmor Tewas Ditembak

INILAH.COM, Jakarta - Seorang Gembong komplotan pencurian kendaraan bermotor tewas ditembak petugas polisi dari Polsek Pamulang, Tangerang Selatan.

Rusmadi alias Mdi (29), yang merupakan gembong komplotan pencuri kendaraan bermotor, tewas setelah tertembak pada bagian dadanya saat disergap petugas kepolisian.

"Yang bersangkutan merupakan gembong yang menjadi target operasi kita. Petugas terpaksa menembak setelah saat hendak ditangkap dia berusaha kabur dan melepaskan tembakan ke arah petugas," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Gatot Edi Pramono, Rabu (12/1/2011).

Rusmadi sendiri tewas saat berusaha ditangkap di tempat persembunyiannya di Pondok Cabe Udik, Pamulang. Selain menewaskan Rusmadi, polisi juga menangkap lima tersangka lain dalam komplotan Madi. Mereka masing-masing bernama Wandi, Nandar, Sobri, Keken, Yanto dan Ijal. "Dari komplotan curanmor tersebut, disita barang bukti empat sepeda motor dan sepucuk senjata api," ucapnya Kapolres.

Kapolres juga mengatakan tersangka dan komplotan telah berpuluh kali melakukan pencurian di kawasan Pamulang dan Ciputat. Kelompok ini berhasil disergap setelah petugas yang tengah berpatroli ke berbagai daerah rawan melihat keenam tersangka yang tengah berusaha melakukan pencurian. [tjs]

http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1137172/gembong-curanmor-tewas-ditembak

Satu Pelaku Tewas

indosiar.com, Sumatera Utara - Upaya pengejaran sindikat perampok bersenjarta api yang kerap beraksi di wilayah Polrse Asahan, Salasa malam berhasil ditangkap polisi. Empat perampok diamankan, seorang diantaranya bahkan tewas ditembak.

Kawanan perampok ini dikenal sadis. Selain merampok uang para korbannya, para pelaku pun kerap melukai para korbannya termasuk menembak para korbannya. Dari catatan polisi, kawanan ini sudah 9 kali beraksi dengan korban umumnya mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Terakhir kawanan ini beraksi dengan merampok Supriyanto warga kecamatan Sungai Kanan dengan kerugian mencapai Rp 200 juta. Korban ditembak para pelaku sebelum membawa kabur uang miliknya. Salah seorang tersangka Suhar mengaku, sudah ikut beraksi ikut beraksi bersama kawanan ini sebanyak 9 kali. Biasanya seusai merampok, rumahnya dijadikan sebagai tempat penyimpanan senjata api yang digunakan untuk beraksi.

Para tersangka yang terluka tembak, kini dirawat di Rumah Sakit Rantau Parapat. Dari para tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti senjata laras panjang jenis AK 56 berikut magazine, senjata mainan jenis AK 47 serta 6 unit sepeda motor yang digunakan tersangka saat beraksi.(Edi Iriawan/Her)

http://www.indosiar.com/patroli/88995/satu-pelaku-tewas

Tuesday, 11 January 2011

Nekat Curi Motor Polisi, Kaki Ditembak

Minggu, 9 Januari 2011 | 10:48 WIB

KAYUAGUNG, KOMPAS.com — Bahrian alias Ahmad (24), warga Gunung Jati, Kecamatan Cempaka, dan Hendri Syaputra (20) warga Campang Tiga, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, terpaksa ditembak kakinya saat berusaha mengambil motor Yamaha Vega R di halaman rumah Briptu Rusli di Jalan Veteran YKP Kelurahan Sidokersa, Kecamatan Kayuagung, Jumat pukul 03.00 dini hari.

Bahrian ditembak di paha kiri dan mata kaki kanan, sedangkan tersangka Hendri ditembak di kaki paha kiri. "Kedua tersangka ini terpaksa kami tembak karena membahayakan petugas yang hendak menangkapnya. Keduanya telah mencabut pisau dan diayunkan ke polisi yang juga korban kejahatannya,” kata Kepala Polres OKI AKBP Slamet Widodo SIk melalui Kepala Satuan Reskrim AKP Rocky Marpaung SH SIk MH didampingi KBO Iptu Ikhsan Hasrul SH.

http://regional.kompas.com/read/2011/01/09/10482244/Nekat.Curi.Motor.Polisi..Kaki.Ditembak

Nekat Curi Motor Polisi, Kaki Ditembak

Nekat Curi Motor Polisi, Kaki Ditembak


Quote:
Kayuagung, Warta Kota

BAHRIAN alias Ahmad (24), warga Gunung Jati, Kecamatan Cempaka, dan Hendri Syaputra (20) warga Campang Tiga, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, terpaksa ditembak kakinya saat berusaha mengambil motor Yamaha Vega R di halaman rumah Briptu Rusli di Jalan Veteran YKP Kelurahan Sidokersa, Kecamatan Kayuagung, Jumat (7/1) pukul 03.00 dini hari.

Bahrian ditembak di paha kiri dan mata kaki kanan, sedangkan tersangka Hendri ditembak di kaki paha kiri. "Kedua tersangka ini terpaksa kami tembak karena membahayakan petugas yang hendak menangkapnya. Keduanya telah mencabut pisau dan diayunkan ke polisi yang juga korban kejahatannya,” kata Kepala Polres OKI AKBP Slamet Widodo SIk melalui Kepala Satuan Reskrim AKP Rocky Marpaung SH SIk MH didampingi KBO Iptu Ikhsan Hasrul SH.

Pencuri Ranmor Tersungkur Ditembak Polisi

Pencuri Ranmor Tersungkur Ditembak Polisi

Tribunnews.com - Senin, 10 Januari 2011 20:42 WIB
Pencuri Ranmor Tersungkur Ditembak Polisi
ISTIMEWA
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Agus Tami (23) tersungkur di tembak polisi saat sedang beraksi mencuri sepeda motor di Jalan Budi Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (10/1/2011), dini hari tadi.

Polisi terpaksa melepaskan tembakan karena Agus berusaha kabur saat akan ditangkap Polisi, usai menggasak satu unit sepeda motor.

Sambil mengerang kesakitan, pelaku langsung digelandang ke Polsek Metro Kebon Jeruk. Dari tangan pengangguran ini, disita satu unit sepeda motor, sebilah pisau, serta sebuah kunci letter T sebagai barang bukti.

Kapolsek Metro Kebon Jeruk Kompol Suradi mengatakan, peristiwa penangkapan itu berlangsung sekitar 03.45 WIB. Ia menceritakan, petugas buru sergap (buser) yang sedang berpatroli memergoki aksi komplotan spesialis pencurian kendaraan roda sedang beraksi, Agus Tami dan rekannya.

Karena panik, Agus dan seorang temannya berupaya kabur. Namun, sayang pelariannya tersebut berujung pada bersarangnya sebuah peluru di kaki kanannya.

Awalnya petugas hanya melempaskan tembakan peringatan ke udara, tetapi upaya tersebut tidak membuat Agus dan rekannya takut, ia terus berlari menghinadri kejaran petugas.

Situasi tersebut akhirnya memaksa petugas melepaskan tembakan langsung ke arah kaki sebelah kanan. Seketika, tubuh pemuda itu langsur tersungkur ke jalan aspal. Tanpa perlawanan, ia akhirnya diringkus polisi. Sementara, rekan Agus yang lain berhasil meloloskan diri.

"Karena tak menggubris tembakan petugas, kami terpaksa menembak kaki pelaku. Kami juga masih memburu keberadaan pelaku lainya," kata Suradi.(*)


Penulis: Adi Suhendi | Editor: Juang Naibaho

Melawan, Residivis Tersungkur Ditembak


monday, 10 january 2011 06:38

Dua gembong pencurian motor (curanmor) yang juga residivis, tersungkur setelah ditembak Tim Khusus Anti Bandit (TEKAB) Polres Serang saat disergap hendak menjual sepeda motor hasil kejahatan.


Kedua tersangka, Hawasi alias Gareng (23) warga Kampung Mekar, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang dan Samin (21) warga Kampung Sepat, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang.


Kasat Reskrim Polres Serang AKP Doni Hadi Santoso mengatakan, ditangkapnya dua residivis jebolan Rutan Tangerang ini bermula dari "nyanyian" tersangka Medi (28) yang ditangkap Sabtu (8/1) sekitar pukul 05.00 WIB di rumahnya di Desa Bojong, Kecamatan Canara, Kabupaten Serang.


"Dari pengakuan Medi, kita ketahui kalau kedua tersangka sedang menuju rumah Nasrullah untuk menjual sepeda motor curian," terang Doni ditemui di kantornya Minggu (9/1) siang.


Berbekal dari keterangan tersangka Medi, tim buru sergap segera bergerak menuju rumah penadah.
Diperjalanan tepatnya di Kampung Biawakan, Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Tangerang, petugas berpapasan dengan sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai kedua tersangka. Yakin kalau pengendara itu adalah buruannya, polisi pun segera berbalik arah untuk menyergap tersangka.


Tahu kalau sedang dikuntit polisi, tersangka pun tancap gas melarikan diri. Kepepet karena polisi berhasil mengejar, kedua maling itu langsung kabur ke arah persawahan meninggalkan sepeda motor hasil curiannya.


Petugas pun membuang tembakan ke udara dengan harapan keduanya mau menyerahkan diri. Namun tembakan peringatan itu malah tak digubris.


Tak mau buruannya lepas, polisi akhirnya mengarahkan tembakan kebagian tubuh tersangka. Keduanya tersungkur setelah 2 butir timah panas menembus bagian betis kanannya. Dalam kondisi terluka, kedua tersangka segera dilarikan ke RSUD Serang untuk diberikan pegobatan. Dari ketiga tersangka polisi menyita 1 unit sepeda motor dan kunci leter T.


"Nasrullah yang diduga penadah juga ditangkap di rumahnya di Kampung Pegandikan, Kecamatan Poontang, Serang," tegas Kasat.


Ditemui di ruang pemeriksaan, Gareng dan Samin mengakui bebas dari Rutan Tangerang pada Mei dan September tahun lalu. Setelah bebas dari penjara, bersama Medi, keduanya kembali melakukan aksi curanmor di Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang. "Tujuh kali di Kecamatan Serang dan 1 kali di Tangerang," kata Gareng.


http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&task=view&id=52696&Itemid=57

Wednesday, 5 January 2011

Sisa Komplotan Rampok Bersenpi Jadi Target

05 Januari 2011, 18:26:52| Laporan Sentral FM Lumajang

Sisa Komplotan Rampok Bersenpi Jadi Target

suarasurabaya.net| Diantara sekian banyak pengungkapan yang dilakukan aparat Polres Lumajang selama tahun 2010, ternyata masih tersisa penuntasan satu perkara menonjol yang diakui sebagai target pengungkapan berikutnya.

Yakni, pengungkapan komplotan rampok bersenjata api yang menyatroni Toko emas Cap Semar di Pasar Kunir, Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir. Dari enam pelaku yang aksinya mengegerkan warga Kota Pisang, pada pertengahan Tahun 2010 lalu, dua diantaranya telah ditembak mati.

Kedua pelaku yang ditembak mati aparat Polres Lumajang, adalah MOKID (49) dan SOHIB (50), keduanya penjahat spesialis perampokan emas asal Dusun Manggisan, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember.

Keduanya terlibat baku tembak dengan aparat Polres Lumajang, setelah menguras perhiasan sebanyak 3 kilogram di toko emas milik H SUWINARNO (35), pengusaha emas asal Dusun Gentengsari, Desa Pulo, Kecamatan Tempeh ini.

Dalam aksi pengejarannya, baik Mokid maupun Sohib akhirnya trepojok di Jl. Desa Rojopolo hingga terlibat baku tembak dengan berbekal senjata jenis FN. Namun, keduanya berhasil ditembak mati, meski seorang anggota Polres Lumajang yang melakukan pengepungan juga tertembak pahanya.

Selain kedua pelaku yang tewas di lokasi penyergapan ini, ada dua lagi pelaku yang ditangkap hidup-hidup. Keduanya adalah DIDIK PRAYITNO (27), yang bertindak sebagai joki motor dan ANAFI bin DASIL alias NAPI (25), keduanya asal Dusun Manggisan, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember.

Diantara komplotan ini, menurut AKBP TEJO WIJANARKO Kapolres Lumajang, Rabu (05/01) menyebutkan, jika masih tersisa satu lagi kawanan yang belum tertangkap dan masih dalam pengejaran.

Satu komplotan yang maish buron bernama AMRON. ”Sedangkan, 4 kawanan lainnya telah ditangkap dua diantaranya dalam keadaan hidup dan dua komplotan lain tewas ditembak,” beber AKBP TEJO WIJANARKO.

Satu pelaku yang masih dalam pengejaran, disebutkan Perwira Menengah (Pamen) mantan Kapolres Batu, Malang ini, telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). ”Kami masih membutuhkan waktu untuk membekuk seorang komplotan yang masih buron ini. Dan, kami akan berupaya keras dalam waktu dekat untuk segera menangkapnya,” kata Kapolres kepada DIDI reporter Sentral FM Lumajang.

AKBP TEJO WIJANARKO juga menegaskan, jika komplotan perampok ini memang murni komplotan rampok spesialis toko emas antar pulau dengan sepak terjang aksi di Jawa dan Bali. ”Bahkan, kami telah melakukan koordinasi dengan Polres jajaran lainnya, untuk membantu mempercepat penangkapan sisa komplotan rampok bersenpi ini karena aksinya membahayakan,” pungkas TEJO WIJANARKO. (her/ipg)

Teks Foto :
- AKBP TEJO WIJANARKO Kapolres Lumajang.
Foto : Sentral FM


http://jaringradio.suarasurabaya.net/?id=d32668ccd8fcdb70be065731d8f5f60b201187148