CIREBON, TRIBUNJAMBI.COM - Anggota sindikat perampokan yang bernama Rajiwo, warga Pemalang, Jawa Tengah, tewas ditembak polisi pada Jumat (30/9/2011) dinihari. Pria berusia 35 tahun ini terpaksa ditembak karena nyaris merebut pistol milik anggota polisi yang menangkapnya.
Karena tidak bisa merebut pistol polisi, dia kemudian mencoba melarikan diri. Polisi pun memberikan tembakan peringatan. Namun, tembakann peringatan itu tidak digubris. Polisi akhirnya menembak lutut kiri Rajiwo.
Kapolres Cirebon, Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Mardianto melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Jansen Sianturi mengatakan, Rajiwo termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus perampokan.
"Teman lainnya sudah tertangkap. Tersangka sudah kami tangkap di Klaten, Jawa Tengah, setelah kami buntuti berbulan-bulan. Kami bawa ke Cirebon untuk melakukan pengembangan," ujarnya ketika ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Gunung Jati, Kota Cirebon, Jumat (30/9).
Dia menambahkan, begitu hendak menunjukkan tempat kejadian perkara, tersangka justru hendak merebut pistol polisi dan berusaha melarikan diri.
Namun, Jansen tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian tersangka. Menurutnya, yang lebih mengetahui kematian tersangka adalah dokter forensik. "Saya belum diberitahu dokter forensik," ujarnya.
Rajiwo tercatat sebagai anggota komplotan perampok sadis karena sering melukai korbannya dalam setiap aksinya. Warga yang sudah menjadi korban komplotan ini yakni Ny Neli sebanyak Rp 1,1 miliar, Marno, warga Sumber, Kabupaten Cirebon, sebanyak Rp 580 juta dan toko Aneka Sandang di Kuningan, sebanyak Rp 3 miliar. (*)
Karena tidak bisa merebut pistol polisi, dia kemudian mencoba melarikan diri. Polisi pun memberikan tembakan peringatan. Namun, tembakann peringatan itu tidak digubris. Polisi akhirnya menembak lutut kiri Rajiwo.
Kapolres Cirebon, Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Mardianto melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Jansen Sianturi mengatakan, Rajiwo termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus perampokan.
"Teman lainnya sudah tertangkap. Tersangka sudah kami tangkap di Klaten, Jawa Tengah, setelah kami buntuti berbulan-bulan. Kami bawa ke Cirebon untuk melakukan pengembangan," ujarnya ketika ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Gunung Jati, Kota Cirebon, Jumat (30/9).
Dia menambahkan, begitu hendak menunjukkan tempat kejadian perkara, tersangka justru hendak merebut pistol polisi dan berusaha melarikan diri.
Namun, Jansen tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian tersangka. Menurutnya, yang lebih mengetahui kematian tersangka adalah dokter forensik. "Saya belum diberitahu dokter forensik," ujarnya.
Rajiwo tercatat sebagai anggota komplotan perampok sadis karena sering melukai korbannya dalam setiap aksinya. Warga yang sudah menjadi korban komplotan ini yakni Ny Neli sebanyak Rp 1,1 miliar, Marno, warga Sumber, Kabupaten Cirebon, sebanyak Rp 580 juta dan toko Aneka Sandang di Kuningan, sebanyak Rp 3 miliar. (*)
Editor : deddy
Sumber :
http://jambi.tribunnews.com/2011/09/30/rampok-ditembak-saat-akan-rebut-pistol-polisi
No comments:
Post a Comment