Dharmasraya, Padek—Masih ingat kasus penembakan Hendra, 40, warga Jorong Tuo, Nagari Bonjol, Kecamatan Kotobesar, Kabupaten Dharmasraya, Minggu (7/8) lalu? Sampai saat ini, kasusnya masih tanda tanya. Bukan saja nasib Hendra, proses hukum oknum polisi pelaku penembakan pun hingga kini tak jelas juntrungannya.
Kasus ini mendapat perhatian serius dari anggota DPRD setempat. Mereka mendesak Kapolres Dharmasraya Chairul Aziz, menuntaskan kasus penembakan warga mereka di Bonjol di saat makan sahur di bulan Ramadhan lalu.
Desakan itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat Komisi I dengan Kapolres di gedung DPRD Dharmasraya kemarin. Anggota Komisi I mencecar Kapolres dengan puluhan pertanyaan. Selain mempertanyakan kasus penembakan warga Bonjol oleh oknum polisi, Komisi I juga menyorot keamanan Dharmasraya yang dinilai mulai rawan kejahatan.
Ketua Komisi I, Kapidis Rasyid meminta penjelasan Kapolres sejauh mana tindak lanjut kasus penembakan warga Bonjol oleh oknum polisi. “Sampai saat ini, penembakan warga Bonjol tersebut masih menjadi tanda tanya bagi kami. Selaku wakil rakyat, kami ingin mengetahui sejauh mana proses hukumnya. Kami ingin pengusutannya berjalan transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi,” tegas Kapidis.
Menjawab hal itu, Kapolres Dharmasraya, AKBP Chairul Aziz tetap berkeyakinan penembakan Hendra sudah sesuai prosedur tetap (protap) kepolisian, dan bertujuan melumpuhkan korban, bukan untuk membunuh atau hal yang lain.
“Korban penembakan Hendra alias Nera sudah membuat surat pernyataan sekaligus mengakui kalau dirinya memang membeli sepeda motor curian dari Sajir yang merupakan salah seorang tersangka dalam kasusnya sebagai penadah dan sudah ditahan di Polres Dharmasraya.
Dalam surat itu, Nera dan keluarga juga minta maaf kepada pihak kepolisian atas pernyatan dirinya di beberapa media cetak yang tidak mengakui perbuatannya membeli sepeda motor curian,” tegas Kapolres membacakan surat pernyataan dari Nera.
Surat klarifikasi itu, kata Chairul Aziz, dibuat pada 26 Agustus lalu. Menurutnya, Nera dan keluarga juga menyatakan tak akan menuntut pihak kepolisian atas kejadian tersebut.
Penjelasan Kapolres mengundang tanda tanya bagi anggota Komisi I, sebab kontradiktif dengan pengakuan Hendra dan keluarga, serta warga Bonjol saat kejadian. Berbagai keganjilan diungkap keluarga korban dan warga, seperti tidak adanya surat perintah penangkapan meski dibantah Kadiv Humas Polda Sumbar dan Kapolres Dharmasraya.
Versi polisi Hendra ditembak karena menyerang petugas dan hendak melarikan diri, versi keluarga korban sebaliknya. Dalam kejadian itu seorang polisi disebut terluka, tapi tidak pernah diketahui di mana keberadaannya.
Saat itu, tokoh masyarakat, pemuda dan anggota DPRD asal daerah setempat, Yoserizal menggelar Rapat di Kantor Wali Nagari Bonjol Minggu (7/8), sekitar pukul 21.00. Rapat itu menghasilkan tiga rekomendasi. Pertama, menuntut Polres Dharmasraya dan Polda Sumbar segera menindaklanjuti atau memproses anggota yang terlibat dalam penembakan tersebut secara transparan. Kedua, meminta agar seluruh jajaran Polsek Sungairumbai, termasuk Kapolsek segera dimutasi ke luar Dharmasraya.
Ketiga, pihak kepolisian agar bertanggung jawab terhadap seluruh biaya yang timbul akibat penembakan itu.
Rangking III
Dalam rapat dengar pendapat itu, Kapolres mengungkapkan, Kabupaten Dharmasraya rangking III se-Sumatera Barat dalam kasus pencurian motor. Karena itu, Polda Sumbar memerintahkan untuk mengungkap kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di Dharmasraya.
“Jadi setelah bagian intelijen kepolisian Dharmasraya melakukan investigasi terhadap kasus pencurian motor yang telah meresahkan masyarakat Dharmasraya, operasi khusus ini diarahkan ke Nagari Bojol dan Abai Siat. Salah satunya terungkap Hendra terlibat kasus ini,” jelas Chairul.
Pantauan Padang Ekspres, saat hearing itu Kapolres diajukan 24 pertanyaan dan usulan menyangkut seputar keamanan Dharmasraya saat ini. Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Sukino, Kasat Intel AKP Akafli. Sementara itu, komisi I DPRD dihadiri seluruh anggotanya serta Ketua DPRD Rudi Hartono.(*)
http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=13083
No comments:
Post a Comment