Friday, 30 September 2011

Buronan Ditembak Mati


Pantai Timur - 1 October 2011 | 6 Komentar

di Rayeuk | Harian Aceh – Polisi menembak mati Juwaini alias Wani alias Wel, 22, warga Seunebok Aceh, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur. Almarhum telah lama jadi buronan polisi karena diduga terlibat serangkaian perampokan dengan menggunakan senjata api.
Jasad Juwaini saat hendak ditandu ke ruang IGD RSUD Idi, Kamis (29/9) malam. Buronan polisi itu ditembak mati karena berupaya melarikan diri saat ditangkap petugas.(HARIAN ACEH/ISKANDAR ISHAK)
Tersangka dilumpuhkan karena berusaha kabur saat disergap petugas di Alue Nireh, Kecamatan Peureulak Timur, pada Kamis (29/9),” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Drs Ridwan Usman kepada Harian Aceh, Jumat (30/9).
Polisi juga membekuk dua anggota komplotan Juwaini, yakni Hus, 19, warga Desa Balee Buya yang tertangkap pada Agustus lalu, serta Ham alias Apek Kaleng, 37, warga Desa Matang Peulawi, yang ditangkap di kediamannya, Jumat (30/9) sekira pukul 06.00 WIB. Polisi juga menyita sepeda motor RX King BL 3236 UL yang digunakan Ham.
Kapolres Ridwan Usman menjelaskan, penembakan terhadap DPO itu berawal dari adanya informasi masyarakat yang ketika itu menyebutkan keberadaan tersangka di seputaran Desa Gelanggang Merak, Alue Nireh. Berdasarkan informasi tersebut, polisi bergerak ke lokasi dimaksud.
Setiba di sana, polisi mendapati tersangka. Namun, ketika hendak ditangkap, tersangka berusaha menghindar dan melarikan diri. “Petugas melepaskan tembakan peringatan ke udara, namun tidak digubris tersangka bahkan berupaya kabur, sehingga aparat terpaksa menembak mati tersangka,” kata Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Priyo Utomo SIk. Menurut Kapolres, Juwaini sudah masuk dalam DPO terkait kasus perampokan yang terjadi di Desa Cot Keh pada 25 Agustus lalu. “Dia juga terlibat sejumlah kriminal bersenjata lainnya,” terang Kapolres.
Terkait DPO perampokan itu, kata Ridwan Usman, pihaknya juga menangkap dua orang lainnya yakni Hus dan Ham. Keduanya disinyalir ikut membantu Juwani dalam berbagai tindakan kriminal. “Keduanya ditangkap di rumah masing-masing dan tidak melakukan perlawanan,” katanya.(isk)
http://harian-aceh.com/2011/10/01/buronan-ditembak-mati?utm_source=%23harianaceh&utm_medium=harian-aceh.com&utm_campaign=%23visitaceh

Pencuri Duit Pria Cacat Ditembak


 Padang Ekspres • Berita Kriminal • Kamis, 29/09/2011 16:27 WIB • (frv) • 20 klik
Payakumbuh, Padek—Perampokan dan pencurian yang terjadi bertubi-tubi di Payuakumbuh, membuat polisi mulai gerah. Buktinya, seorang anak muda bernama Faisal, 23, yang diduga kuat pelaku pencurian dengan kekerasan terhadap Buyung, 32, pria cacat penjual rokok di simpang SMEA kawasan Tanjuangadang, Koto Nan Ompek, terpaksa ditembak polisi.


“Faisal diduga mencuri di warung Buyung, enam bulan silam. Saat mencuri, Faisal kedapatan oleh Buyung. Bukannya minta maaf, Faisal malah menendang dan menodongkan pisau ke arah Buyung,” kata Kapolres Payakumbuh AKBP S Erlangga didampingi Kapolsekta AKP Eridal kepada wartawan, Senin (26/9).


Atas peristiwa tersebut, sambung AKBP  S Erlangga, Polsekta Payakumbuh di bawah pimpinan AKP Eridal langsung mengejar Faisal. Tapi, pemuda jolong ka gadang itu ternyata sudah duluan kabur. Tak tanggung-tanggung, Faisal kabur sampai ke Dumai, Riau. Tapi polisi tak mau kehilangan jejaknya.


Jangankan ke Dumai, ke ujung dunia pun, Faisal dan pelaku kejahatan, akan tetap dikejar polisi. Hasilnya, tidak sia-sia juga. Kemarin, tim khusus Polsekta Payakumbuh berhasil menemukan Faisal di Dumai, Riau. “Dia ditemukan sedang mengemudikan  angkutan kota di Kelurahan Bumi Ayu, Dumai,” kata AKBP S Erlangga.


Begitu bertemu dengan petugas berseragam preman dari Payakumbuh, Faisal menurut polisi, langsung ngacir. Karena kembali berupaya kabur, polisi akhirnya menghadiahi sebutir timah panas di betis sebelah kiri Faisal. Timah panas itu membuat Faisal, minta ampun. Dia menyerah dan berhasil di bawah ke payakumbuh.


Kapolsekta Payakumbuh AKP Eridal menduga, Faisal melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap Buyung bersama seorang temannya.”Kita sekarang sedang memburu, keberaaaan teman Faisal tersebut. Kasus ini masih kita kembangkan,” kata mantan Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba Polres Payakumbuh itu. (frv)
[ Red/Redaksi_ILS ]
http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=13524

Rampok Ditembak Saat Akan Rebut Pistol Polisi


Tribun Jambi - Jumat, 30 September 2011 22:58 WIB


CIREBON, TRIBUNJAMBI.COM  - Anggota sindikat perampokan yang bernama Rajiwo, warga Pemalang, Jawa Tengah, tewas ditembak polisi pada Jumat (30/9/2011) dinihari. Pria berusia 35 tahun ini terpaksa ditembak karena nyaris merebut pistol milik anggota polisi yang menangkapnya.

Karena tidak bisa merebut pistol polisi, dia kemudian mencoba melarikan diri. Polisi pun memberikan tembakan peringatan. Namun, tembakann peringatan itu tidak digubris. Polisi akhirnya menembak lutut kiri Rajiwo.

Kapolres Cirebon, Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Mardianto melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Jansen Sianturi mengatakan, Rajiwo termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus perampokan.

"Teman lainnya sudah tertangkap. Tersangka sudah kami tangkap di Klaten, Jawa Tengah, setelah kami buntuti berbulan-bulan. Kami bawa ke Cirebon untuk melakukan pengembangan," ujarnya ketika ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Gunung Jati, Kota Cirebon, Jumat (30/9).

Dia menambahkan, begitu hendak menunjukkan tempat kejadian perkara, tersangka justru hendak merebut pistol polisi dan berusaha melarikan diri.

Namun, Jansen tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian tersangka. Menurutnya, yang lebih mengetahui kematian tersangka adalah dokter forensik. "Saya belum diberitahu dokter forensik," ujarnya.

Rajiwo tercatat sebagai anggota komplotan perampok sadis karena sering melukai korbannya dalam setiap aksinya. Warga yang sudah menjadi korban komplotan ini yakni Ny Neli sebanyak Rp 1,1 miliar, Marno, warga Sumber, Kabupaten Cirebon, sebanyak Rp 580 juta dan toko Aneka Sandang di Kuningan, sebanyak Rp 3 miliar. (*)

Editor : deddy
Sumber : 

http://jambi.tribunnews.com/2011/09/30/rampok-ditembak-saat-akan-rebut-pistol-polisi

Pelaku Curanmor Ditembak Polisi

Nasional / Sabtu, 1 Oktober 2011 03:02 WIB 
Metrotvnews.com, Kendal:Polisi menembak seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor yang selama ini meresahkan warga Kendal, Jawa Tengah, Jumat (30/9). Polisi geram dengan ulah pelaku yang kerap membuat warga tak tenang.

Feri Kusnadi harus berjalan pincang saat digelandang polisi ke Mapolres Kendal. Ia terpapah saat dibawa untuk menunjukan barang bukti hasil curiannya. Feri kerap beraksi bersama dua temannya dengan menggunakan kunci leter T. Feri biasa mencuri sepeda motor yang terpakir di tempat yang sepi. Feri biasa beroperasi di Kendal, Batang dan Semarang.

Kasubag Humas Polres Kendal,  Ajun Komisaris Polisi Suratno mengatakan, dalam sepekan terakhir, polisi berhasil menyita lebih dari 121 sepeda motor dan 83 yang diduga hasil kejahatan. Feri kini mendekam di Mapolres Kendal, dan terancam hukuman tujuh tahun penjara.(****)


http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/10/01/136953/Pelaku-Curanmor-Ditembak-Polisi

Rampok Ditembak Setelah Nyaris Rebut Pitol Polisi


JUMAT, 30 SEPTEMBER 2011 | 18:53 WIB





CIREBON, TRIBUN - Anggota sindikat perampokan yang bernama Rajiwo, warga Pemalang, Jawa Tengah, tewas ditembak polisi pada Jumat (30/9) dinihari. Pria berusia 35 tahun ini terpaksa ditembak karena nyaris merebut pistol milik anggota polisi yang menangkapnya.

Karena tidak bisa merebut pistol polisi, dia kemudian mencoba melarikan diri. Polisi pun memberikan tembakan peringatan. Namun, tembakann peringatan itu tidak digubris. Polisi akhirnya menembak lutut kiri Rajiwo.

Kapolres Cirebon, Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Mardianto melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Jansen Sianturi mengatakan, Rajiwo termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus perampokan.

"Teman lainnya sudah tertangkap. Tersangka sudah kami tangkap di Klaten, Jawa Tengah, setelah kami buntuti berbulan-bulan. Kami bawa ke Cirebon untuk melakukan pengembangan," ujarnya ketika ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Gunung Jati, Kota Cirebon, Jumat (30/9).

Dia menambahkan, begitu hendak menunjukkan tempat kejadian perkara, tersangka justru hendak merebut pistol polisi dan berusaha melarikan diri.

Namun, Jansen tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian tersangka. Menurutnya, yang lebih mengetahui kematian tersangka adalah dokter forensik. "Saya belum diberitahu dokter forensik," ujarnya.

Rajiwo tercatat sebagai anggota komplotan perampok sadis karena sering melukai korbannya dalam setiap aksinya. Warga yang sudah menjadi korban komplotan ini yakni Ny Neli sebanyak Rp 1,1 miliar, Marno, warga Sumber, Kabupaten Cirebon, sebanyak Rp 580 juta dan toko Aneka Sandang di Kuningan, sebanyak Rp 3 miliar. (*)

Perampok Bersenjata Api di Perlak Tewas Ditembak Polisi


Tribunnews.com - Jumat, 30 September 2011 17:12 WIB

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Yusmadi Yusuf
SERAMBINEWS.COM, LANGSA – Juwaini alias Wel (22), buronan polisi yang diduga terlibat serangkaian tindak kriminal menggunakan senjata api di wilayah Perlak, Aceh Timur, akhirnya tewas ditembak di kawasan Alue Nireh, Kecamatan Perlak Timur.
Peristiwa pada Kamis (29/9/2011) petang itu, kata Kapolres Aceh Timur AKBP Ridwan Usman, melalui Kasat Reskrim AKP Priyo Utomo, berawal ketika tersangka berusaha melarikan diri setelah diberikan tembakan peringatan aparat Polisi.
Juwaini alias Wel adalah warga Desa Seunebok Aceh, Kecamatan Peureulak Kota.
AKP Priyo Utomo mengatakan, Wel selama ini telah menjadi buronan polisi dalam dugaan terlibat serangkaian aksi kriminalitas menggunakan senjata api di kawasan Peureulak.
Saat ditangkap, tersangka berusaha menghindari petugas dan berupaya melarikan diri. Melihat hal itu, kata Kasat Rekrim, polisi memberi tembakan peringatan, tapi tidak digubris. Sehingga terpaksa polisi menembak mati.
Aparat Polres Aceh Timur juga berhasil menangkap dua rekannya, yaitu Hus (19) warga Desa Balee Buya, dan Ham alias Apek Kaleng (37) warga Desa Matang Peulawi, yang diciduk di rumah mereka.
Ikut disitas dalam penangkapan tersebut, satu unit sepeda motor jenis RX King BL 3236 UL milik Ham.
Kapolres mengatakan, ditembak matinya Juwaini, dan ditangkapnya dua tersangka Hus dan Ham, maka polisi telah menangkap tiga tersangka kasus perampokan pegawai rendahan di Cot Keh, Peyureulak Kota.
Sebelumnya, polisi juga sudah membekuk seorang pemuda yang diduga terlibat kejahatan terorganisir tersebut.
Saat ini, polisi masih memburu dua tersangka lainnya yang diduga memiliki dua unit senjata api laras panjang. Sebelumnya, polisi juga mengidentifikasi mereka sebagai kelompok binaan perompak yang beroperasi di perairan timur Aceh.

Editor: Anwar Sadat Guna  |  Sumber: Serambi Indonesia
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Thursday, 29 September 2011

Bawa Kabur Mobil Mewah, Supir Pribadi Ditembak Polisi


Bawa Kabur Manjikan, Tersangka Ditembak (abie)
Kabar6-Berakhir sudah petualangan jahat Basuki Atmajaya (41). Tersangka kasus penggelapan mobil mewah Toyota Harier B 8 DZ ini, terkapar setelah 3 butir timah panas petugas bersarang di kedua kakinya.
Kepala Polisi Sektor Curug, Kompol Arif Setiawan mengatakan, penangkapan Basuki berlangsung disebuah rumah dibilangan Banjar Negara, Jawa Barat, Rabu (28/9). Petugas Kepolisian Sektor curug dibantu oleh petugas Kepolisian Resor Banjar Negara akhirnya sukses menyudahi pelarian Basuki, Setelah melakukan pengintaian 10 jam dilokasi.
Ya, Basuki yang tercatat sebagai warga Jalan Sawah Lio I, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat ini, sedianya sudah 14 hari diburu petugas Kepolisian Sektor Curug. Dia dilaporkan oleh Sudjono, pengusaha kaya warga Kembangan, Jakarta Barat, karena nekat membawa kabur mobil mewah Toyota Harier B 8 DZ.
Sedianya, kejahatan menggelapkan mobil mewah tersebut dilakoni Basuki pada tanggal 15 September lalu. Kala itu, Basuki yang baru satu hari bekerja sebagai sopir pribadi di keluarga Sudjono, diminta untuk mengantarkan rekan bisnis keluarga itu di wilayah curug, Kabupaten Tangerang.
Namun, selepas mengantarkan dua rekan bisnis Sudjono, Basuki tidak kembali kerumah sang majikan. Melainkan membawa kabur mobil tersebut ke wilayah Banjar Negara dan menggadaikannya seharga Rp. 7 juta kepada Windarti, mantan istrinya yang kini sudah menikah lagi dengan pria lain bernama Harmanto.
Sehari setelah berpindah tangan, nomor polisi mobil mewah itupun sempat dirubah menjadi AB 8989 YZ. Oleh Windarti dan Harmanto, mobil kemudian dibawa ke sebuah hotel dikawasan Banjar Negara.
Saat itulah keberadaan mobil terendus oleh petugas. Alhasil, Windarti dan Harmanto yang mengaku tidak tahu menahu soal asal-usul mobil tersebut, tak pelak langsung digelandang petugas.
Dari keterangan Windarti, polisi akhirnya berhasil menemukan sebuah rumah yang dijadikan tempat persembunyian oleh Basuki. Sayangnya, saat polisi tiba dan hendak meringkusnya, Basuki justru dan berupaya kabur.
Tak mau kehilangan buruannya, anggota Satreskrim Polsek Curug terpaksa menyarangkan 3 butir timah panas ke kedua kaki tersangka, setelah tembakan peringatan petugas tak digubris pelaku.(abie)

http://www.kabar6.com/tangerang-raya/kabupaten-tangerang/1356-bawa-kabur-mobil-mewah-supir-pribadi-ditembak-polisi.html

Kepergok Mencuri, Residivis Ditembak



Kamis, 29 September 2011 19:13:40
Seorang residivis berinisial MF yang terpaksa dilumpuhkan karena berusaha saat kepergok mencuri, diangkut dengan mobil ke Mapolres Jayapura Kota, Rabu (28/9)
JAYAPURA – Seorang pemuda tanggung bernisial MF (18) warga APO Kali terpaksa dilumpuhkan saat kepergok mencuri di rumah saksi korban Grace Frastha Tomasouw (40) warga Dok V bawah distrik Jayapura Utara, Selasa (27/9) sekitar pukul 14.00 wit. Pelaku yang merupakan residivis kasus penjambretan ini ditembak kakinya saat berusaha kabur.
  Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Ipda Heri Susanto SH saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan adanya menangkap seorang pencuri. “Pelaku ditangkap dengan melumpuhkan kakinya, sebab pelaku mencoba melarikan diri,” terangnya Rabu (29/9).
  Menyangkut kronologis kejadiannya, dijelaskan bahwa saat itu korban sedang berada di dalam kamar mandi rumahnya. Namun tiba-tiba pelaku datang ke rumah korban melalui pintu belakang rumah korban yang tidak terkunci.
   Kemudian pelaku mengambil dua unit HP  Blackberry 9500 dan Flexy tipe ZTE 900. Namun perbuatan pelaku ternyata diketahui oleh korban, sehingga korban berteriak minta tolong, dan pelaku langsung  mencoba melarikan diri dengan membawa dua unit HP tersebut.
   “Teriakan korban didengar seorang saksi yang merupakan anggota polisi yang bertugas di Mapolda. Kemudian karena jarak yang cukup jauh untuk dikejar, anggota Polda tersebut terpaksa menembak dan mengenai kaki korban, sehingga korban berhasil dilumpuhkan dan ditangkap,” ungkapnya.
   Usai kejadian tersebut pelaku dibawa ke Mapolres Jayapura Kota untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif berikut dengan  sejumlah barang buktinya. “Pelaku akan kami periksa secara intensif sebab pelaku merupakan residivis yang pernah diproses karena kasus jambret beberapa bulan yang lalu,” terangnya.
  Ditambahkan, selain menangkap pelaku , barang bukti dua unit HP dan 1 unit sepeda motor Yamaha Mio Soul DS 2624 JO milik pelaku juga berhasil disita.
   Sementara itu, kasus pencurian juga terjadi di kios foto copy milik Hubertus Anje (40) warga DOk VIII distrik Jayapura Utara, Selasa (27/9) subuh. Diduga pelaku pencurian ini lebih dari satu orang. Akibat pencurian ini, korban pun melapor ke Mapolsek Jayapura Utara.
   Kapolsek Jayapura Utara AKP KR Sawaki, SE saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan laporan tersebut. “Ya laporan tersebut telah saya terima, pihak penyidik telah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut,” terangnya, Rabu (28/9) kemarin.
   Dijelaskannya kronologis kejadian, bahwa saat itu korban sedang tertidur pulas. Dan segerombolan pencuri datang ke kios milik korban dan mencungkil pintu depan kios. Dan kejadian tersebut tidak diketahui  oleh korban sehingga barang-barang yang ada dikios ludes dibawa lari.
  Barang barang milik korban yang berhasil dibawa lari berupa 1 Komputer, Printer yang bermerek canon IP 4500, Scener merek Epson V 200, serta Laminator Dynamit 330. “Dimana korban dirugikan puluhan juta rupiah,” tuturnya.
   Kini pihak penyidik telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini guna mengungkap pelakunya. “Pelaku telah melanggar hokum dan juga merugikan orang lain, sehingga pelaku akan di jerat pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan maksimal kurungan 7 tahun,” tegas Kapolsek. (ro/tri)



http://www.cenderawasihpos.com/index.php?mib=berita.detail&id=3724

Friday, 23 September 2011

Mudik Lebaran, Perampok Ditembak Polisi


Sabtu, 27 Agustus 2011 - 17:14 WIB

SURABAYA(Pos Kota)- Diketahui mudik Lebaran, seorang perampok ditembak polisi. Marlakin (31) warga Beringin Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang, Jawa Timur memang sudah lama masuk daftar pencarian orang (DPO) karena terlibat perampokan.
Polres Sampang mendapat informasi bahwa DPO sedang pulang ke Tambelangan. Maka, sebanyak 17 personel tim khusus dengan dipimpin Kasat Reskrim AKP Supriyono langsung melakukan pengepungan di rumah Marlakin.
“Kami mendapat informasi dari warga. Lantas, kami langsung membentuk tim dan mengepung di tiga lokasi. Setelah informasi A1, kami melakukan penggrebekan,” ujar Kompol Danuri, Kabag Ops Polres Sampang, Sabtu (27/8).
Ketika digrebek, Marlakin diketahui hendak melarikan diri. Petugas meletuskan tembakan peringatan. Karena Marlakin tidak mau menyerahkan diri, petugas terpaksa membidik tubuh DPO perampokan emas tersebut. Sementara satu teman Marlakin berhasil lolos dan melarikan diri ke hutan.
Sekadar diketahui, Marlakin bersama 5 temannya terlibat perampokan berdarah beberapa waktu lalu. Sebanyak 4 pelaku berhasil diringkus. Setelah Marlakin dilumpuhkan, Polres Sampang tinggal menyisakan satu pelaku lagi. (nurqomar/b)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/08/27/mudik-lebaran-perampok-ditembak-polisi

Residivis Perampokan Spesialis Ruko Dibekuk Polisi


Jum'at, 23 September 2011 04:18 wib








MAJENE – Sahril alias Marco (27) residivis kasus pemerkosaan dan pencurian yang baru dua bulan keluar dari penjara ini hanya dapat mengerang kesakitan setelah timah panas polisi bersarang dibetis kanannya.

Warga asal Palopo yang tinggal di lingkungan kampong Baru, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Sulawesi Selatan ini ditembak polisi lantaran mencoba melarikan diri saat diserga ditempat persembunyiannya.

Selain mengamankan sang residivis, polisi juga berhasil meringkus seorang anak dibawah umur Agusman (16) yang diduga kuat merupakan anggota komplotan perampok spesialis rumah dan toko.

“Marco selama keluar dari rutan, dia bersama dua rekannya diduga sering melakukan aksi pencurian barang elektronik disejumlah tempat,” ujar Kasat Reskrim Polres Majene AKP Jubaedi kepada wartawan, Kamis (22/9/2011) malam.

Dalam penyergapan ini polisi juga berhasil menyita satu buah laptop dan dompet yang merupakan hasil kejatahan para pelaku, sedangkan seorang lagi bernama Bonte berhasil melarikan diri.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. Sementara salah seorang anggota komplotan yang berhasil melarikan diri saat disergap masih dalam pengejaran polisi. (put)



http://news.okezone.com/read/2011/09/23/340/506018/residivis-perampokan-spesialis-ruko-dibekuk-polisi

DPRD Cecar Kapolres


Dharmasraya, Padek—Masih ingat kasus penembakan Hendra, 40, warga Jorong Tuo, Nagari Bonjol, Kecamatan Kotobesar, Kabupaten Dharmasraya, Minggu (7/8) lalu? Sampai saat ini, kasusnya masih tanda tanya. Bukan saja nasib Hendra, proses hukum oknum polisi pelaku penembakan pun hingga kini tak jelas juntrungannya.  

Kasus ini mendapat perhatian serius dari anggota DPRD setempat. Mereka mendesak Kapolres Dharmasraya Chairul Aziz, menuntaskan kasus penembakan warga mereka di Bonjol di saat makan sahur di bulan Ramadhan lalu.

 Desakan itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat Komisi I dengan Kapolres di gedung DPRD Dharmasraya kemarin. Anggota Komisi I mencecar Kapolres dengan puluhan pertanyaan. Selain mempertanyakan kasus penembakan warga Bonjol oleh oknum polisi, Komisi I juga menyorot keamanan Dharmasraya yang dinilai mulai rawan kejahatan.

Ketua Komisi I, Kapidis Rasyid meminta penjelasan Kapolres sejauh mana tindak lanjut kasus penembakan warga Bonjol oleh oknum polisi. “Sampai saat ini, penembakan warga Bonjol tersebut masih menjadi tanda tanya bagi kami. Selaku wakil rakyat,  kami ingin mengetahui sejauh mana proses hukumnya. Kami ingin pengusutannya berjalan transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi,” tegas Kapidis.

Menjawab hal itu, Kapolres Dharmasraya, AKBP Chairul Aziz tetap berkeyakinan penembakan Hendra sudah sesuai prosedur tetap (protap) kepolisian, dan bertujuan melumpuhkan korban, bukan untuk membunuh atau hal yang lain.

“Korban penembakan Hendra alias Nera sudah membuat surat pernyataan sekaligus mengakui kalau dirinya memang membeli sepeda motor curian dari Sajir yang merupakan salah seorang tersangka dalam kasusnya sebagai penadah dan sudah ditahan di Polres Dharmasraya.

Dalam surat itu, Nera dan keluarga juga minta maaf kepada pihak kepolisian atas pernyatan dirinya di beberapa media cetak yang tidak mengakui perbuatannya membeli sepeda motor curian,” tegas Kapolres membacakan surat pernyataan dari Nera.

Surat klarifikasi itu, kata Chairul Aziz,  dibuat pada 26 Agustus lalu. Menurutnya, Nera dan keluarga juga menyatakan tak akan menuntut pihak kepolisian atas kejadian tersebut.

Penjelasan Kapolres mengundang tanda tanya bagi anggota Komisi I, sebab kontradiktif dengan pengakuan Hendra dan keluarga, serta warga Bonjol saat kejadian. Berbagai keganjilan diungkap keluarga korban dan warga, seperti tidak adanya surat perintah penangkapan meski dibantah Kadiv Humas Polda Sumbar dan Kapolres Dharmasraya.

Versi polisi Hendra ditembak karena menyerang petugas dan hendak melarikan diri, versi keluarga korban sebaliknya. Dalam kejadian itu seorang polisi disebut terluka, tapi tidak pernah diketahui di mana keberadaannya.

Saat itu, tokoh masyarakat, pemuda dan anggota DPRD asal daerah setempat, Yoserizal menggelar Rapat di Kantor Wali Nagari Bonjol Minggu (7/8), sekitar pukul 21.00. Rapat itu menghasilkan tiga rekomendasi. Pertama, menuntut Polres Dharmasraya dan Polda Sumbar segera menindaklanjuti atau memproses anggota yang terlibat dalam penembakan tersebut secara transparan. Kedua, meminta agar seluruh jajaran Polsek Sungairumbai, termasuk Kapolsek segera dimutasi ke luar Dharmasraya.

Ketiga, pihak kepolisian agar bertanggung jawab terhadap seluruh biaya yang timbul akibat penembakan itu.

Rangking III
Dalam rapat dengar pendapat itu, Kapolres mengungkapkan, Kabupaten  Dharmasraya rangking III se-Sumatera Barat dalam kasus pencurian motor. Karena itu, Polda Sumbar memerintahkan untuk mengungkap kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di Dharmasraya.

“Jadi setelah bagian intelijen kepolisian Dharmasraya melakukan investigasi terhadap kasus pencurian motor yang telah meresahkan masyarakat Dharmasraya, operasi khusus ini diarahkan ke Nagari Bojol dan Abai Siat. Salah satunya terungkap Hendra terlibat kasus ini,” jelas Chairul.

Pantauan Padang Ekspres, saat hearing itu Kapolres diajukan 24 pertanyaan dan usulan menyangkut seputar keamanan Dharmasraya saat ini. Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Sukino, Kasat Intel AKP Akafli. Sementara itu, komisi I DPRD dihadiri seluruh anggotanya serta Ketua DPRD Rudi Hartono.(*)

http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=13083

Tuesday, 20 September 2011

Spesialis Curanmor di Pangkalpinang Didor


BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dua pelaku spesialis curanmor dan seorang orang yang diduga sebagai penadah berhasil ditangkap tim buser Polres Pangkalpinang, Jumat (16/9/2011) lalu.

Dl (31) warga Parit Lalang, pelaku utama curanmor tersebut terpaksa ditembak atau didor karena melawan petugas. Ag (21) warga Kampung Sebrang, rekan Dl juga ditangkap. AP (21) warga Desa Namang, juga ikut diamankan petugas.

Kapolres Pangkalpinang AKBP Margiyanta melalui Kasat Reskrim AKP Andi Rahmadi, Minggu (18/9/2011) mengatakan penangkapan ketiganya berkat informasi masyarakat dan penyelidikan tim buser Polres Pangkalpinang.

"Tiga orang pelaku curanmor dan curat berhasil kita amankan. Kita ucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang telah membantu kita. Dari hasil interogasi dan barang bukti mereka ini merupakan pelaku curat dan curanmor," kata Andi Rahmadi.

Barang bukti yang berhasil diamankan polisi sebanyak empat unit sepeda motor, satu unit komputer dan beberapa spare part kendaraan bermotor yang diduga hasil curian. (J1/bangkapos.com)

Penulis : hendra
Editor : emil

http://bangka.tribunnews.com/2011/09/18/spesialis-curanmor-di-pangkalpinang-didor

Polisi Tembak Dua Orang Pelaku


indosiar.com, Bau-bau - (Senin, 19.09.2011) Dari Bau-bau Sulawesi Tenggara dilaporkan polisi berhasil menangkap 4 pelaku perampokan. 2 orang diantaranya terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan saat ditangkap. Para pelaku ini merupakan penjahat spesialis pembobol brankas. Dari tangan pelaku, polisi menyita uang hasil kejahatan yang sudah disimpan di rekening bank milik salah seorang tersangka.

Tersangka kasus pembobol brankas ini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bau-bau. Polisi menembak pemuda berinisial AN ini karena saat dilakukan penangkapan mencoba melakukan perlawanan. AN adalah target kepolisian karena terlibat dalam komplotan spesialis pembobol brankas yang kerap beraksi disejumlah sekolah-sekolah.

Selain AN, polisi berhasil menagkap 3 tersangka lainnya. 2 orang diantaranya juga terpaksa dilumpuhkan polisi dengan timah panas, karena berusaha melawan saat hendak ditangkap. Polisi kemudian meminta pelaku menunjukkan tempat-tempat menyembunyikan hasil kejahatan mereka diantaranya kesebuah tempat yang tidak jauh dari sebuah sekolah menengah kejuruan yang juga sempat disatroni oleh kawanan ini sepekan lalu.

Dari lokasi ini, polisi menemukan sebuah linggis yang digunakan para pelaku untuk membobol brankas. Sebagian uang kegiatan mereka sudah disimpan para pelaku ke bank. Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan uang tunai sebesar 25 juta rupiah yang ditarik kembali melalui ATM. Guna penyidikan ke 4 tersangka kini menjalani penahanan dan pemeriksaan Mapolres Bau-bau.(Dony Oktayudha/Sup)

http://www.indosiar.com/patroli/92018/polisi-tembak-dua-orang-pelaku

Friday, 9 September 2011

Dua Perampok Didor


Pantai Timur - 8 September 2011 | 3 Komentar


Idi Rayeuk | Harian Aceh – Dua tersangka kasus perampokan dan penculikan ditembak polisi di Cot Keh, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur, Kamis (8/9) sekitar pukul 13.30 WIB. Bersama mereka, polisi mengamankan satu pistol mainan.
Pria yang telah lama diburu polisi itu yakni Junaidi Alias Cobra, 28, warga Bukit Seulamat, Kecamatan Ranto Peureulak, dan Azhar, 27, warga Kampung Beusa, Kecamatan Peureulak Barat. “Keduanya dilumpuhkan karena berusaha melarikan diri saat hendak disergap petugas,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Ridwan Usman kepada Harian Aceh, Kamis (8/9).
Menurut Kapolres, kedua tersangka selama ini diduga sebagai pelaku perampokan, penculikan, serta intimidasi dan teror terhadap PT Pacific Oil dan PT Medco. “Informasi masyarakat, ketika itu dikatakan keduanya sedang berada di Desa Cot Keh dengan menggendarai sepeda motor Supra X 125 warna hitam. Menindak lanjuti informasi dan laporan tersebut, polisi yang ketika itu sedang patroli rutin segera mencari dan mengejar keduanya,“ ujar Ridwan Usman.
Namun, lanjut dia, dua tersangka tersebut berupaya melarikan diri. Lalu diberikan tembakan peringatan ke udara untuk menghentikannya. “Hal itu tidak diindahkan oleh keduanya, bahkan nyaris menabrak anggota polisi. Akhirnya petugas melepaskan tembakan yang mengenai tersangka,” papar Ridwan Usman.
Polisi menemukan satu senjata mainan yang terselip di Azhar. “Setelahn dilumpuhkan, keduanya dilarikan ke rumah sakit terdekat,” katanya.
Apakah kedua tersangka ada kaitannya dengan penculikan di Aceh Utara? “Semua masih kami selidiki. Apakah ada kaitannya dengan penculikan di Aceh Utara atau tidak, belum bisa pastikan. Yang jelas, keduanya merupakan DPO polisi, ” tegas Ridwan Usman.(isk)
Follow Twitter @harianaceh
http://harian-aceh.com/2011/09/08/dua-perampok-didor?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter