Edy Suprayitno
Selasa, 30 Oktober 2012 17:50 WIB
Guntur terbaring akibat salah tembakan. (Jaringnews/Edy Suprayitno)
Guntur dalam menjalani perawatan di kelas terendah.
SEMARANG, Jaringnews.com - Seorang siswa kelas XI SMK Peristek Kabupaten Tegal, ditembak polisi. Adalah Guntur Sukistyo sang siswa bernasib naas tersebut. Ia ditembak polisi karena dikira pencuri. Ia ditembak di Desa Karangmalang, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Minggu (28/10/2012) lalu.
Akibat tembakan tersebut, Guntur yang sebelumnya dirawat di RSI Harapan Anda Kota Tegal, di pindah ke RS Karyadi Semarang.
"Ada serpihan peluru yang menempel di pipi kiri. Dan ini dibutuhkan dokter bedah saraf dan bedah plastik,"kata Darwito humas RSUP Karyadi (30/10/2012).
Meski menjadi korban salah tembak, Guntur dalam menjalani perawatan di kelas terendah. Di kamar Kelas 3 ruang A 1 itu, dipenuhi sekitar 8 orang pasien lain. Guntur hanya ditemani Kartubi pakdhenya yang tertidur disampingnya. Luka di pipi kiri Guntur tampak membengkak. Selang infus dan oksigen terpasang di tubuh Guntur yang tertidur. Tidak terlihat ada penjagaan dari polisi sebagaimana maling yang ditembak.
Menurut Darwito saat ini Guntur sudah stabil. Meski demikian Darwito menyebutkan bahwa masih sangat sulit untuk melakukan operasi pengambilan serpihan proyektil di pipi Guntur.
"Sangat sulit melakukan operasi untuk mengambil serpihan peluru di pipi Guntur, banyak saraf yang mesti diperhitungkan oleh doker spesialis saraf," kata Darwito
Guntur tertembak pipinya ketika petugas kepolisian Tegal tengah memburu pelaku pencurian. Ketika itu Guntur yang terbangun karena mendengar suara ribut di depan rumahnya langsung terkena sambaran peluru yang membuatnya tersungkur.
Petugas kepolisian dan keluarga langsung membawanya kerumah sakit dan semalam dirujuk ke RSUP Karyadi. Semua biaya ditanggung kepolisian Tegal.
"Sesuai permintaan kami tempatkan di kelas tiga," kata Darwito.
Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian.
(Eds / Nky)http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/26465/buru-maling-polisi-malah-menembak-siswa-smkAkibat tembakan tersebut, Guntur yang sebelumnya dirawat di RSI Harapan Anda Kota Tegal, di pindah ke RS Karyadi Semarang.
"Ada serpihan peluru yang menempel di pipi kiri. Dan ini dibutuhkan dokter bedah saraf dan bedah plastik,"kata Darwito humas RSUP Karyadi (30/10/2012).
Meski menjadi korban salah tembak, Guntur dalam menjalani perawatan di kelas terendah. Di kamar Kelas 3 ruang A 1 itu, dipenuhi sekitar 8 orang pasien lain. Guntur hanya ditemani Kartubi pakdhenya yang tertidur disampingnya. Luka di pipi kiri Guntur tampak membengkak. Selang infus dan oksigen terpasang di tubuh Guntur yang tertidur. Tidak terlihat ada penjagaan dari polisi sebagaimana maling yang ditembak.
Menurut Darwito saat ini Guntur sudah stabil. Meski demikian Darwito menyebutkan bahwa masih sangat sulit untuk melakukan operasi pengambilan serpihan proyektil di pipi Guntur.
"Sangat sulit melakukan operasi untuk mengambil serpihan peluru di pipi Guntur, banyak saraf yang mesti diperhitungkan oleh doker spesialis saraf," kata Darwito
Guntur tertembak pipinya ketika petugas kepolisian Tegal tengah memburu pelaku pencurian. Ketika itu Guntur yang terbangun karena mendengar suara ribut di depan rumahnya langsung terkena sambaran peluru yang membuatnya tersungkur.
Petugas kepolisian dan keluarga langsung membawanya kerumah sakit dan semalam dirujuk ke RSUP Karyadi. Semua biaya ditanggung kepolisian Tegal.
"Sesuai permintaan kami tempatkan di kelas tiga," kata Darwito.
Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian.