Friday 7 December 2012

Pembunuh Kebal Ditembak, Polisi Pun Mengencingi peluru

Pembantai Istri & Tetangga Kebal Karena Cincin Dukun


SIDIKALANG-PM

Cincin sakti pemberian seorang dukun bermarga Sinambela warga Desa Saribudolok, Kab. Simalungun, merupakan benda di balik kebalnya Selamat Naibaho terhadap tembakan.

Hal itu diungkap Selamat saat ditemui di RSU Sidikalang, Rabu (5/12). Dengan tangan digari ke tempat tidur, dia langsung menatap tajam kepada wartawan Koran ini, saat pertama kali ditemui.

Tidak tahu pasti apa yang ada di benaknya. Namun tatapan itu berlangsung beberapa menit, tanpa berkedip. Pandangan kurang bersahabat tersebut dilakukannya, sesaat kru menanyakan apakah di pernah menuntut ilmu kebal, hingga tahan ditembak.

Walau awalnya terlihat berat, pria ini akhirnya mengungkap bagaimana cincin sakti tersebut ada padanya. Menurutnya, cincin dari dukun bermarga Sinambela itu diperolehnya sekitar tahun 2004 lalu.

Selain sebagai pelindung badan (ilmu kebal), cincin tersebut berkhasiat membuat orang yang didekatnya senang. Tidak hanya teman tetapi juga lawan. Keampuhan lainnya, cincinnya juga mampu mendatangkan jodoh.

Dari tiga keampuhan cincin itu, murah dapat jodoh adalah bukti yang pertama kali dirasakannya. Dimana, kurun waktu dua bulan, dia bertemu dan berhasil menggaet hati Yetti, istri sekaligus salah satu korban pembantaiannya.

Meski telah bertahun menggunakan dan merasakan langsung manfaat cincin itu, Selamat mengaku tidak tahu sama sekali anti dari kesaktiannya. Karena itu pula, dirinya sama sekali tidak berupa menghindar saat ditembak pakai peluru yang telah dikencingi.

Pun begitu, Selamat menyebutkan kalau dirinya sama sekali tidak menyesal dengan ketidak tahuan anti jimatnya. Kini yang dirasakannya hanya rasa bersalah telah membantai istri dan tetangganya, hingga merengut dua nyawa.

Dengan suara sedikit memelas, dia memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua keluarga korban. Selain itu, dirinya sangat bersyukur Yetti berhasil meloloskan diri. “Jika saja istriku tidak lari, mungkin dia juga ikut terbunuh. Waktu itu aku benar-benar tidak tahu apa yang menguasai diriku,” sebutnya. (shg/jos/ras)

>>>Kesal Direpeti Istri

Ditanya motif pembantaian yang dilakukannya, Selamat mengaku saat itu gelap mata karena kesal selalu repetan oleh istrinya. “Karena aku tidak mau disuruh ke ladang, istriku merepet terus makanya kuambil parang ke dapur dan kubacokkan ke kepalanya,” ujar Selamat.

Beruntung Yetti langsung melarikan diri. Namun entah kenapa, putusan melarikan diri tersebut justru membuat Selamat tidak bisa mengontrol diri. Belakangan, terjadilah pembantai tersebut.

Bermula karena tidak berhasil menemukan istrinya yang melarikan diri, Selamat meluapkan emosi kepada Septian Marbun (3.5), anak tetangganya dengan cara menebas leher dan tangan hingga putus.

Setelah itu, dia melanjutkan pencari memburu Yetti. Saat perburuan, pelaku mendapati Berliana Br Hutagaol. Sama seperti Septian, wanita yang sedang hamil tua ini juga tidak luput dari amuknya.

Tindakan brutalnya berlanjut. Tetangga lainnya, Roulina Br Simbolon turut dibacokinya. Nahas, nyawa wanita ini melayang sebelum tiba di RSU Sidikalang. Bak orang kesetanan, warga lain tak luput dari amuknya termasuk Marhau Simbolon (68). Beruntung, nyawa pria ini berhasil diselamatkan. Awalnya dia dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pardomuan, dan kini Marhua telah dirawat di RSU Sidikalang.

Dari semua korban yang menjalani perawatan di RSU Sidikalang, dr. Mei Sitanggang menyebutkan, semua berangsur-angsur membaik kecuali Yetti yang kini dalam trauma berat hingga harus mendapat perawatan intensif. (shg/jos/ras)

>>Kapolres Akui Kepanikan Anggotanya

Pembantaian yang dilakoni Selamat Naibaho dengan cara membacok istri, serta lima tetangganya sempat membuat suasana di Desa Lae Markelang, Kec. Siempat Nempu Hilir, Kab. Dairi mencekam pada Selasa (4/12) lalu.

Selain keji, tindakan tersebut merupakan perbuatan paling heboh dalam kurun satu dasawarsa di daerah penghasil kopi tersebut. Tak heran, warga yang takut menjadi sasaran, memilih mengunci diri di dalam rumah saat polisi berusaha melumpuhkannya.

Suara letusan senjata api polisi yang seakan saling bersautan, membuat suasana semakin mencekam selama lebih kurang 4 jam. Rentetan tembakan tersebut karena Selamat tahan tembak.

Hal itu dibenarkan Kapolres Dairi, AKBP Enggar Pareanom. Disebutkannya, tembakan dilepaskan sekitar 8 personilnya dalam jarak 10 meter. Cukup dekat untuk mengarahkan muncung senjata ke target.

Kepanikan mulai terjadi begitu tahu pelaku tahan tembak (kebal), hingga beberapa personil terpaksa mengisi ulang peluru. Suasana bahkan sempat gaduh, manakala pelaku berusaha melawan petugas sambil menenteng parang yang digunakannya saat membantai para korban.

Dalam kepanikan tersebut, beberapa personil melakukan tindakan yang terbilang tidak lazim, yakni mengencingi peluru dan menggosokkannya ke tanah sebelum ditembakkan.

Walau terbilang berbau mistis, tapi langkah tersebut ternyata ampuh. Selamat akhirnya tidak bisa menyelamatkan diri. Pria ini rubuh setelah peluru yang dikencingi bersarang di kaki dan tangannya.

Ketika ditanya apakah pihaknya akan memanggil psikiater untuk memeriksa kejiwaan pelaku? Enggar menyebutkan kalau sementara belum perlu. Pihaknya masih menunggu perkembangan Selamat dalam beberapa hari. (shg/jos/ras)


http://www.kaskus.co.id/thread/50c158b41fd719cb6e00002c/pembunuh-kebal-ditembak-polisi-pun-mengencingi-peluru

No comments:

Post a Comment