Kamis, 10 Februari 2011 15:59 WIB
"Kondisinya semakin kritis," kata keluarga korban, Amin, usai keluar dari ruang ICU Rumah Sakit Awal Bross Batam, Kamis (10/2). Huzairan tertembak mulai dari bawah hidung bagian kanan hingga peluru bersarang di pundak kanan.
Menurut dokter, kata dia, Huzairan harus dioperasi toraks untuk memperbaiki aliran darah ke paru-paru akibat tembusan peluru. Keluarga masih mempertimbangkan saran dokter itu karena operasi harus dilakukan di kota besar.
Sementara itu, aparat Polda Kepri masih bungkam mengenai insiden yang melibatkan dua anggotanya. Wakil Direktur Sabara Polda Kepri Komisaris Guruh yang ditemui saat menjenguk Huzairan menolak memberikan keterangan. "Saya hanya menjenguk rekan sesama polisi. Tidak tahu kejadiannya seperti apa," kata Guruh.
Guruh yang sempat memasuki ruang ICU juga enggan menjelaskan kondisi korban. "Korban belum sadar, saya tidak bisa tanya apa-apa sama dia," kata Guruh berseloroh.
Ditanya kemungkinan senjata yang digunakan bukan milik kepolisian, ia juga enggan menjelaskan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lapangan, Huzairan tertembak di rumah teman wanitanya di Perumahan Botania Garden. Pelaku penembakan berinisial AD, yang merupakan teman satu korps Sabara. Hingga kini pelaku belum dapat dikonfirmasi keberadaannya.
Diwartakan, AD dan Huzairan berseloroh dengan senjata api, hingga akhirnya tertembak. Versi lain menyebutkan AD cemburu dengan Huzairan yang berdekatan dengan teman wanitanya.
Di Rumah sakit, keluarga Huzairan tampak berkumpul di depan ruang ICU. Beberapa adik korban perempuan terlihat saling berpelukan sambil menangis. Sedangkan kembaran korban, Huzairin terlihat termenung di pojok ruangan. (Ant/wt/OL-01)
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/10/202468/126/101/Polisi-Kritis-Ditembak-Rekannya
No comments:
Post a Comment