Friday, 19 July 2013

Tiga Kali Tertembak, Maling Motor Ini Tertawa


TEMPO.COBima - Farlin, 36 tahun, beruntung tidak kehilangan nyawa setelah ditembak polisi. Bahkan, penduduk Desa Sie, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, ini masih sempat tertawa meski tiga peluru bersarang di kakinya. Farlin ditembak penyidik Reserse Kriminal Kepolisian Kota Bima pada pukul 03.00, Jumat, 19 Juli 2013. Polisi mengejar Falin dengan sangkaan pencurian motor.

Menurut Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Bima, Ajun Komisaris Agus Dwi Ananto, polisi terpaksa menembak Farlin setelah dua kali tembakan peringatan tak diacuhkan. "Bahkan tembakan pertama dan kedua yang mengenai kaki kiri tidak membuatnya menyerah," kata Agus. "Akhirnya tembakan ke sebelah kiri hingga tembus ke belakang membuatnya roboh."

Tiga peluru memang merobohkan Farlin. Luka bekas tembakan di betis sebelah kiri pun tampak ditutup perban. Tapi pria ini sempat tertawa ketika dokter Rumah Sakit Umum Daerah Bima mengeluarkan peluru dari kakinya. Farlin mengaku mencuri motor. Namun ia tak berkomentar ketika ditanya, apakah memiliki jimat hingga masih hidup, bahkan tertawa, meski tertembak tiga kali.

Dalam penangkapan itu, polisi menyita tiga motor, kunci T, serta dua karung pretelan onderdil sepeda motor. Usai operasi pengeluaran peluru, Farlin ditahan di Polres Kota Bima. "Ia merupakan pemetik atau pelaku langsung pencurian kendaraan bermotor. Siapa penadahnya, kami masih mengembangkan kasus ini," kata Agus.

Kasus ini berawal dari laporan Anas Setiawan, guru honorer yang menjadi korban pencurian motor. Anas baru mengetahui motornya hilang ketika keluar dari rumah temannya . Pintu dapur yang berhadapan dengan kebun belakang sudah dalam keadaan terbuka dan motornya raib. "Dari keterangan saksi, olah TKP serta analisis modus operasi, polisi mengetahui ciri-ciri pelakunya adalah Farlin," ujar Agus.


http://www.tempo.co/read/news/2013/07/19/058497939/Tiga-Kali-Tertembak-Maling-Motor-Ini-Tertawa

No comments:

Post a Comment