Tuesday 31 July 2012

Polisi Tembak Mati Warga

Nasional / Senin, 30 Juli 2012 00:00 WIB


Metrotvnews.com, Minahasa: Seorang warga menjadi korban penembakan polisi di Kelurahan Tataran II, Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara. Keluarga korban berharap, anggota polisi itu segera dihukum.

Keluarga dan teman korban terus meratapi jasad Gerald (25), Ahad (29/7). Korban tewas tertembak di dada sebelah kiri. Insiden berlangsung saat terjadi ketegangan antara korban dan pelaku. Saat kejadian, pelaku mengenakan pakaian sipil.

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti motif penembakan tersebut. Sebab, Polres Minasha sendiri juga belum memberikan keterangan.

Johni Moningka, salah satu keluarga korban mengharapkan, Kapolda Sulawesi Utara segera menahan anggota Brimob yang melakukan penembakan tersebut, dan segera memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.(TII)
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/07/30/156244/Polisi-Tembak-Mati-Warga-/6

Kata Polisi, Angga Tewas Bukan karena Ditembak

Senin, 30 Juli 2012 15:39 wib
JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto menegaskan, tewasnya Angga bin Darmawan (12) bukan terkena peluru petugas polisi.

Angga sebelumnya tewas saat terjadi bentrokan di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

"Kita pastikan dia (Angga) tidak terkena peluru. Kita tidak temukan proyektil pada jenazah," ujar Agus kepada wartawan dalam jumpa pers, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jaksel, Senin(30/7/2012).

Saat itu, lanjut Agus, keberadaan korban diakuinya jauh dari lokasi anggota polisi dan kematian Angga dipastikan bukan terkena peluru nyasar melainkan senjata tajam.

"Letak korban jauh dari lokasi anggota kita berada, sebab kematian korban akibat terkena benda tajam, kalau kita katakan peluru kita belum pastikan karena kita tidak temukan proyektil," jelas Agus.

Bentrok antara warga desa setempat dan aparat kepolisian berawal dari laporan perusahaan perkebunan tebu Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Cinta Manis yang kehilangan pupuk sebanyak 127 ton di Rayon tiga pada 17 Juli 2012.

Saat personel Polda Sumsel dan Polres Ogan Ilir mengadakan olah TKP dan patroli serta dialog dengan warga situasi cukup kondusif.

Namun, saat iring-iringan anggota dari Polres yang terdiri atas penyidik, Intel, Sabhara, dan Brimob itu melintas, mereka pun terlibat bentrok dengan warga.

Akibat bentrokan tersebut, seorang anak bernama Angga Bin Darmawan (12) tewas di tempat kejadian. Sementara, empat orang lainnya mengalami luka tembak di bagian bahu dan tangan kiri yakni, Rusman (36), Yarman (50), Farida (46) tertembak di bagian tangan kanan dan Man (30) di bagian telinga kiri.
(put)



http://news.okezone.com/read/2012/07/30/337/670638/kata-polisi-angga-tewas-bukan-karena-ditembak

Selonong Boy di Rumah Polisi, Ditembak




Hn dengan kaki ditembak diamankan di Mapolresta Pontianak
SYAMSUL ARIFIN
Hn dengan kaki ditembak diamankan di Mapolresta Pontianak
PONTIANAK – Mencuri di rumah polisi, Hn, 19, warga Jalan HR A Rahman, Gang Husada Nomor 2A Pontianak Kota dilumpuhkan menggunakan timah panas, Sabtu (28/7) pagi.
Ketika melakukan aksinya, pelaku selonong boy itu kepergok pemilik rumah yang juga anggota polisi. Ketika hendak ditangkap, Hn mengeluarkan senjata tajam dan melakukan perlawanan. Akibatnya, lengan kanan dan kaki pemilik rumah luka dibeset pisau.
Kasat Reskrim Mapolresta Pontianak Kompol Puji Prayitno SIK mengatakan Hn ditangkap ketika menyelinap masuk ke rumah salah seorang anggota polisi di Sungai Raya Dalam. Aksinya kepergok pemilik rumah. Hn sempat kabur dan dikejar pemilik rumah.
Hn membawa pisau ukuran 25 cm. Dia membawa kabur barang-barang dompet, sandal, dan sepatu. Ketika dikejar pemilik rumah, Hn melakukan perlawanan hingga akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas di kaki kirinya.
“Kemudian Hn digelandang ke Mapolresta Pontianak berikut barang bukti dan sepeda motor Yamaha Mio Soul KB 5323 AB serta pisau. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara,” tegas Puji. (sul)
http://www.equator-news.com/patroli/20120729/selonong-boy-di-rumah-polisi-ditembak

Dua Bandit Spesialis Pemecah Kaca Mobil Ditembak

Tribunnews.com - Selasa, 31 Juli 2012 14:50 WIB
TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG-Polisi menembak dua penjahat spesialis pemecah kaca mobil, Selasa (31/7/2012). 

Anhar Umar Usman (30), warga Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, dan Musri Hakim (31), warga Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Surabaya harus menerima hadiah timah panas.
    
Kapolres Jombang, AKBP Tri Bisono Soemiharso, mengatakan, keduanya resedivis pencurian dengan spesialisasi pemecah kaca mobil. Dalam kurun waktu Januari-Juli tahun ini, mereka sudah melakukan pencurian dengan modus pecah kaca mobil di tiga tempat kejadian perkara (TKP)
    
Yang menjadi korban kejahatan terakhir dus tersangka adalah Iptu Dwi Arys Purwoko, anggota Polres Jombang, 27 Juli lalu. Saat itu, mobil Honda City milik korban diparkir di Jalan Adityawarman, sekitar pukul 19.45 WIB. 
    
Tak lama kemudian, korban melihat dua orang berada di mobil berwarna silver tersebut. Arys bergegas mendatangi mobilnya dan untuk memeriksa. 
    
Namun kedatangan Arys kalah cepat dengan dua penjahat itu. Sebelum Arys tiba di mobilnya, dua penjahat kambuhan itu sudah kabur membawa hasil jarahannya, menggunakan sepeda motor. 
    
Ketika diteliti, kaca kiri depan mobil Arys pecah. Perwira pertama polisi ini lantas melakukan pengejaran dibantu polisi lain. Setelah beberapa hari perburuan, dua bandit itu berhasil dibekuk.
    
Tak hanya diringkus, namun juga ditembak bagian kaki kirinya. Versi polisi, kedua penjahat itu ditembak karena berniat kabur saat disergap polisi.
    
"Karena berniat kabur, petugas terpaksa melumpuhkan dua pelaku tersebut dengan tembakan. Dua orang tersebut juga melakukan kejahatan antar kota. Seperti saat ini, mereka datang dari Surabaya ke Jombang untuk mencari mangsa," jelas Tri Bisono.
    
Bersamaan diringkusnya dua tersangka, juga disita barang bukti sepeda motor Suzuki Satria B 6510 PMB, obeng gagang biru, senter merah, sarung tangan, tas ransel, smart phone BlackBerry, serta pecahan kaca mobil Honda City. 
    
Kepada polisi keduanya mengaku melakukan pencurian tiga kali dengan TKP di Jombang. Namun keduanya kompak mengaku lupa.

http://www.tribunnews.com/2012/07/31/dua-bandit-spesialis-pemecah-kaca-mobil-ditembak

Sunday 29 July 2012

Angga Meregang Nyawa di Depan Masjid


Angga Meregang Nyawa di Depan Masjid

Tribunnews.com - Sabtu, 28 Juli 2012 00:10 WIB
Angga Meregang Nyawa di Depan Masjid
Tribun Sumsel/Andi Agus T
Angga (13), bocah yang baru duduk di kelas 1 MTs ini, meregang nyawa tepat di depan Masjid Darusalam Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu Kabuapten Ogan Ilir. Jumat (27/7/2012). Peristiwa tersebut terjadi buntut dari sengketa lahan PTPN VII Cinta Manis dengan warga. Sejak bentrok warga dengan aparat kepolisian di PTPN VII, polisi terus melakukan patroli guna pengamanan dan sosialisasi kepada warga. (Tribun Sumsel/Andi Agus T) 

TRIBUNNEWS.COM,INDRALA




A--Angga (13), bocah yang baru duduk di kelas 1 MTSini, meregang nyawa tepat di depan Masjid Darusalam Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu Kabuapten Ogan Ilir
Dalam peristiwa berdarah itu, anak ke empat dari pasangan Darmawan dan Yuana itu tertembak di bagian kepala telinga sebelah kanan dan langsung  menghembuskan nafas terakhir di tempat tersebut.
Anak ke empat dari enam bersaudara ini, menurut Yuana, Ibu korban, hendak melihat banyaknya mobil polisi yang melintas di jalan. Ketika itu, ia sempat pamitan kepada ibunya.
"Mak, banyak mobil polisi aku nak lihat. Kata dia. Kemudian langsung pergi sedangkan saya di rumah," kata ibunya sambil terus menangis.
Setelah pamitan, Yuana mendapat berita, anak  tercintanya sudah tidak bernyawa lagi. Sementara, ayahnya yang berprofesi sebagai pandai besi, baru dua hari merantau.
Usai kejadian, Paldi kakaknya, terlihat menangis berserta keluarganya yang  lain. Sementara sang ibu tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Ia masih tidak percaya dengan kepergian sang buah hati.
Dengan tersedu-sedu, ia meminta pertanggungjawaban atas kepergian sang buah hati.
Dari informasi yang dihimpun, menurut warga sekitar, Angga sedang melihat suasana ramai, ada anggota Brimob yang dikerumuni warga. Ketika polisi memberondong warga menggunakan senjata, ia tidak bisa menghindar dan akhirnya tertembak.
Sementara, situasi empat desa di kawasan tersebut, masih mencekam. Jelang Magrib, ratusan polisi Brimob siaga di simpang Limbang Jaya. Sedangkan, situasi desa juga masih mencekam. Mereka sangat trauma dengan apa yang terjadi.
Selongsongan peluru bekas rentetan tembakan, masih disimpan warga. Mereka berharap, usut tuntas kasus tersebut. Mereka tidak terima dengan perlakuan aparat yang memborbardi warga dengan tembakan bersenjata.
http://www.tribunnews.com/2012/07/28/angga-meregang-nyawa-di-depan-masjid

Polda Sumsel Bantah Pakai Peluru Tajam


Bentrok antara warga dan Brimob pecah di Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumsel.
Bentrok antara warga dan Brimob pecah di Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumsel.(ANTARA/ Yusran Uccang)
Minggu, 29 Juli 2012, 14:30

"Kata siapa ada penembakan?" kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan.

VIVAnews – Polda Sumatera Selatan membantah personelnya menggunakan peluru atau senjata tajam saat terjadi bentrok antara warga dan Brimob di Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 27 Juli 2012.

“Kata siapa ada penembakan? Kami belum tahu apakah itu kasus penembakan menggunakan laras panjang atau peluru tajam, karena saat ini kami masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara,” kata Kabid Humas Polda Sumsel, AKBP R Djarod Padakova, kepada VIVAnews, Minggu 29 Juli 2012.

Djarod menuturkan, bentrok antarwarga dan Brimob itu terjadi pukul 16.00 WIB. Saat itu, rombongan Polda Sumsel sedang melintasi Desa Limbang Jaya menggunakan 15 mobil. “Kami lalu diserang warga saat melintas. Warga menggunakan batu, parang, dan melempar ke arah personel,” ujar Djarod.

Dalam kejadian tersebut, Djarot melanjutkan, lima mobil anggota Polda ditahan oleh warga, dan 10 orang di antara anggota mereka yang sempat terjebak berhasil meloloskan diri dari amukan warga. “Kami belum tahu apa motif mereka menyerang kami. Kami masih selidiki,” kata dia.

Bentrokan itu menyebabkan Angga, remaja 12 tahun yang baru duduk di kelas 1 SMP, tewas tertembak di bagian kepala saat ia keluar dari tempat bermain PlayStation. Selain satu korban tewas, sedikitnya lima orang lainnya terluka dalam bentrok warga dan Brimob ini.

Versi warga menyatakan, bentrok Ogan Ilir bermula ketika pasukan Brimob memasuki Desa Limbang Jaya guna menyisir dan mencari pelaku pencurian 127 ton pupuk milik Pabrik Gula Cinta Manis yang dikelola PTPN VII.

Melihat iring-iringan truk Brimob itu, warga beramai-ramai mendatangi mereka. Namun, melihat banyaknya warga yang menghampiri mereka, anggota Brimob disebut mengeluarkan tembakan. Bentrokan pun tak terhindarkan.

Komnas HAM telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM pada peristiwa tersebut. Warga Ogan Ilir dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Cinta Manis memang telah lama bersitegang dan terlibat sengketa lahan sejak 1982. (art)

http://us.nasional.news.viva.co.id/news/read/339731-polda-sumsel-bantah-pakai-peluru-tajam

Saturday 28 July 2012

Polri Sebut Tembakan Kepada Warga bukan dari Pihaknya


MI/Baharman/vg
Penulis : Fidel Ali Permana|Sabtu, 28 Juli 2012
JAKARTA--MICOM: Kepolisian Republik Indonesia hingga kini masih menyelidiki peristiwa tewasnya seorang warga akibat tembusan peluru dalam konflik lahan di Ogan Ilir, Sumatra Selatan.

Hasil sementara, Polri menyebut tembakan kepada korban bukan berasal dari pihaknya, karena berasal dari belakang.

"Korban yang tewas tertembak itu dari arah belakang, sedangkan arah anggota saat itu di depan. Ini sedang dicek kembali," kata Kepala bidang Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri Kombes Boy Rafli Amar ketika dihubungi, Sabtu (28/7).

Ia pun yakin tembakan yang menewaskan seorang remaja, Angga bin Darmawan, 12, itu bukan dari sisi polisi. Ia juga memastikan ketika peristiwa terjadi, aparat Brimob ditempat kejadian tidak ada yang menggunakan peluru tajam.

"Sudah kami cek, tidak ada yang gunakan peluru tajam. Saat itu yang digunakan hanya peluru karet, peluru hampa, dan gas air mata," sebut Boy.

Lebih jauh, Boy juga menyebut ada kemungkinan tembakan yang mengenai korban berasal dari senjata api rakitan. Ia bahkan menyebut dalam investigasi yang dipimpin Wakapolda Sumatra Selatan juga melibatkan unsur reserse.

"Ada kemungkinan dari senpi rakitan, ini masih kami dalami. Karena itu kami juga melibatkan unsur reserse untuk menyelidiki dugaan ini," jelas Boy.

Diceritakan Boy, saat itu petugas yang sedang berpatroli diserang oleh sekitar 500 massa. Ketika itu, posisi petugas kepolisian yang sedang berpatroli terkepung. Boy menyebut penyerang ada yang terprovokasi.

"Saat itu petugas sedang patroli ke desa-desa dan kebetulan ketika lewat Desa Limbang Jaya patroli ini dilempari massa. Kemungkinan ada yang provokasi karena sebelum ada lemparan kami dengar bunyi-bunyian semacam kode untuk menyerang," ungkap Boy

Diakui Boy, memang ada juga tembakan dari aparat yang terkepung itu. "Kami sempat tembakkan gas air mata, sempat juga berikan tembakan peringatan." (Fid/OL-9) 

http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2012/07/28/336441/126/101/Bentrok_Warga_Vs_Brimob_Polri_Sebut_Tembakan_Kepada_Warga_bukan_dari_Pihaknya?utm_medium=twitter&utm_source=twitterfeed

Tiga Rampok Ditembak Polisi di Babarsari

Tribun Jogja - Kamis, 26 Juli 2012 22:30 WIB




Laporan Reporter Tribun Jogja, Chaterina Binarsih

TRIBUNJOGJA.COM,  SLEMAN - 
Sebanyak empat tersangka pelaku pencurian dan pemberataan (curat) atau sering disebut rampok berhasil diamankan polsek Depok Barat. Tersangka tersebut adalah Gandi (34), Widodo (33), dan DN alias Dodi (33), ketiganya warga Jetis Bantul dan Bambang (33), warga Yogya.

Penangkapan tersangka ini terjadi pada Kamis (26/7/2012) dini hari. Tiga dari tersangka sempat ditembak karena melarikan diri saat ditanyai petugas.

"Saat proses penangkapan tiga tersangka ini terpaksa kami lumpuhkan dengan tembakan. Sebab mereka akan kabur saat digerebek dalam satu kendaraan," kata Kanit Reskrim Polsek Depok Barat Iptu Dewa Yoga.

Penangkapan yang terjadi Kamis (26/7) dini hari, di Jl.Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman diperkirakan pada pukul 02.00 WIB.  Tersangka ini berada di mobil Toyota Avanza warna silver bernomor polisi AB 4519 FB yang parkir di Jalan Babarsari.

Di dalam mobil tersebut ditemukan  linggis dan gunting besi. Saat ditanya perihal kepemilikan tersebut para tersangka justru lari. Sehingga aparat melakukan tembakan dan pengejaran pada tiga tersangka.

Dari hasil proses penyelidikan ketiga terbukti melakukan  pembobolan di Outlet pakaian di Kledokan, Caturtunggal, Depok, Minggu (15/7) siang lalu. Mereka  berhasil menggasak ratusan potong pakaian dan uang tunai Rp298 juta. (*)


http://jogja.tribunnews.com/2012/07/26/tiga-rampok-ditembak-polisi-di-babarsari

Polisi Tembak Pelaku Pembobolan Toko Elektronik di Yogya


Jum'at, 27 Juli 2012 03:03 wib wib
YOGYAKARTA - Pembobolan toko elektronik Colombia di Jalan Sultan Agung No 55 Pakualam Yogyakarta menemukan titik terang. Dua pelaku sudah berhasil diamankan polisi. Bahkan, keduanya harus ditembak pada bagian kaki karena berusaha kabur saat ditangkap pada Kamis dini hari.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Mustaqim, membenarkan adanya penangkapan itu. Namun, pucuk pimpinan kepolisian di Kota Yogyakarta itu mengaku belum menerima secara rinci informasi tersebut.

"Tadi Pak Kasat (Kompol Andreas Deddy Wijaya) minta izin tidak bisa mengikuti buka bersama (di Mapolresta Yogyakarta). Katanya masih mengembangkan kasus curat di Colombia itu," jelas Mustaqim, Kamis (26/7/2012).

Sementara itu, Andreas saat dikonfirmasi mengaku masih mengembangkan kasus ini. Sebab, beberapa pelaku lainnya maupun barang bukti hasil kejahatannya masih dicari. "Masih kita kembangkan," tulis Andreas dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya.

Sebagaimana diketahui, toko Colombia dibobol pencuri pada Selasa 24 Juli lalu. Pelaku merusak dua gembok dan pintu rolling door yang berada di depan toko.

Sebanyak 12 Televisi berbagai merk dan alat elektronik lainnya dibawa kabur. Akibatnya, toko mengalami kerugian sekitar Rp37 juta. Pembobolan itu pertama kali diketahui oleh pengelola toko, Lasiman (44) yang hendak membuka pintu rolling door sekitar pukul 07.00 WIB.
(ris)


http://jogja.okezone.com/read/2012/07/26/510/669177/polisi-tembak-pelaku-pembobolan-toko-elektronik-di-yogya?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Gembong Perampok Nasabah Bank Ditembak Mati

matiditembak277
JAKARTA (Pos Kota) – Polisi menembak mati otak komplotan perampok spesialis nasabah bank lantaran mencoba meloloskan diri dari kawalan petugas yang menangkapnya di daerah Klender, Jaktim, Kamis (26/7). Pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit dengan luka tembak di bagian dadanya.
“Tersangka atas nama Cokro, 25, otak komplotan perampok nasabah bank di Bekasi tewas karena mencoba kabur dengan melawan petugas,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat (27/7). Selain Cokro, polisi membekuk empat pelaku lain yakni, Bambang, Teguh, Eksul dan Suli.
Rikwanto menjelaskan, kelima pelaku terakhir kali melakukan aksinya di daerah Bekasi dengan sasaran seorang nasabah bank bernama Neliyana, 33, karyawati PT. Hankuk Color Industri, di Jalan Jababeka Raya, Blok K, Cikarang Utara, Bekasi. “Saat itu korban habis mengambil uang sebesar Rp. 180 juta untuk membayar gaji karyawan,” .
Pelaku langsung merampas tas kresek berisi uang dari tangan Neliyana begitu korban turun dari mobil Toyota Avanza yang ditumpanginya. “Setelah menerima laporan, anggota langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan,” lanjut Rikwanto.
Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengetahui keberadaan Cokro. Lelaki asal Indramyu itu pun berhasil ditangkap dari rumah kontrakannya di daerah Bekasi. Selanjutnya petugas melakukan pengembangan dengan membawa Cokro untuk menunjukkan para pelaku lainnya. “Namun saat petugas sedang fokus melakukan penangkapan terhadap tersangka lain, Cokro kabur dengan keluar dari mobil petugas,” .
Seorang polisi sempat memburu Cokro, bahkan pergulatan pun terjadi antara petugas dan Cokro. “Polisi terpaksa menembak pelaku setelah berusaha merampas senjata milik anggota,” lanjut Rikwanto. (Yahya)
Teks : Empat perampok yang dibekuk polisi (yahya)
http://www.poskotanews.com/2012/07/27/gembong-perampok-nasabah-bank-ditembak-mati/

Kepala Polri Didesak Evaluasi Brimob Sumatera Selatan

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM

Penulis : Sidik Pramono | Sabtu, 28 Juli 2012 | 12:24 WIB

Lahan tebu yang dibakar di PTPN VII Cinta Manis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (18/7/2012). Pihak PTPN VII Cinta Manis mengklaim setidaknya 1.000 hektar kebun tebu terbakar selama konflik terkait tuntutan lahan warga berlangsung. Suasana di lokasi masih tegang pascabentrokan massa dengan polisi sehari sebelumnya.

JAKARTA, KOMPAS.com — Berulangnya praktik kekerasan oleh Satuan Brimob Kepolisian Negara Republik Indonesia menuai kecaman keras, termasuk saat merespons konflik lahan di PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Atas konflik yang terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tersebut, Kepala Polri didesak segera mengevaluasi Brimob di Sumatera Selatan dan memproses pelanggaran hukum yang dilakukannya terhadap warga.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan pun didesak untuk menghentikan tindakan brutal aparatnya, menarik semuanya dari lokasi kejadian, dan segera memproses secara hukum bawahannya tersebut.
Desakan itu disampaikan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) dalam siaran persnya, Sabtu (28/7/2012) pagi. Menurut Elsam, Kepala Polda Sumatera Selatan harus melihat secara obyektif kasus bentrokan tersebut sehingga dapat secara profesional menjalankan tugasnya dalam memberikan perlindungan bagi warga, dan bukan justru menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga sipil.
Seperti diberitakan, Angga bin Dharmawan (12) tewas tertembak saat terjadi bentrok antara warga dan polisi di Desa Limbang Jaya I dan II, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (27/7/2012) siang. Empat warga lainnya terluka terkena tembakan dalam konflik berlatar belakang konflik lahan PTPN VII Cinta Manis. Korban masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Dalam siaran pers yang dikirimkan Andi Muttaqien dari Divisi Advokasi Hukum Elsam, Kepala Polda Sumatera Selatan juga didesak untuk segera melepaskan warga yang ditangkap dan ditahan tanpa prosedur yang jelas dalam peristiwa tersebut.
Menurut Elsam, tindakan Satuan Brimob itu menambah panjang daftar tindakan serupa dalam berbagai konflik lahan yang melibatkan petani, seperti dalam Kasus Bima dan Mesuji yang baru beberapa bulan lalu terjadi.
Penggunaan tindakan kekerasan yang eksesif (excessive use of force) terhadap penduduk sipil tanpa pemilahan target sasaran jelas mengindikasikan kemungkinan ada pelanggaran terhadap Prinsip-prinsip Dasar PBB mengenai penggunaan kekuatan dan senjata api bagi aparat penegak hukum (diadopsi sejak tahun 1990).
Selain itu, sebagian prinsip-prinsip ini juga terdapat dalam Protap Kapolri No 1/X/2010 tentang Penanggulangan Anarki. Dengan demikian, tindakan tersebut terindikasi merupakan pelanggaran terhadap Protap Polri tersebut.
Editor :
Marcus Suprihadi


http://regional.kompas.com/read/2012/07/28/1224391/Kepala.Polri.Didesak.Evaluasi.Brimob.Sumatera.Selatan

Kasus Ogan Ilir: Polisi Ngawur Lagi, Anak Kecil Tewas Ditembak




27 Jul 2012 22:55:03
Kasus Ogan Ilir: Polisi Ngawur Lagi, Anak Kecil Tewas Ditembak


Ilustrasi masyarakat Ogan Ilir pertahankan tanahnya (Foto: bharatanews.com)
Korban yang meninggal bernama Angga Bin Darmawan (12) dan yang mengalami luka tembak atas nama Jesika (16), Dut Binti Juni (30) Rusmin Bin Alimin dan dua perempuan lagi belum diketahui identitasnya dalam kondisi kritis
Jakarta, Aktual.co — Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan Hadi Jatmiko memastikan ada satu korban yang meninggal dunia dan lima luka tembak akibat bentrokan antara petani Kabupaten Ogan Ilir dengan polisi, Jumat (27/7) sore.

Korban yang meningal dunia itu atas nama Angga Bin Darmawan (12) dan yang mengalami luka tembak atas nama Jesika (16), Dut Binti Juni (30) Rusmin Bin Alimin dan dua perempuan lagi belum diketahui identitasnya dalam kondisi kritis, kata Hadi Jatmiko di Palembang, Jumat malam.

Menurut dia, ketika bentrok terjadi beredar isu ada dua korban yang tewas, namun setelah dilakukan pengecekan di lapangan dipastikan hanya ada satu yang tewas.

Korban yang tewas itu pada saat bentrokan terjadi sedang bermain "games play stations" di salah satu rumah penduduk di Desa Limbang Jaya, melihat ada keributan dia keluar rumah untuk melihat ada kejadian apa dan langsung tertembak, kata Hadi.

Dia menjelaskan, korban yang tewas sekarang ini sedang dibawa keluarganya dari Kabupaten Ogan Ilir ke Rumah Sakit Umum dr Muhammad Husin Palembang untuk dilakukan visum.

Begitu juga korban yang mengalami luka tembak, akan dibawa ke Palembang untuk mendapatan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel atau rumah sakit lainnya.

Diharapkan korban yang mengalami luka tembak tersebut bisa diselamatkan oleh tim medis dan cukup satu korban sajalah dampak perjuangan petani mendapatkan lahan yang bersengketa dengan PT Perkebunan Nusantara VII itu, kata aktivis Walhi Sumsel itu prihatin.

Setelah mengurus para korban tersebut, Walhi Sumsel bersama Tim Advokasi Hukum dan Pencari Fakta Cinta Manis Ogan Ilir akan melaporkan kejadian penembakan tersebut ke Polda Sumsel.(Ant)
Faizal Rizki

http://www.aktual.co/sosial/225736kasus-ogan-ilir-polisi-ngawur-lagi-anak-kecil-tewas-ditembak-

Herald Lumowa Tewas Ditembak Mati Polisi


TONDANO (BK): Sampai saat ini, anggota Satuan Brimob, Briptu D.T masih diperiksa penyidik di Polres Minahasa sehubungan kasus penembakan mati terhadap Herald Lumowa (25) di Lorong Inpres dekat Pos Kamling, Lingkungan X, Kelurahan Tataaran II, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa, sekitar pukul 01.00 Wita, Sabtu (28/7/2012).
 
Korban meninggal setelah kena tembakan yang dilancarkan D.T bersarang di dada kirinya. Diduga mengenai jantung pemuda itu.
 
"Kami masih periksa Briptu D.T," singkat salah seorang polisi yang meminta namanya tak ditulis kepada beritakawanua.com, Sabtu (28/7) sore.
 
Jenazah Herald telah berada di rumahnya. Polisi bersiaga di sekitar rumah duka. Sebab, rekan-rekan korban marah dengan peristiwa tersebut. 

http://beritakawanua.com/berita/minahasa/-herald-lumowa-tewas-ditembak-mati-polisi.html#.UBOu0t7qdHU.twitter

Satu Perampok Ditembak Mati, Dua Terluka



Penulis : Sidik Pramono | Sabtu, 28 Juli 2012 | 12:24 WIB

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Peristiwa perampokan sadis terjadi pada Rabu (25/7/2012) pukul 04.00 dikediaman Imam bin Sainuri (35), warga Dusun II Desa Muara Burnai I, Kecamatan Lempuing Jaya, OKI. 

Sumber dari kepolisian menyebutkan, para pelaku yang berjumlah empat orang dan bersenjata api mendobrak dan masuk ke rumah Imam. Kontan perisitwa itu membuat panik pemilik rumah yang lalu berteriak minta tolong.

Pelaku perampokan pun langsung menembak korba dengan senjata api sebanyak lima kali. Korban terluka dibagian dada kiri atas dan bawah serta dada kanan atas dan bawah. Selain itu tembakan juga mengenai kaki Imam. Korban langsung di larikan ke rumah sakit di Palembang.

Kawanan perampok berhasil menguras harta petani karet tersebut yang dalam kondisi tangan terikat dan bersimbah darah.

Peristiwa tragis tersebut rupanya baru diketahui tetangga korban 1 jam setelah kejadian. Warga yang mengetahui korban mengalami luka tembak langsung menghubungi pihak kepolisian terdekat dan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung. Lantaran mengalami luka yang cukup serius, korban dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

Kapolres OKI AKBP Agus F melalui Kasat Reskrim AKP Surachman membenarkan aksi perampokan tersebut. Namun pihaknya menyatakan para pelaku telah berhasil diringkus dalam waktu kurang dari 24 jam.

Dari penangkapan terhadap para perampok sadis tersebut, polisi terpaksa memberikan hadiah timah panas kepada masing-masing pelaku. “Tiga tersangka berhasil kita bekuk, masing-masing atas nama Edy Aryanto, residivis kasus pencurian dengan kekerasan dan saat ditangkap tersangka melakukan perlawanan dengan menembaki polisi dengan pistol jenis FN sehingga polisi menembaknya di bagian dada dan tersangka akhirnya tewas di TKP. Lalu Sution alias Tion alias Fery, tersangka dihadiahi timah panas di bagian kaki kirinya dan terakhir
tersangka Heru Kurniawan alias Kucil,” ungkap AKP Surachman.

Surachman menambahkan, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa senpi jenis FN dan jenis revolver berikut amunisinya serta 1 unit ponsel yang diduga hasil kejahatan.

“Dari TKP juga kami menemukan 2 buah selongsong peluru kaliber 45. Kasus ini terus didalami karena diduga para pelaku ini merupakan bagian dari kawanan perampok yang selama ini membuat resah masyarakat OKI,” tandasnya.


Penulis : Mat Bodok
Editor : Soegeng Haryadi

http://palembang.tribunnews.com/2012/07/26/satu-perampok-ditembak-mati-dua-terluka

Spesialis perampok nasabah bank dibekuk, 1 ditembak mati


Penulis : Sidik Pramono | Sabtu, 28 Juli 2012 | 12:24 WIB

Sindikat pencurian dengan kekerasan yang mengincar nasabah bank di kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi berhasil diringkus aparat kepolisian. Otak pencurian, COK terpaksa dilumpuhkan aparat karena melakukan perlawanan.

"Tersangka COK ini otak dari kejahatan ini. Dia itu residivis dengan kasus yang sama di LP Karawang. Dia berusaha kabur saat kita tangkap," terang Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika kepada wartawan, Jumat (27/7).

Lebih lanjut, Helmy menjelaskan saat petugas melakukan penangkapan tersangka lain, COK berada di dalam mobil bersama anggota. Namun dirinya mengambil kesempatan sewaktu anggota lengah.

"Saat berada di dalam mobil, COK mengambil kesempatan untuk kabur. Saat dikejar oleh petugas tersangka malah berbalik dan berusaha merebut senjata milik petugas. Lalu petugas yang lain menembakkan tembakan peringatan namun tidak didengar oleh tersangka," kata Helmi.

Sehingga, sesaat tembakan peringatan tidak diperdulikan tersangka, maka petugas pun mengarahkan tembakan ke tubuh tersangka yang mengenai dadanya. "Saat dilarikan ke Rumah Sakit Polri, tersangka COK meninggal dunia," papar Helmy.

Kasus pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada tanggal 10 Juli lalu di depan PT Hankuk Color Industri (HCI) di Jalan Jababeka Raya Blok K 1A, Mangunharja, Cikarang, Bekasi. 5 Orang pelaku mengincar uang gaji yang diambil oleh karyawan PT HCI bernama Neliyana sejumlah Rp 180 juta dibagi lima.

"Petugas langsung melakukan penyelidikan di alamat yang telah diketahui, ternyata tersangka COK bersama BAM, TEG, SUL, dan EK SUL. COK berteman dengan TEG mempunyai niat untuk melakukan pencurian dan TEG memiliki pacar yang bekerja di PT HCI," papar Rikwanto.

Dalam aksinya, lanjut Rikwanto, para pelaku menggunakan air soft gun untuk menakut-nakuti korban. "Air soft gun dan belati digunakan untuk menakut-nakuti saja," imbuh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika kepada wartawan.

Barang bukti yang berhasil disita dari kelimanya, yakni 1 air soft gun, 1 bilah pisau berikut sarungknya, 8 handphone, 1 martil, 2 kunci palsu, 1 kunci letter T, 2 buah sepeda motor dan uang tunai sebesar Rp 4.500.000.

Para pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman diatas 5 tahun penjara.
[did]


http://www.merdeka.com/jakarta/spesialis-perampok-nasabah-bank-dibekuk-1-ditembak-mati.html